01

3.3K 65 9
                                    

"Dya, bangun ini udah mau jam 5. kamu belum sholat subuh" kata Santi sang bunda.

"Eunggh... Iyaa Nun" jawabnya dengan suara serak.

"Ya sudah, habis itu langsung mandi terus siapin barang sekolah kamu" ucap Santi lalu keluar dari kamar.

Dhiya langsung kekamar mandi mengambil air wudhu,dan melaksanakan sholat. Setelah selesai Dhiya langsung menuju rak buku melihat roster dan memasukan bukunya.

Setelah selesai Dhiya menyiapkan bajunya terlebih dahulu sebelum mandi. Itu adalah kebiasaan Dhiya sejak kecil yang menurutnya itu lebih baik daripada mandi terlebih dahulu.

Setelah selesai berpakaian dia langsung mengkuncir rambutnya memoleskan krim dan sedikit bedak dan menyeprotkan parfum disekitaran leher dhiya.

Setelah semuanya selesai Dhiya keluar kamar, "pagi Bun" sapa Dhiya kenapa ayahnya tidak ada? Karena pagi-pagi sekali ayahnya sudah berangkat. Dhiya hanya ketemu di hari sabtu dan minggu karena hari. Karena Ayah Dhiya seorang TNI.

"Bun Dhiya berangkat ya Assalamualaikum" pamit Dhiya sambil menyalimi tangan sang bunda.

"Wa'alaikumsalam hati-hati" ucap sang bunda.

Setelah keluar dari rumah Dhiya langsung memanaskan motornya tak lupa membaca do'a.

Saat ingin memarkir motor tiba-tiba dari arah berlawan sebuah mobil warna hitam melaju kearah Dhiya. Untung saja Dhiya langsung merem motornya dan hal yang tidak diinginkan pun tidak terjadi.

Sang pemilik mobil keluar " lo bisa gak bawa motor?" ucapnya.

"Masih pagi-pagi gak usah cari masalah, lagian juga lu yang salah bukannya minta maaf mala marah-marah gak jelas" ucap Dhiya santai.

Alif langsung terdiam mendengar ucapkan cewek didepannya. Baru kali ini ada orang yang berani menjawab ucapannya dan menatapnya seperti itu.

Biasanya cewek-cewek akan menuduk malu atau sok mencari perhatianya. Namun beda dengan cewek didepannya ini.

"Udah pindahin tuh mobil, gw mau parkirin nih motor " ucap Dhiya kesal karena cowok didepannya ini hanya menatapnya.

Alif yang mendengar itu langsung masuk kedalam mobil tanpa memperdulikan cewek didepanya. Setelah memarkir mobil Alif keluar tak lupa dengan tas yang dia sampingkan.

Saat ingin masuk kelas Alif tak sengaja melihat cewek itu sedang duduk di taman sekolah dengan earphone yang menghiasi telinganya dan buku novel di tangannya.

Ternyata cewek itu manis juga kalau diliat-liat hidung mancung,bibir kecil bulu mata yang lentik dengan rambut yang beralih kekiri dan kekanan membuat kesana manis dimata Alif.

Dhiya terlalu fokus membaca sampai lupa memperhatikan sekitar namun saat Dhiya mengangkat kepalanya, matanya tak sengaja bertemu dengan Alif yang sedang memperhatikannya.

Kriiingggg kriiinnngggg

Tanda waktunya pulang, dan sekarang Dhiya sedang merapikan bukunya. Setelah selesai ia langsung melengang keluar dan menuju parkiran. Dhiya suka sekali mendengar musik, mungkin karena hidupnya terlalu hambar menurutnya.

Karena terlalu asik dengan musiknya Dhiya tak sengaja menabrak seseorang. Dan anehnya mala Dhiya yang jatuh mungkin karena tenaga cowok itu lebih besar.

"Aishhh lo itu kalau jalan bisa pake mata gak sih" ucap Dhiya kesal berdiri melihat kearah cowok itu.

"Lah? Orang lu yang nabrak kok gw yang disalahin" jawabnya tenang.

"Aish ngeselin banget sih lo" balasnya sambil mengkibas-kibaskan roknya.

"Udah salah ngak minta maaf" ucap cowok itu langsung pergi meninggalkan Dhiya. Yang menahan sesak.

Dhiya adalah orang yang sangat peka dan sensitif Dhiya gampang sakit hati terhadap perkataan orang walau itu hanya perkataan biasa.

***

CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI PENULIS JIKA TERHADAP KESAMAAN TOKOH,TEMPAT ITU TIDAK DI SENGAJA.

CERITA INI DI LINDUNGIN UNDANG-UNDANG NO.28/2014 TENTANG HAK CIPTA,KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KHUP) DAN HUKUM YANG BERLAKU DI INDONESIA.

SELAMAT MEMBACA,JANGAN LUPA FOLLOW WATTPAD DAN INSTAGRAM AKU.

SELAMAT MENBACA

"WHERE MY HOME?"

WHERE MY HOME? (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang