saat itu yujin hanya anak kelas dua smp yang masih belajar mengendarai sepeda motor
gadis itu kini berada di rumah minhee bermain game dengan lelaki satu itu sampai akhirnya hyewon datang dan duduk di samping yujin
"dek."
"iya kak?"
"temenin kakak dong ke rumah yena."
"mau ngapain?"
"mau ngantar pesanan dia." ucapan hyewon barusan sukses mengambil atensi minhee dan yujin sehingga mereka langsung menghentikan acara bermain nya
"apaan tuh?" tanya minhee kepo
"biasa kue." jawab hyewon seadanya
"bunda kan lagi pergi sama ayah ke kondangan, jadi nitip ini buat gue antar ke rumah yena. gue ngga berani pergi sendiri soalnya kan harus lewat kuburan tuh, ini udah sore lagi." lanjut hyewon
"ya udah ayo kak." yujin akhirnya setuju namun di tahan minhee
"jangan dong! kita kan lagi main." seru minhee
"ish! emang kakak tega kak hyewon pergi sendiri?!" tanya yujin sinis
"nanti kakak bagi kue nya deh." ucap hyewon membuat minhee akhirnya setuju
"jangan lama! btw hati hati ya kak, dari semalam firasat gue ngga enak." ucap minhee membuat hyewon tertawa
"apasih? kok lo jadi ngga jelas gini? kayak gue mau pergi aja." ucap hyewon membuat minhee tertawa kemudian melambaikan tangannya ketika mereka akan pergi
hyewon yang membawa motor tersebut namun saat di pembelokan kedua nya hampir oleng, bersyukur jalanan sepi dan kaki yujin masih bisa menahan nya sehingga mereka tidak terjatuh
"astaga kak! hati hati!!" ucap yujin
hyewon yang terkejut berhenti sebentar di pinggir jalan
"kepala kakak pusing banget dek." ucap hyewon sambil megang kepala nya
"apa aku telpon minhee aja kak?" tanya yujin namun hyewon menggeleng
"ngga usah, nanti kepala kakak auto pecah kalo harus dengerin dia marah marah." ucap hyewon lalu kembali menyalakan motor nya
begitu sampai di rumah yena keduanya langsung di sambut oleh gadis imut itu
"hyewon lo ngga papa?" tanya yena
"hah?"
"muka lo pucat banget." ucap yena
yujin sedang memakan coklat yang di berikan yena langsung menatap hyewon, memang benar wajah nya pucat membuat yujin tambah khawatir mengingat hyewon yang memang mengidap penyakit yaitu leukimia
"kakak mau ke rumah sakit aja?" tanya yujin
hyewon menggeleng sambil tersenyum
"gue baik baik aja." ucap nya
sekitar lima menit kemudian mereka berdua pamit untuk pulang
"hati hati ya, jalanan rame kalo jam segini, saran gue mending yujin aja yang bawa motor nya." ucap yena
"eh, tapi aku baru seminggu lalu belajar naik motor kak." ucap yujin
"masalahnya coba kamu lihat hyewon, kakak takut dia pingsan di jalan." ucap yena
"hm, ya udah. sini kak, biar yujin yang bawa motor." hyewon langsung menyerahkan kunci motor tersebut pada yujin
detak jantung yujin bertambah cepat melihat jalanan yang ramai, terlebih lagi sejak tadi hyewon terus menyender pada nya sambil sesekali meringis kesakitan membuat fokus yujin sedikit hilang
"kak, sabar ya bentar lagi sampe." ucap yujin
namun takdir berkata lain, tidak lama dari itu hyewon tiba tiba oleng membuat yujin ingin menggapai tangannya karna hyewon hampir jatuh sehingga dirinya tidak fokus pada jalanan
dalam lima detik motor milik hyewon sudah jatuh ke dalam jurang yang memang tidak terlalu dalam
suara teriakan orang terdengar dimana mana
yujin membuka matanya menatap hyewon yang kini batuk sampai mengeluarkan darah
"k-kak.." ucapa nya lirih
hyewon tersenyum kemudian mengusap kening yujin yang berdarah
"m-maaf ya.. kakak udah ngga tahan lagi. k-kamu jaga minhee ya--"
sebelum yujin selesai mendengar ucapan hyewon gadis itu sudah tidak sadarkan diri terlebih dahulu
"--dia suka sama kamu dek, dia sayang sama kamu, jadi kakak harap di masa depan kamu yang bakal jadi adek ipar kakak."
titt.. titt.. titt..
semua terasa gelap, begitu mata cantik itu terbuka semua masih terlihat buram gadis itu terus mengerjap menyesuaikan cahaya
beberapa orang yang ada dalam ruangan tersebut terlihat panik
"yujin.." samar samar gadis itu mendengar banyak orang memanggil namanya
"m-mama.." air mata menetes dari manik indahnya
sedangkan ibu yujin ikut menangis, akhirnya putri nya sadar setelah mengalami koma selama seminggu
"k-kak hyewon mana ma?" tanya yujin
ibu yujin mengusap kepala anak nya sambil terus berkata
"kamu harus sabar nak.."
yujin berdiri di depan salah satu makam, gadis itu bersikeras harus datang ke sini begitu tau jika hyewon sudah meninggal dunia
di sana bahkan ada foto nya dan hyewon yang sedang berpelukan
yujin turun dari kursi roda tersebut kemudian berjongkok, air mata nya kembali menetes
"maafin yujin kak.." gumam nya
bagi yujin ini semua salah nya, seandainya dia menghubungi minhee saja waktu itu, ini semua tidak akan pernah terjadi
yujin menunduk, di depan nya ada minhee yang terlihat menahan amarah nya namun di detik berikutnya lelaki tampan itu berteriak
"gue benci sama lo!!! ini semua salah lo ahn yujin!!! jangan coba coba bicara lagi sama gue karna gue benci sama lo!!!"
ucapan minhee itu selalu yujin ingat bahkan sampai kapanpun
tbc..
waduh drama anjir :v
jadi??
KAMU SEDANG MEMBACA
hope | minhee x yujin
Fanfictionyujin selalu berharap minhee berada di posisi orang orang yang sering menyatakan cinta padanya, tapi di sisi lain yujin tau itu tidak akan pernah terjadi, karna minhee membencinya