Perjalanan dalam menemukan cinta sejati memang tak semudah membalik telapak tangan. Banyak rintangan yang harus dilewati, sampai pengorbanan harus dilakukan untuk menemukan arti dari cinta yang sesungguhnya
🙏🌷
Pagi yang cerah dengan kicau suara burung saling bersautan, hembusan angin yang menyejukkan dan hamparan gedung pencakar langit menyapa setiap indera yang dimiliki manusia. Pancaran sinar matahari menelisik masuk melalui celah tirai jendela sebuah ruangan membangunkan seorang wanita berparas cantik meskipun dengan kondisi rambut yang masih berantakan dan wajah kusut khas bangun tidur. Gadis cantik bernama Bae joohyun atau yang lebih akrab disapa Irene ini tersenyum manis saat mendapati sang kekasih masih tertidur dengan lelapnya disamping ia tidur. Secara perlahan Irene mengulurkan sebelah tangannya menyentuh pipi dan rahang kokoh milik sang kekasih, dalam hati Irene bersyukur memiliki seorang kekasih yang sempurna bukan hanya dari fisik tapi juga dari perilaku dan pikiran
"Kau sengaja mengganggu tidurku hm?" suara sang kekasih membuat Irene sedikit terkejut dan kembali tersenyum gemas melihat sang kekasih yang masih memejamkan kedua matanya
"Bagaimana aku mengganggumu kalau kamu saja masih menutup mata begitu" ucap Irene dengan gemas dan mencium pipi sang kekasih
"Sudahlah aku akan bangun, oppa mau sarapan apa hari ini" Irene mulai beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama sekitar 10 menit kemudian Irene sudah keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar dan layak untuk dipandangi
"Astaga..." keluh irene dengan mengusap dadanya akibat terkejut melihat sang kekasih telah duduk dimeja rias miliknya
"Wae?"
"Kiyong oppa ngapain sih bikin kaget aja" gerutu Irene mendekat pada lelaki bernama Jang Kiyong atau yang akrab dipanggil Kiyong
"Kamu berani ya, bangun meninggalkanku sendiri hm"tanya Kiyong dengan menyentil dahi Irene
"Ih...aku sudah membangunkanmu ya, sudah sana minggir aku harus bersiap dan membuat sarapan buat kita berdua tau" usir Irene pada Kiyong yang masih berduduk diatas meja riasnya dengan meletakan kedua tangannya dikedua sisi tubuhnya
"Kau lupa?" tanya Kiyong dengan wajah menggoda Irene
"Aishhh...minggir dulu"
"Tak mau sebelum kamu melakukannya"
"Huffttt baiklah....chupp" morning kiss singkat yang Irene berikan mampu membuat rona merah dikedua pipi Kiyong
Kedua insan berbeda gender ini merupakan sepasang kekasih yang tak mungkin dipisahkan. Irene terlalu mencintai Kiyong begitu pula dengan Kiyong ia selalu mengutamakan Irene dalam setiap pilihan hidupnya. Kiyong dan Irene tumbuh besar bersama, keduanya dipertemukan dalam keadaan yang sama mengenaskannya. Kiyong adalah anak yatim yang dibesarkan oleh sang ayah dengan penuh tekanan dan amarah, Kiyong kecil terus mendapatkan pukulan dari sang ayah, bekerja banting tulang untuk menghidupi dirinya dan sang adik. Hingga suatu ketika sang adik dipaksa pergi untuk selamanya karena kondisi keluarga yang tak peduli pada mereka. Sedangkan Irene gadis cantik bak bidadari ini merupakan seorang putri pengusaha kaya yang tak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, Irene kecil tumbuh dan belajar bersama pengasuhnya. Hingga usia Irene 10 tahun untuk pertama kalinya Irene bertemu Kiyong, saat sang pengasuh membawa Irene berkunjung kesalahsatu pantai asuhan didekat Gwangju
Waktu terus berlalu hingga Irene melihat bagaimana perjuangan Kiyong dan bagaimana Kiyong menjaganya. Perasaan nyaman dan sayang kepada Kiyong semakin lama semakin kuat, seolah tak ingin dipisahkan. Hingga kini meskipun Irene tahu bahwa Kiyong bekerja dalam lingkaran setan yang mampu membahayakan nyawa keduanya tapi ia tak peduli. Asalkan ada Kiyong irene akan selalu bersama hingga akhir
"Oppa...oppaaaaaa" teriak Irene dari ruang makan
"Aishhh berisik banget sih kamu, kamu tu perempuan tapi teriak-teriak terus" gerutu Kiyong sambil mendekat kearah Irene dan mengecup pipi kiri Irene sebelum kemudian duduk dikursi yang disiapkan irene
"Oppa hari ini sampai pagi lagi perginya" tanya irene memulai obrolan pagi mereka yang mendapat anggukan ringan dari Kiyong
"Wae?tak biasanya kamu rewel aku pergi sampai pagi?"
"Oppa kenapa sih tak berhenti dari pekerjaan oppa yang sekarang?" tanya Irene yang lebih kepada rasa khawatir
"Wea? Kenapa tiba-tiba kamu membahas tentang pekerjaan oppa?" tanya Kiyong sembari meletakan sumpit yang dipegangnya
"Aniya...aku hanya merasa pekerjaan oppa terlalu berbahaya" arah pandang Irene pada Kiyong menyiratkan rasa khawatir dan lelah dengan pekerjaan Kiyong yang seperti ini
"Sudahlah tak perlu khawatir oppa bisa menjaga diri oppa oke...sudah oppa berangkat dulu" pamit Kiyong sembari meninggalkan Irene yang masih terduduk dimeja makan. Irene hanya mampu menghela napas panjang percuma menyuruhnya berhenti karena Kiyong tak akan berhenti begitu saja. Apalagi pekerjaan Kiyong sekarang mampu untuk menghidupi dirinya dan Irene . . . .
TBC or Not
entah alurnya akan gimana yang pasti saksikan saja
Tinggalin jejak ya biar gue tahu harus lanjut or ney 👍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bae Irene
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.