•••••
Bel pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu, dan sampai itu pula Yena menghiraukan Jihoon, ia masih kesal pada Jihoon karena tidak mau mendengarkan ucapannya. Saat Yena di uks, Jihoon datang menemuinya, tapi Yena bersikap acuh pada Jihoon dengan berpura pura tidur, Yena juga mendengarkan semua yang Jihoon katakan dan ia juga mendengar isakkan kecil yang keluar dari bibir Jihoon.••••
Bel pulang sekolah berbunyi, dan sampai saat itu Yena masih mendiami Jihoon.
Sekarang Yena berada di parkiran sekolah bersama sahabat sahabatnya, di sana juga ada Jihoon yang sedang menatap Yena dengan tatapan sendunya.
"Pulbar kuyy, sekalian jalan udah lama kita nggak jalan bareng" seru Eric yang langsung di angguki oleh sahabat sahabatnya itu.
Setelah itu, mereka pergi ke mall untuk sekedar jalan jalan maupun berbelanja.
Dalam perjalanan di dalam mobil Jihoon suasana begitu hening, jika biasanya Jihoon akan berceloteh tidak jelas ketika Yena di sampingnya sekarang diam. Jihoon yang tidak tahan di diami oleh Yena pun membuka suara memecah keheningan.
"Naa..." panggil Jihoon yang tidak di gubris oleh Yena. Nana, Gina dan Hwall yang ada di kursi penumpang belakang hanya diam menyaksikan sahabatnya kini.
" Yena maaf...." Ucap Jihoon lirih
"Jangan diemin aku, aku nggak bisa. Aku minta maaf nggak dengerin kamu, aku nggak maksud buat kamu kecewa" ucap Jihoon sambil mengaitkan tangannya pada tangan Yena, lalu di letakkan di atas pangkuan Jihoon.
"Kamu boleh marahin aku, tapi jangan diemin aku kayak gini, aku enggak bisa" ucap Jihoon dengan lirih, namun Yena juga tidak menggubris apa yang Jihoon katakan, pandangannya masih menatap ke arah luar mobil dengan tangannya yang di genggam oleh Jihoon.
Setelah Jihoon berbicara, suasana kembali hening. Jihoon yang sudah tidak tahan akhirnya menghentika mobilnya, lalu menatap Yena yang juga menatapnya dengan tatapan seolah ia bertanya 'kenapa berhenti?'.
"Naa... Maaf..maafiin aku,, aku nggak mau nurutin kamu, gara gara aku kamu selalu kena marah guru BK karena aku bolos, aku janji enggak akan bolos lagi, tapi pliss....maafin aku, jangan diemin aku kayak gini aku nggak bisaa" lirih Jihoon. Hwall, Nana dan Gina hanya diam duduk di belakang, mereka tidak ingin mencampuri urusan mereka berdua.
"Aku nggak perlu janji kamu, aku cuman perlu bukti" jawab Yena tanpa menatap Jihoon.
"Aku bakalan buktiin kalo aku nggak bakalan bolos lagi" ucap Jihoon dengan menggenggam tangan Yena erat, seakan jika ia lepas, Yena akan menghilang dari hadapannya detik itu juga.
••••••
Setelah kejadian tadi di mobil Jihoon, hubungan Yena dan Jihoon kembali membaik. Sekarang ini Jihoon, Yena dkk sedang berada di salah satu mall besar yang berada di pusat kota Seoul.
"Cieee yang udah baikkan, kasian loh Yen si Jihoon seharian dia diem, ditanya jawabnya 'ya' sama 'enggak' " ujar Eric yang mendapatkan tatapan tajam dari Jihoon.
"Cott lo ahh" ketus Jihoon, lalu berjalan meninggalkan mereka dengan menarik tangan Yena di genggamannya.
Mereka berkeliling mall sambil sesekali hingga berhenti di suatu toko yang menarik perhatian mereka, lebih tepatnya Yena yang memaksa mereka untuk masuk ke toko itu, apalagi kalau bukan toko boneka.
"Hoon,, aku mau beli boneka ituu" ucap Yena sambil menunjuk ke arah boneka sebuah seperti bebek lalu mengambilnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Boyfriend ||Hiat||
Ficção AdolescenteCowok childish yang possesive ° ° ° ° ° ° ° Ini cerita pertama aku, maaf kalo ada kesalahan dan Buat sarannya silahkan chat yaaa. Happy Reading guyss........👋