9.

2.5K 108 6
                                    

Sampai di parkiran sekolah Yena dan Jihoon langsung turun dari mobilnya. Sebelum ke kelas, seperti biasa, Yena akan merapihkan pakaiannya terlebih dulu sebelum masuk kelas.

"Udah?" tanya Jihoon pada Yena yang baru saja selesai merapihkan rambutnya.

"Udah, ayo"ucap Yena sambil menarik tangan Jihoon. Dari parkiran sampai di kelas, Jihoon selalu menggenggam erat tangan Yena seakan jika ia lepas Yena akan hilang dari hadapannya. Terdengar lebay memang, tapi Jihoon tidak mau berpisah dengan Yena untuk yang ke dua kalinya.

•••••
Sampai di depan kelas, Yena berhenti lalu membalikkan badannya menghadap Jihoon yang masih menggenggam tangannya.

"Kamu ke kelas sana, jangan bolos. Kalo sampai aku tau kamu bolos, aku nggak mau ngomong sama kamu seminggu."ujar Yena dengan tegas, karena Yena sangat tau kalau Jihoon tidak menyukai pelajaran matematika, dan hari ini kelas Jihoon mendapatkan pelajaran matematika, yang pastinya Jihoon akan membolos dalam kelas matematika.

Baru sebulan Yena sekolah disini, Yena selalu mendapat teguran dari guru matematika di kelas Jihoon, karena Jihoon selalu membolos saat jam pelajaran matematika, karena dia benci matematika, dan alhasil Yena lah yang kena imbasnya.

"Iyaa, kalo ngga khilaf ya yang. Kamu kan tau,aku hari ini aku dapet matematika, dan dari dulu aku nggak pernah suka sama yang namannya matematika.

"Untuk kali iniiii aja hoon, aku capek tau nggak, setiap hari selalu aja ada teguran dari guru buat kamu, okey kalo itu langsung kamu yang di kasih tau, ini aku yang di ceramahin sama guru guru gara² kamu sering bolos. Kamu pikir aku nggak tau, kamu nggak cuman bolos pas pelajaran matematika?"ucap Yena dengan nada marahnya.

"Maaf yang, aku cuman bosen di kelas, aku juga pengen nge refresh kepala aku dulu"ucap Jihoon dengan lirih, sambil menundukkan kepalanya.

"Terserah kamu lah, ke kelas sana bentar lagi bel, aku mau masuk kelas, terserah kamu mau bolos atau nggak, aku nggak peduli, itu urusan kamu bukan aku."ujar Yena, lalu masuk ke kelasnya meninggalkan Jihoon yang masih terdiam di tempat karena mendengar ucapan Yena.

••••••••••••

Di kelas, Jihoon hanya melamun tanpa memerhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelas. Sebenarnya Jihoon enggan untuk mengikuti pelajaran ini, apalagi kalau bukan matematika, tapi karena mendengar kata kata Yena

"Terserah kamu lah, ke kelas sana bentar lagi bel, aku mau masuk kelas, terserah kamu mau bolos atau nggak, aku nggak peduli, itu urusan kamu bukan aku."ujar Yena, lalu masuk ke kelasnya meninggalkan Jihoon yang masih terdiam di tempat karena mendengar ucapan Yena.

Perkataan Yena tadi pagi membuat Jihoon takut jika Yena akan meninggalkannya lagi seperti dulu. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika itu sampai terjadi, tapi tentu saja ia tidak akan membiarkan Yena-nya pergi darinya, itu mustahil karena Jihoon tidak akan membiarkan Yena meninggalkannya untuk yang ke dua kalinnya.

••••
Dilain tempat

Yena juga sedang melamunkan kejadian tadi, sampai ia tidak sadar jika pelajaran sudah dimulai. Meski begitu, Yena tidak menghiraukan guru yang sedang menerangkan di depan kelas, sampai satu suara membuat lamunannya buyar.

"Choi Yena, kenapa kamu ngelamun? lagi ada masalah?"tegur guru itu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ibu Kimmi, guru yang terkenal ramah dan penyabar.

"Maaf bu, saya lagi nggak enak badan" ujar Yena.

"Ohh, kalau kamu nggak enak badan, mending kamu ke Uks aja, kalau nggak  pulang aja biar kamu bisa istirahat di rumah." ucap Ibu Kimmi. Yena yang mendengar itu pun langsung menggelengkan kepalanya.

"Nggak usah bu, saya ke uks aja" jawab Yena, yang di angguki oleh Ibu Kimmi.

"Yaudah kalau begitu, Jina kamu temenin Yena ke uks ya, kalau ada apa apa cari ibu" ujar Ibu Kimmi.

"Iya bu, kalau begitu saya permisi. Ayo Ye" ucap Jina, langsung berlalu keluar kelas bersama Yena.

•••••••••••
Di koridor menuju uks, Yena melihat Jihoon dan teman temannya sedang duduk di depan ruang laboraturium IPA, Yena yang melihat itu pun hanya bisa menghelas nafasnya, ini masih jam pelajaran dan Jihoon berada di luar kelas saat jam pelajaran masih berlangsung.

"Ye, Jihoon tuhh, bolos lagi dia kayaknya" ujar Jina saat melihat Jihoon dan teman temannya berada di luar kelas saat jam pelajaran.

"Biarin aja, nggak usah di ladenin, gue lagi males sama dia"ucap Yena malas.

"Berantem lagi lo berdua?" tanya Jina yang hanya di jawab dengan anggukan oleh Yena.

Yena dan Jina melewati mereka tanpa melirik sedikitpun. Saat tepat di depan mereka, Yena tau jika Jihoon sedang melihatnya, tapi Yena hiraukan karena ia masih kesal dengan Jihoon karena tadi pagi. Dan Yena  semakin jengkel dengan Jihoon, bukannya dia diam dikelas ketika Yena marah padanya, melainkan melanjutkan aksi bolosnya itu yang membuat Yena semakin geram.

••••••••••

Holla gaisee, maaf updatenya lama, lagi sibuk banget soalnya buat persiapan ujian nanti. Mohon dimaklumin ya❤️❤️

Jangan lupa Vote, Comennt & Follow yaa💙💙

Senin, 11 November 2019

My Childish Boyfriend ||Hiat||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang