Hari itu aku tersenyum tanpa ragu, hari ini aku berkubang dalam rindu. Tak pernah terbesit sebelumnya aku dan kamu bisa terpisah sejauh ini. Hati yang katanya menyatu, tanpa sadar kini ternyata terasa abu-abu.
"Kamu dimana, sudah makan?" Lalu berharap jawabanya adalah tidak, maka dengan senang hati balasanku selanjutnya adalah "ayo kita makan"
Dulu pertanyaan seperti itu terasa sangat biasa, tak ku sangka untuk sekarang itu menjadi kalimat luar biasa. Jangankan pertanyaan apakah kamu sudah makan, pertanyaan bagaimana kabarmu saja tangan ini sudah tidak mampu mengirim pesan.
Apa kabar kamu sekarang? Ku harap baik, dan akan selalu baik-baik saja. Meski rindu memang sulit untuk ku ungkap, tapi namamu tak pernah absen dari doa yang selalu ku ucap. Semoga hari-harimu penuh terisi dengan tawa, seperti hari ku kala kita masih bersama.
Tidurmu nyenyak, ku doakan akan selalu begitu. Jangan tidur terlalu malam ya, nanti kamu bisa lesu. Dulu kita sering membuat janji, untuk tidur bersama di tempat yang berbeda. Janjian akan bertemu dalam mimpi lalu bangun dengan kondisi senang di pagi harinya. Bagaimana dengan malam ini dan malam malam selanjutnya? Masih maukah kamu membuat janji denganku?
Aku ingin selalu memimpikanmu, bahkan ketika di tidur tanpa rencanaku. Kata orang jika kita memimpikan seseorang, tandanya orang itu rindu, dan ingin lekas bertemu. Entahlah ini benar atau tidaknya, yang jelas aku selalu berharap seperti itu.
Tujuanku memang itu. Aku ingin memimpikanmu, agar aku bisa dirindukan olehmu. Namun ku rasa kalimat itu hanya kalimat biasa. Tidak bisa dipastikan kebenaranya. Aku masih sering bermimpi tentang mu, namun tidak sesering dulu. Lantas apa tanda dari mimpi itu? Apakah kamu juga masih sering memimpikanku? Aku tidak yakin kamu merindukanku. Atau sebenarnya kamu memang benar merindukanku? Jika iya tolong katakan, aku ingin mendengarnya, dan dengan senang hati aku kan membalasnya dengan kalimat sama.
Aku sudah bercerita tentang inginku yang memimpikanmu, bagaimana dengamu? Jika kata orang itu benar, berarti aku mengganggumu dengan hadir disetiap malam panjangmu. Maaf kalau begitu, aku sungguh merindukanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai! Lelaki Berjambul Katulistiwa.
Ficção Adolescentehanya monolog tanpa dialog. antalogi puisi #bydewik.