Issue 5 - first time meet
Ethan menggaruk-garuk kepalanya sambil mengetik chat dari Lisa.
"Gimana ya?hmmm"
"Gusah deh ngapain pake baju couple"
"Yaudah, udahan dulu pr ku numpuk nieeh""Ok"
"ARRRGHH" ucap Lisa sambil meronta ronta.
"Besok pake baju apa coba hmmmph" ia membuka lemari pakaiannya. "Kira kira warna kesukaan Ethan apaan?" Lisa terus mencari baju yang cocok sambil mendengus kesal. "Kayaknya Ethan suka warna hitam deeh hmmm" Lisa terus menebak nebak warna kesukaan Ethan hingga akhirnya dia memutuskan memakai outfit yang menurutnya cocok."Ga tau ah *puyeng ndasku." Ethan merenung sambil bermain game kesukaanya. Lalu Ethan pergi ke ruang tamu untuk bertemu kakaknya.
*Pusing kepalaku"Lia, tau gak. Aku diajak nonton cewe!"
"Aciee ciee doi nya niih" tunjuk Lia ke arah Ethan.
"Bukaaaan! Gue masih bimbang Lia, hati sama otak gw berbeda pendapat."
Lia memiringkan kepalanya. "Kok bisa? Emang gimana?"
"Jadiii otak gue bilang dia itu biasa aja ga masuk kriteria cewek yang gue idam idam kan. Sedangkan hati gue berkata lain-"
"Emang hati lo bilang apaan pengen e'e?" Lia berusaha menahan tawa nya yang sudah tak bisa ia tahan.
"Jangan di potong dong dengerin dulu!"
"Iya iya... Jadi gimana lanjutin" Lia mulai menyimak pembicaraan dengan serius, dengan mata yang menatap tajam ke arah Ethan.
"Sedangkan hati gue berkata kalo dia itu manis, cantik, lembut pokoknya gaada yang bisa ngalahin dia deh.."
"Yaelah Than. Sok banget masih bau kencur juga. Emang kalian mo nonton apaan sih? Jangan bilang projen"
"Iya projen emang napa?" Muka polos nan datar Ethan begitu terlihat tanpa ada rasa bersalah.
Lia menepuk jidatnya *cplak "aduuuh than, lo itu ngajak nonton cewe, dan itu cewe yang lo sukai lo malah nonton projen"
"Ya mana gue tau sebelumnya gue gapernah pacaran mentok ya nembak cewe tapi ya ditolak"
Lia memegang bahu adiknya yang polos itu dengan muka yang meyakinkannya. "Udah gausah curhat njing!" *Cplak.
"Sakit begoo"
"Emang kalian nontonnya kapan? Jam berapa?"
"Sabtu, jam 12 emang napa?"
"Nama cewek nya sapa sih?" Lia mengangkat kedua alisnya, menyilangkan kedua tangannya sambil bersandar di sofa.
"Jangan ah nanti di stalk"
"Mau dibantu gak"
"Yodah deh Lisa namanya"
"Punya IG gak dia?"
"Gatau." Ethan membuat raut wajah acuh tak acuh sambil memalingkan muka nya.
*Cplak "hey! Lo itu mau pdkt ama dia udah ngajak nonton, eeh gatau IG nya gimana sih"."Sakit lia! belum selese udah ditampar lagi, lagian siapa yang mau pdkt ama dia, kan tadi gue bilang gue masih bimbang liaa"
"Gini ya wahai babuku, lo itu udah bilang tadi yang masalah hati ama otak lo bilang berbeda itu namanya lo suka ama dia. Cinta ga butuh alasan.."
"Alah" Ethan mengayunkan tangannya membuat raut wajah meremehkan Lia. "Eh mana ada cinta ga butuh alasan, cinta ya suka pasti karena ada sesuatu"
"Itu mah namanya bukan cinta, nak haram, itu namanya-"
"Apa?" Ethan menyela pembicaraan Lia dengan muka masam. Dengan tatapan yang sinis.
"Diem dulu dong jangan nyela pembicaraan orang. Kalo kayak yang lo omongin mah cinta lu gak tulus, lo mengharapkan sesuatu yang lebih dari gebetan lo"
***
Waktu sudah menunjukan 11.30 Ethan sudah selesai mandi.
"Ini pake baju apa coba hmmm" Ethan menarik baju hitam polos dilemarinya, dan mengambil kemeja kotak kuningnya yang sudah lama tak ia pakai.
Ethan menali sepatunya nya. "Bu aku berangkat ya Assalamualaikum".
"Waalaikumsalam pulangnya jangan malem malem ya dek.
Tak selang beberapa lama ojek online pesanan Ethan pun datang.
"Bapak wawan?"
"Ethan?" Driver ojek online menyodorkan helm nya, sambil tersenyum hangat "ini dek, sesuai map kan?"
Ethan menaiki sepeda motor matic pak wawan yang cukup besar sembari berkata "sudah pak"
"Ok dek gasskeun"
"Ashiaaap" sepeda motor mulai melaju. ethan merogoh tas kecilnya untuk mencari hp yang lumayan sulit untuk di cari, setelah menemukana di hp nya lalu mengechat lisa, memastikan dia sudah dijalan. "Lis udah di jalan kan?".
Ting tung suara hp lisa berbunyi sedangkan Lisa masih bersiap siap. Setelah selesai menyiapkan semua yang akan ia bawa. secara cepat Lisa meraih hp nya di meja.
Saat ethan sedang mendengarkan musik nya di spotifai. Ethan mendengar notifikasi mesengger nya yang bertuliskan "iya than bentarrr ojek ku blom.." ethan memencet notifikasi tersebut. "iya than bentarrr ojek ku blom dateng kalo kamu udah sampe duluan pesenin aja langusung hehe :)"
*Huuuftt Ethan menghembuskan nafasnya. "Y" jawab Ethan singkat.
***
"Mau nonton apa kak?" Ucap pegawai bioskop.
"Anu mbak projen 2 ya" ethan mengangkat tangan sambil mengeluarkan dua jarinya, "dua ya mbak".
"Seat yang mana?"
"Ini mbak yang ditengah" Ethan menunjuk salah satu angka tempat duduk di layar.
"Ok, totalnya 70 ya kak"
"Ini mbak"
"Ok, kembali tiga puluh ya kak, ini tiketnya"
"Okeysip, terima kasih ya mbak".
Ethan kemudian duduk di kursi di salah satu sudut ruangan bioskop menyendiri. Lalu ia membuka hp nya.
"Lis dimana?"
"Kamu sing dimana aku didalam"
"Pake baju apa lu?"
"Item, ada strip nya di lengan" (anjir kok samaan gw ama lisa)
"Sini aja deh aku ada di pojok bioskop dekat theater 4"
"Yodah aku kesana"
Ethan melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 12.30 sedangkan film nya dimainkan pukul 13.00. Lalu Ethan merogoh tas nya untuk mengambil headset nya.
"Ethan? Hey"
"Siapa ya?" Perlahan Ethan memutar bola matanya ke arah orang yang memanggil nya. "Hah Bbbella!? Iya bella kan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Fell In Her Hand
RomanceCinta tak seindah yang kamu lihat. Selalu ada suka maupun duka. Begitu juga dengan Ethan dia harus memperbaik semua keadaan yang sudah dilaluinya. Sila baca prolog dahulu mungkin kamu akan jatuh cinta. Seperti saat kamu bertemu dengannya yang awalny...