MLW 09. Check Up

3.6K 408 64
                                    

Selama di perjalanan, Yeri sama sekali tidak membuka suara, mood-nya benar-benar down karena 'calon suami' menyebalkannya ini. Seenaknya menariknya pergi, hingga ia harus meninggalkan Jungkook di parkiran sendirian.

"Kau masih marah padaku?" Yoongi membuka suara, entah kenapa ia tidak tahan didiamkan seperti ini, ia tahu, ia sadar betul jika Yeri marah padanya. Ah, mood ibu hamil itu memang sulit ditebak.

"Hey ... maafkan aku, oke?"

Yeri masih diam, sama sekali tidak menjawab Yoongi, ia kesal, sangat kesal.

Dan Yoongi sendiri hanya bisa menghela napasnya lelah. Ah, kenapa juga ia harus repot bertanya? Mana tubuhnya sudah lelah sekarang, jika saja bukan karena bayi-nya yang berada di dalam tubuh gadis kecil keras kepala itu, Yoongi pasti sudah mendorong tubuh Yeri keluar dari mobilnya-dalam keadaan masih berjalan seperti ini.

"Terus saja berpikiran jahat padaku."

Yoongi menoleh ketika suara Yeri terdengar, bukan karena suaranya, tapi karena kalimat yang terlontar itu. Bagaimana Yeri bisa tahu jika ia memikirkan hal jahat padanya?

"Bayi-mu yang memberitahuku," ucap Yeri, seolah menjawab kebingungan yang Yoongi alami. Gadis itu menoleh pada Yoongi dengan tangan yang sudah mengusap lembut perutnya. "Sepertinya dia suka padaku, lihat 'kan? Dia mengadu padaku." Lalu gadis itu terkekeh pelan.

See? Mood gadis itu bisa cepat berubah, yang tadinya merengut tidak suka kini tertawa dengan bahagianya. Luar biasa.

"Terserahmu saja."

***

Yoongi dan Yeri kini sudah sampai di tempat tujuan. Si gadis mungil hanya bisa menatap bingung pada bangunan besar di hadapannya, ah, sebuah rumah tepat-nya.

"Ini rumah siapa? Besar sekali...."

Laki-laki pucat itu menoleh, lalu terkekeh setelahnya, karena wajah Yeri yang terlihat lucu dan menggemaskan.

"Ini rumah orang tuaku, ayo masuk."

"Ohh, rumah orang tu-apa?! Hey! Kenapa kita di sini?"

Yoongi tidak menjawab, ia menarik tangan Yeri lalu kembali menyeretnya-lagi. Jelas kali ini Yeri tidak hanya pasrah, gadis itu menahan kedua kakinya agar tidak bergerak, tapi ... Yoongi juga tidak habis akal, laki-laki itu membalik tubuhnya, melangkah mendekati Yeri lalu mengangkat dengan mudah tubuh mungil itu untuk digendongnya bridal.

Yeri semakin memberontak minta diturunkan, tapi sama sekali itu tidak diperdulikan oleh Yoongi.

"Yeri diam, atau kau akan jatuh."

Dan sontak, tubuh mungil Yeri terdiam kaku, gadis itu bahkan sudah melingkarkan tangannya ke leher Yoongi-berpegangan agar tidak jatuh.

"Nah bagus, gadis pintar."

---

Dan ketika maid membukakan pintu untuk Yoongi, semua mata lain memandangnya, tanpa berkedip, bingung dengan apa yang Tuan mereka bawa. Seorang gadis mungil yang diam kaku, dengan mata mengerjap polos.

"Di mana Eomma?" tanya Yoongi.

Maid yang membukakan Yoongi pintu tadi pun tersadar, wanita paruh baya itu mengerjap beberapa kali. "Di ruangannya, Tuan. Mari saya antar."

Dan Yoongi mengangguk, laki-laki dengan kadar kulit putih berlebihan itu pun mengekor di belakang. Hingga mereka sampai di depan sebuah pintu besar.

Maid tadi membukakan pintunya, membungkuk sopan lalu pamit undur diri.

Yoongi melangkahkan kakinya masuk, dengan kaki yang mendorong pintu agar kembali menutup. Yeri masih diam, tak bergerak, tak bersuara.

My Little Wife || MYG [Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang