MLW 02. Pesta itu Hanya Bencana!

4.3K 386 24
                                    

Yeri merasa bingung sekarang. Teman kerjanya bilang, ia dipanggil oleh atasan mereka, dan tidak tahu apa alasannya. Tapi Yeri tidak merasa takut, toh, dia tidak berbuat salah. Pasti ada hal lain.

Tok tok...

Pintu itu ia ketuk sebanyak dua kali. Tidak lama teriakan dari dalam terdengar yang menyuruhnya masuk. Pun ia membuka pintu itu pelan lalu melangkah masuk, tidak lupa menutup kembali pintu ruangan.

"Tuan memanggil saya?"

Yang ditanya mengangkat kepala, mengalihkan pandangannya dari buku tebal dimana semua keperluan Cafe tercatat rapih.

"Oh, Jung Yeri. Duduk."

Yeri mengangguk pelan. Gadis itu bergerak maju menuju kursi yang berada di depan meja bos-nya.

"Ada apa memanggilku, Tuan?"

Laki-laki muda berusia dua puluh delapan tahun itu tersenyum, lalu membuka kaca matanya.

"Sepupuku bilang kau ada pesta malam ini."

Yeri menunduk dengan decak bibir. "Ini pasti kerjaan Jungkook," bisiknya pelan.

Berdeham pelan, gadis itu kembali mengangkat kepalanya. "Ya, tapi aku tidak datang, aku tidak suka pesta. Sebaiknya aku bekerja saja."

Yeri berdiri, membungkuk sopan hendak pergi setelahnya, tapi tidak bisa, karena bos-nya ini menahannya.

"Pergilah Jung Yeri, Jungkook sudah menunggumu ngomong-ngomong."

Mata Yeri membulat, dengan mulut menganga lebar. "Jungkook sudah di sini?"

Anggukkan pelan ia dapat sebagai jawaban, bos-nya itu menunjuk ke arah sofa yang khusus untuk para tamunya jika datang kemari. Ada gumpalan kain disana, dan sepasang sepatu menyembul keluar.

"Dia sudah di sini sejak dua jam yang lalu, karena lama menunggu ia tidur."

Yeri menghela napas, susah sekali memang melarang seorang Jeon Jungkook, yang keras kepala sama sepertinya.

"Bangunkan dia dan bersiap, kau bisa pakai kamar mandi di ruanganku. Aku pergi dulu, ada urusan." Dan setelahnya laki-laki yang memiliki nama Kim Taehyung, sepupu Jeon Jungkook itu berdiri. Membenarkan sedikit rambut dan pakaiannya lalu melangkah pergi.

"Haaa," Yeri menghela napas panjang. Ia berdiri, meniup poni lalu melangkah cepat menuju gumpalan kain yang tidak lain adalah Jeon Jungkook, sahabat sejak jaman SD nya itu.

"Hey! Kelinci bongsor, muka sok polos, bodoh, menyebalkan! Bangun kau!"

Bugh!

"Akh!" Jungkook terbangun, langsung terduduk sembari memegangi perutnya. Hey, Yeri baru saja memukul bagian itu dengan kuat tahu.

Masih memegangi perutnya, Jungkook mendongak untuk menatap Yeri tajam. "Apa-apaan kau-"

"Mau marah iya?" mata Yeri melotot besar. "Kenapa kau di sini? Tuli? Aku bilang aku tidak akan pergi!"

Jungkook menghela napas, ia beranjak bangun. Sekarang tubuhnya lebih tinggi dari Yeri. "Jung, ayolah, kau hampir tidak pernah pergi ke pesta, ah, tidak, pernah, yaitu pesta ulang tahunku, tiga tahun lalu sepertinya."

Yeri berdecak, membuang muka dengan tangan yang sudah terlipat di depan dada. "Ak benci keramaian." Lalu menghela napas, "Mereka hanya akan menghinaku."

Jungkook terdiam untuk sesaat, apa yang Yeri katakan itu benar adanya, di mana pun gadis itu berada, pasti selalu ada saja yang menghinanya.

"Yeri, dengarkan sahabat tampanmu ini." Jungkook menarik kedua bahu Yeri agar gadis itu kembali menatapnya. "Malam ini, aku pastikan tidak ada yang akan menghinamu, aku berjanji."

My Little Wife || MYG [Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang