03

990 40 2
                                    

Hari ini Dhiya terlambat bangun yang membuat Dhiya juga terlambat sholat subuh,saat hendak keluar kamar untuk membuat air hangat Dhiya melihat bundanya baru masak tumben sekali bunda terlambat bangun.

"Ihh bunda Dhiya mau bawa itu ya buat bekal" ucap Dhiya.

"Kamu itu Dhiya kalau tidur pasang alarm, kalau bunda terlambat kamu itu harusnya bangunin bunda. Ini juga sholat kamu jadi terlambat kan" ucap Santi marah.

"La Dhiya kan ngak tau bun" balas Dhiya membela diri.

"Makanya pasang alarm kamu juga jadi terlambat sholat subuh kan."

Dhiya hanya diam setelah itu langsung masuk kekamar bersiap untuk kesekolah. Setelah selesai ia melihat jam sudah jam 6:40 Dhiya memutuskan untuk langsung masang sepatu dan keluar kamar.

"Dya kamu bawa bekal ngak?"

"Gak usah bun" balas Dhiya pelan.

"Kamu itu Dya,kalau dikasih tau dengarin bukannya mala marah balik" ucap bunda kesal.

Dhiya tidak mengubris perkataan bundanya Dhiya lebih memilih menyalimi tangan bundanya dan langsung melengang keluar moodnya pagi ini benar-benar rusak.

Setelah memanaskan motornya Dhiya langsung mengas motornya, Dhiya membawa motor dengan ngebut-ngebut tanpa memperdulikan keselamatan. Setelah 10 menit akhirnya Dhiya sampai disekolah Dya langsung memarkirkan motornya dan langsung melengang ke kelas.

Saat sampai dikelas Dhiya langsung memasang earphone dan menjadikan kedua lengan sebagai bantal. Rasa kantuk Dhiya datang. Tiba-tiba ada sebuah elusan di kepala Dhiya. Dhiya yang memang sensitif langsung mengangkat kepalanya.

Tata yang baru masuk kelas melihat Dhiya tertidur langsung menghampiri Dhiya dengan mengusap kepala Dhiya. "Lu masih pagi udah tidur aja" ucap Tata.

"Ngantuk gw" balas Dhiya.

"Kantin yuk" ajaknya.

Dhiya tidak membalas ucapannya Tata namun dia langsung berdiri mengerakan kepalanya mengisyaratkan Tata untuk jalan duluan.

"Lu mau apa?"

"Susu aja sama roti."

Dhiya langsung duduk melihat Tata sedang memesan makan dan membeli susu dan roti buat dirinya. Dhiya memandang lurus kedepan dengan tatapan kosong pikiranya hari ini kacau.

Sampai Tata datang pun Dhiya masing melamun, Tata yang melihat itu langsung mencolek dagu Dhiya "lo masih pagi-pagi jangan melamun kesambet entar" ucap Tata.

Dhiya tidak menjawab pertanyaan Tata Dhiya langsung mengambil susu dan rotinya, saat makan pun Dhiya tidak terlihat semangat Dhiya makan begitu lesu.

Tata yang melihat itu merasa kalau hari Dhiya sangat kacau,diliat dari matanya yang selalu melamun. "Dya?lu kenapa sih?" tanya Tata.

"Ngak papa" jawab Dhiya.

Udah yuk balik ini udah mau bel ini, Tata langsung berdiri dan mereka pun jalan beriringan dan saat sampai dikelas Dhiya langsung duduk di tempatnya dan memasang earphone.

Sepanjang kelas,Dhiya hanya diam tak memperhatikan sekitarnya pikirannya kemana-mana otak nya terlalu keras bekerja hingga tak sadar kalo dirinya sedang di panggil sedari tadi.

"Dya lo kenapa sih? Itu pak Yahya manggil lo dari tadi." ucap Tata

Dhiya yang kaget langsung spontan melihat ke arah depan dan ternyata betul gurunya itu sedang memperhatikan dirinya dengan sedikit marah.

"Dhiya keluar dari kelas saya sekarang."ucap Pak Yahya.

Tanpa menjawab Dhiya langsung keluar kelas melihat sekeliling yang sepi membuat dia beberapa kali menghelas napas pelan.

Dhiya sampai di taman belakang menikmati angin yang menghempas wajahnya membuat menutup mata sedikitnya hati nya sedikit membaik.

****

Terimakasih yang sudah membaca,meninggalkan komentar dan vote dan maaf cerita ini belum sempurna❤

WHERE MY HOME? (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang