MLW 12. First Day, Become a Wife

4K 448 107
                                    

Dua pasang langkah kaki memasuki rumah, dengan ditemani suara dari roda koper yang dibawa oleh salah satunya. Sambutan sebuah senyuman pun hadir, menyapa keduanya ketika baru memasuki tempatnya berteduh.

"Kalian sudah pulang?"

Jung Yeri, gadis kecil itu tersenyum lalu menunduk, meremas ujung kemeja kebesaran milik Yoongi yang dipakainya—tidak ada baju lain lagi di kopernya.

"Iya, Eonni," jawabnya. Jujur, gadis itu merasa sangat tidak enak pada istri pertama Yoongi itu. Bagaimana tidak? Ia baru saja pulang—bisa dibilang baru pulang dari malam pertamanya, dengan laki-laki yang istrinya menunggu di rumah. Siapa yang tidak merasa tidak enak?

"Masuklah ke kamarmu, istiarahat, acara kemarin pasti sangat melelahkan," ujar Haera lagi, wanita itu tersenyum melihat tingkah Yeri, ia tahu, pasti gadis kecil itu merasa tidak enak padanya, pakaian yang dikenakan Yeri pun mendukung untuknya berpikir ke arah sana—mereka menikmati malam pertama—namun, ia merasa yakin, hal itu tidak terjadi.

"Sebelum kau istirahat ... apa kau sudah makan?"

Yeri melirik pada Yoongi, gadis itu kembali menunduk. "S-sudah Eonni, kalau begitu ... aku akan ke kamar sekarang," jawabnya lalu segera berlalu pergi. Ia masih tidak enak hati pada wanita cantik berhati malaikat itu.

Haera menghela napas, ia tatap punggung kecil yang perlahan menjauh itu, lalu beralih menatap sang suami.

"Percayalah ... kami tidak melakukan apa yang harusnya dilakukan pada malam pertama, Eomma hanya membawakan piyama transparan itu, jadi aku meminjamkan kemejaku," jelasnya.

Sang istri tersenyum geli, padahal 'kan ia tak meminta penjelasan, kenapa Yoongi yang malah seperti kebakaran jenggot, huh?

"Aku tidak bertanya, Oppa. Jika kalian melakukannya pun tidak ada salahnya, kalian sudah sah, lagi pula, aku tidak yakin Yeri mau melakukannya dalam keadaan sadar."

Yoongi mendengus, apa-apaan itu? Memang ia seperti ahjussi mesum di luaran sana, huh?

"Terserah kau saja." Lalu melangkah pergi begitu saja, dengan sedikit rasa kesal di hati karena ucapan sang istri.

***

Hari telah berganti, matahari pun masih malu-malu menampakkan sinarnya. Gadis dengan seragam SMA itu pun sudah sibuk dengan pekerjaannya pagi ini, memasak sarapan untuk seluruh penghuni rumah.

Ia hanya sedang menjalankan status yang kini melekat pada dirinya, menjadi seorang istri. Ini hari pertamanya, jadi mari berdoa untuk gadis kecil itu agar bisa menjalankan hari-harinya dengan lancar.

"Nona Yeri, anda sudah bangun pagi-pagi begini?"

Yeri menoleh, tersenyum menyapa Bibi Kang. "Oh Bibi Kang, ya aku sudah bangun. Tadi pagi-pagi sekali aku muntah lagi, jadi sekalian saja aku bangun, bersiap sekolah lalu membuat sarapan."

Bibi Kang mendekat, wajah wanita paruh baya itu tampak khawatir.

"Nona baik-baik saja? Apa perut Nona keram lagi? Bibi panggilkan Nyonya Haera dan Tuan Yoongi, ya?"

"E-eh, tidak Bibi Kang." Yeri segera menahan lengan wanita paruh baya itu, gadis itu tersenyum dengan ceria. "Aku baik-baik saja, hanya muntah satu kali, kok, jangan khawatir,"

"Tapi Nona—"

"Aku baik, Bibi Kang, jangan repotkan Haera Eonni dan Yoongi Oppa."

"Itu tidak merepotkan, Jung Yeri."

Yeri menoleh ketika suara yang sudah terdengar familiar itu menyapa inderanya, gadis itu tersenyum ceria. "Selamat pagi Yoongi Oppa," sapanya.

My Little Wife || MYG [Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang