Maret 1997
Alice Kim, 1 tahun, Korea Selatan02.00,
Nyonya Kim mengadahkan kepalanya diatas kasur troli dengan nafas terengah-engah. Beberapa perawat dengan wajah yang masih mengantuk bercampur panik mendorong troli dengan cepat menuju ruang operasi.Tuan Kim duduk dikursi dekat pintu ruangan tersebut. Keringat mengalir di pelipis tuan Kim, bagaimana tidak? Ini pertama kali baginya. Ia menunggu kelahiran anak pertamanya. Anak yang ditunggu-tunggu kedatangannya selama 3tahun pernikahan.
Operasi kali ini tidak semudah biasanya, nyonya Kim memiliki riwayat penyakit hemofilia. Mata tuan Kim menangkap setidaknya sudah 4x perawat yang berbeda keluar dari ruang operasi mengambil stok darah dan kembali lagi keruang operasi.
Ditangkupnya kedua tangan tuan Kim didepan dada ia berdoa demi keselamatan istri yang dia sayangi dan anak yang ia tunggu.
Dibalik kegusaran tuan Kim, sedari tadi ada sosok menatapnya dengan seringai yang membentuk lekukan indah bagi yang bisa melihatnya. Hanya yang terpilih bisa melihatnya.
Dokter Kim Soekjin keluar dari ruang operasi, ia berjalan mendekat kearah tuan Kim,
"Operasi berjalan lancar kak, selamat putri mu telah lahir".Tuan Kim mendongak menatap Seokjin,
"Benarkah? Bagai..", Seokjin menepuk kedua bahu tuan Kim sehingga menghentikan kata-katanya."Tenanglah kak, semua baik-baik saja, unnie akan dipindahkan keruang rawat", lega, itulah perasaan tuan Kim saat ini memang tak salah dia mempercayakan istrinya pada adek kesayangannya.
19.00
Lelah. Itu yang dirasakan keduanya, baru saja anak mereka lahir namun sudah banyak saudara, bahkan beberapa kolega yang datang memberikan selamat pada keduanya.
Bukankah mereka bisa datang nanti setelah sampai rumah? Batin tuan Kim yang sudah duduk dikursi tepat disamping sang istri yang sudah tertidur setelah memberikan ASI untuk Alice.
Ya, Alice Kim anak yang ditunggu-tunggu kedatangannya, belum genap 24jam terlahir tapi sudah banyak yang mencintai anak itu. Bagaimana tidak? Keluarganya bahkan koleganya setelah melihat Alice mereka berbondong-bondong memberikan hadiah pada bayi kecilnya.
Dilain tempat, sosok yang sama dengan senyum seringai yang tak luntur sejak lahirnya anak yang didepannya yang ditatapinya sedari tadi.
"Kau milikku Alice. Cepatlah dewasa"
☾
KAMU SEDANG MEMBACA
When She Become Mine [TAELICE]
RomantizmTakdir Alice sudah terbentuk sejak ia lahir. Kemanapun lalice pergi, dia tak akan bisa menghindarinya. "Kamu tidak akan bisa kemana-mana" "Perjanjian tetap perjanjian" ⚠️🔞 Start: 081119 End: -