❗❗❗🙈(18+ ya?)🙈❗❗❗✌
Aku sedang berkeliling untuk mencari alien sekolah itu ketika bel istirahat pertama berbunyi. Namun aku sama sekali tidak dapat menemukannya di manapun, di UKS, di kelas kosong –ya... siapa tahu dia...-, di perpustakaan, di rooftop, bahkan di toilet –maksudnya aku bertanya pada siswa yang baru keluar-, tapi nihil cowok itu tidak terlihat di mana-mana. Huh, bisa jadi dia alien bentulan! Tinggal satu tempat lagi yang harus ku tuju, ruang klub! Semoga kali ini dia di sana, karena kalau tidak, aku tidak mungkin memeriksa ruang guru dan kepala sekolah.
"pasti tuh cowok gila ada di sana!" seruku kembali bersemangat setelah betisku hampir copot. Kakiku langsung melangkah ke ruang klub yang baru menjadi bagianku beberapa waktu yang lalu.
Sebelum membukanya, aku menarik nafas perlahan, berharap cowok gila itu ada di sana, lalu menghembuskannya perlahan.
"woi V lo-
Seruanku berhenti mendadak ketika aku baru akan mendorong ganggang pintu ruang klub namun pintu itu sudah lebih dulu terbuka dari arah dalam, seseorang keluar dari sana dan hampir menabrakku.
"loh? Issabel?!" kagetku saat menyadari orang yang hampir menabrakku adalah sahabat kecil buronanku. Cewek itu menatapku sebentar lalu langsung berlalu tanpa berkata apa-apa. Ada sesuatu yang membuat kepalaku di hampiri tanda Tanya besar.
Aku tidak mungkin salah lihat, mata Issabel basah. Dia pasti habis menangis!
Apa? Kenapa ini?
Aku cepat-cepat melangkah masuk ke dalam, namun lagi-lagi bersamaan dengan orang yang akan keluar dari sana, sayang kali ini dahiku yang menjadi korban dan mengakibatkan pekikan tertahan keluar dari mulutku.
"what the... jidat gue ini untung tahan banting! Kalau nggak, pasti sekarang udah selebar... lapangan... fu-sal...
Gerutuku dengan suara yang semakin mengecil ketika melihat siapa yang aku tabrak.
Ini dia buronan yang sudah ku cari-cari!
Baru aku mau menyemprotnya dengan brutal, aku langsung menelan bulat-bulat semua pertannyan yang sudah berada di ujung lidah ketika melihat wajah V. ekspresi wajahnya sama sekali tidak bisa di artikan. Matanya juga tidak menatapku, melainkan lurus melewatiku. Dia sedang menatap Issabel.
Tatapan matanya terlihat asing, aku bisa melihat berbagai emosi muncul secara bergantian, sedih? Bersalah? Bimbang? Bingung? Terluka? Entahlah, aku tidak tahu yang mana yang pasti.
"V, lo-
Belum sempat aku mencerna apa yang terjadi, seorang cowok muncul di belakang V, aku tahu dia, 'teman' si alien gila. Dan cowok itu kelihatan salah tingkah ketika melihatku.
Shit! Aku sama sekali tidak bisa berpikir apa yang barusan terjadi di dalam ruangan ini.
Tadi, dalam ruangan ini ada Issabel, cewek paling lembut dan anggun yang pernah ku temui, dan dua cowok berwajah western tapi berotak tolol. Mungkin kalau dua cowok berotak tolol ini normal, aku sudah bisa menebak apa yang terjadi, paling dalam waktu dekat si cewek anggun akan keluar dari sekolah karena 'kecelakaan'. Tapi hell, bagaimana kalau dua cowoknya seperti ini?!
Astagah, otakku bahkan tidak sampai!
"wait-wait, gue sama sekali nggak ngerti deh, salah satu dari kalian harus jelasin sekarang" kataku frustasi sambil menatap mereka berdua bergantian.
Entah kenapa rasa resah mulai menggerayapiku, dan aku sama sekali tidak suka perasaan ini. Bukannya aku mau ikut campur atau sok tahu, aku hanya takut kalau mereka berjalan semakin menjauh dan menyesal di kemudian hari.
YOU ARE READING
countless
Roman d'amourcountless... Tak terhitung seberapa banyak perasaan yang di korbankan. Karena aku tidak ingin lagi tahu bagaimana caranya menghitung ketika aku tahu bahwa rasa ini tak akan pernah mendapatkan hasilnya Sebuah buku yang menceritakan tokoh yang telah k...