🌲🌲🌲

16 1 0
                                    

Kita semakin dekat. Sebut saja begitu.

Hari itu, bu dosen mengumumkan tugas baru, dan entah emang kebetulan atau sengaja, kita dalam kembali dalam satu kelompok yang sama.

Kita memang belum bertukar sosial media. Kamu sudah meminta, namun aku belum mau memberinya. Ku pikir buat apa. Namun suasana dan kondisi ternyata mendekatkan kita.

Hai,

Sapa mu malam itu.

Save ya.

Kalimat mu berikutnya.

Ah rasanya aneh, kenapa jantungku berdebar hanya perihal pesan? Bahkan layar ponselku mendadak terpampang bayanganmu dalam anganku. Ada apa dan mengapa?

Sengaja ku beri jeda, ku tatap layar ponselku lama. Tuhan, kenapa rasanya hatiku berbunga?

Tak lama, kembali masuk sebuah pesan, kali ini pesan suara, suaramu yang mendominasi telinga, mengapa bisa membuat aku tersenyum karenanya?

Aku sering membaca sebuah cerita, tentang dua orang yang saling memulai cinta, lantas bagaimana dengan kita?

Pantaskah aku dan kamu ku sebut kita?

Hai! Lelaki Berjambul Katulistiwa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang