☾
Maret 2013
Sudah 6 bulan berlalu..
Setelah kedatangannya menggemparkan keluarga Kim, dia menghilang. Seperti janjinya dia tidak akan menemui Alice. Dia menepatinya.Tidak hanya menghilangnya saja yang membuat keluarga Kim saat ini bersyukur, mereka masih diberi kesempatan untuk memikirkan cara menceritakan semua kepada Alice.Ingatan Alice malam itu menghilang. Alice mengatakan yang dia ingat hanya menunggu rose datang hingga tertidur sampai pagi.
D-10
Pagi ini merupakan pertengahan tahun ke 2 lisa disekolahnya. Seperti biasa lisa bangun pagi, sarapan, dan berangkat kesekolah dengan pak Chanyeol yang merupakan kepercayaan eommanya, yang baru-baru ini dipindah tugaskan menjadi supir dan pengawal lisa.
Lisa memasuki kelas. Baru saja langkah kakinya memasuki ruangan sebuah tangan melingkar dilehernya dari samping,
"Yaa LISAAAA, good morning"
"Morning rose", ucap lisa tersenyum menatap rose. Kebahagiaan bagi rose melihat sahabatnya tersenyum saat ini.
"Ehm 10hari lagi" , ucap rose. Tidak ada jawaban dari sahabatnya, rose memalingkan wajahnya menatap lisa yang telah duduk disampingnya, mengambil alat-alat menggambar dari dalam tasnya,
"Lihatlah aku mengajakmu bicara tapi kau malah sibuk menggambar", rose sebal dengannya, lihat bahkan lisa masih setia dengan membuka lembaran buku sketchnya. Menyebalkan, batin rose
"Ada apa rose?", lisa menjawab tanpa mengalihkan matanya yang sibuk menorehkan tintanya diatas,
"10 hari lagi, kau ingin apa di ulangtahun mu lisa..ehm", ucap rose mengadahkan tangannya di dagu
"Baju? Tas? Kau ingin apa lisa apaaa?", ganggu rose menggoyangkan tangan lisa
"Jujurlah, jangan berbohong lagi"
Rose menghentikan tangannya, perkataan lisa seperti tertuju untuknya. Rose menatap sekitar takut, rose takut jika kalimat itu memang untuknya.
"Aku tidak berbohong. Aku tidak berbohong lisa sungguh"
Lisa menghentikan aktivitasnya, meletakan pensil, menatap rose diam. Hingga lisa mengulas senyuman manisnya, tertawa
"Aku bercanda, kenapa rose? Kau seakan memang benar-benar membohongiku"
Setelah selesai dengan tawa sepihaknya, lisa melanjutkan aktivitasnya kembali menggambar. Entah, setelah amnesia lisa suka menggambar. Bukan pemandangan, kartun atau hal-hal artistik lainnya yang dia gambar. Lisa selalu menggambar sosok yang sama
Rose menatap gambaran lisa, apa kau mengingatnya lisa?, batin rose.
"Wah lisa kau menggambar lelaki itu lagi?", tanpa menoleh lisa dan rose sudah tau siapa pemilik suara cempreng khas yang tiba-tiba bersuara diruang ini
"Setidaknya lelaki digambar itu jauh lebih tampan dari padamu", ucap rose menatap lisa yang tersenyum
"Kau benar rose dia tampan jauh dengan jimin", ucap lisa membenarkan ucapan rose sebelumnya
Terciptalah perang mulut dari rose dan jimin. Suara pertengkaran mereka menggema diruang yang masih sepi ini. Beberapa siswa yang memasuki kelas mendengarkan kehebohan dari 2 orang tersebut, sudah biasa. Kedatangan guru saja yang bisa menghentikan mereka berdua, seperti sekarang ini. Sekolah berlalu seperti biasa tidak ada yang istimewa.
Jam bel pulang berbunyi. Rose dan jimin sudah dahulu meninggal kan lisa. Meskipun mereka suka perang mulut, tapi tidak dipungkiri keduanya memiliki suara terindah disekolahnya. Ya mereka setelah bel berbunyi segera pergi keruang ekskul vocal.
Disini lah Lisa, didalam mobil menuju pulang. Melewati persimpangan dan ciittt lampu merah, menghentikan laju mobil yang dikendarai chanyeol. Baru saja hijau, tiba-tiba berubah merah, batin chanyeol merasa janggal.
Lisa menatap sekitar melalu kaca yang disampingnya, matanya meneliti jalanan Seoul saat ini, hingga matanya tertuju pada satu sosok yang juga menatapnya. Tidak jauh tapi tidak dekat juga. Sosok itu mengucapkan sesuatu, lisa tentu tidak bisa mendengarnya, lisa memperhatikan gerakan mulut sosok itu dan mengikutinya
"Alice", Deg, nafas lisa sesak, kenapa, batin lisa.
Lisa memegang handle pintu mobil, lisa ingin keluar memastikan siapa sosok itu. Belum lisa membuka pintu tiba-tiba
"Awhh", lisa meringis kesakitan, lisa menyentuh bahunya, sengatan itu datang lagi "akhh", lisa menunduk, sungguh sakit rasanya
"Nona lisa", chanyeol menoleh melihat keadaan nonanya, panik. Tin tin tin. Lampu berubah menjadi hijau, mobil-mobil dibelakangnya mengklakson mobil chaenyol yang tak kunjung bergerak.
"Jalan"
"Tapi nona.."
"Jalan"
Dengan segera chaenyol menjalankan mobil cepat ke kediaman Kim. Lisa mengatur nafasnya, aneh setelah melewati beberapa blok rasa sakit itu hilang.
Kemana rasa sakitnya kenapa, batin lisa.Sesampainya dirumah lisa memasuki kamarnya, meletakan tas, mandi, mengganti baju kemudian tidur. Sungguh lelah kehidupan sekolah. Lisa mengingat bagaimana saat dia homeschooling dulu, hingga pertemuannya dengan sosok itu, tanpa disadari rasa kantuk lisa muncul dan lisa tertidur.
Dilain sisi,
"Bagaimana?"
"Lisa masih menggambarnya"
"Dia datang kembali"
"Sungguh?"
"Kapan dia datang? Disekolah aku tidak merasakannya"
"Sepulang sekolah tadi, yang kutau nona memegang bahunya lagi dan meringis. Keberadaannya samar, jadi aku tak bisa memastikannya apa benar dia atau hanya pelayannya"
"Bukankah masih 10 hari lagi eomma hari kelahiran lisa?"
"Kau benar rose, hanya saja hari ini tepat awal kami bertemu dengannya"
☾
KAMU SEDANG MEMBACA
When She Become Mine [TAELICE]
RomanceTakdir Alice sudah terbentuk sejak ia lahir. Kemanapun lalice pergi, dia tak akan bisa menghindarinya. "Kamu tidak akan bisa kemana-mana" "Perjanjian tetap perjanjian" ⚠️🔞 Start: 081119 End: -