Alexandra menemukan kekasihnya Louis tewas dalam sebuah kecelakaan misterius.
Bersikukuh bahwa insiden ini merupakan pembunuhan berencana, Alexandra pun bergabung dalam penyelidikan rahasia yang dipimpin oleh Detektif Noel.
Mampukah Alexandra dan De...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seattle, Washington DC.
02:30 am.
Mobil patroli milik kepolisian kota Seattle langsung meluncur ke terowongan Metro di Broad St, Seattle setelah petugas jaga malam menerima panggilan misterius dari pelapor anonim. Menurut informasi yang didapat oleh Noel dan Smith--dua detektif yang mendapat giliran jaga pada malam itu--bahwa sebuah kecelakaan baru saja terjadi dan korban mungkin membutuhkan bantuan secepatnya.
Di bawah pimpinan detektif Noel, ia mengarahkan Smith, rekannya, dan bantuan dua polisi lain dari divisi yang berbeda untuk segera datang memeriksa lokasi. Pada mulut terowongan Metro, para petugas akhirnya mendapati satu Toyota Camry putih dalam keadaan menabrak pembatas jalan di mulut terowongan tersebut.
"Kami akan memeriksa korbannya. Kalian pergilah memeriksa sekitar dan temukan seorang saksi untuk insiden ini!" Noel memberi instruksi cepat dan segera berlari menghampiri mobil korban dengan Smith mengekor di belakangnya, setelah dua petugas lainnya berkata 'siap, Detektif'.
"Pintunya macet!" kata Noel.
Smith pun berinisiatif menggantikan Noel untuk menarik pintunya. "Bisakah kau menarik pintunya?" tanya Noel pada Smith yang masih berusaha menarik paksa pintu mobil tersebut. "Coba sedikit lebih keras lagi, Smith."
Setelah beberapa kali mencoba, disertai Noel yang terus menyemangati. Smith pun akhirnya berhasil menarik paksa pintu hingga akhirnya mobil terbuka. "Berhasil!"
Detektif berusia 29 tahun itu kemudian mengambil alih dan mendapati korban berada di dalam mobil dengan kondisi wajah menghadap ke pintu, kepala bersandar pada permukaan setir sementara pelipis kirinya telah bersimbah darah. Noel lantas memasang sarung tangan lateks pada kedua tangannya dan secepat mungkin memeriksa nadi korban.
Ia meletakkan dua jarinya pada pergelangan tangan bagian dalam yang melewati pembuluh korban dan menekannya selama beberapa detik. "Denyut nadi tidak terdeteksi." Noel pun mendekatkan wajahnya pada hidung korban dan memastikan pergerakan napas korban dengan hati - hati.
Kemudian Smith yang sejak tadi berdiri di belakang Noel pun diterpa penasaran dan memilih bertanya, "Bagaimana, Detektif?"
"Dia sudah tidak bernapas, kita terlambat," tukas Noel seraya memundurkan tubuhnya dan keluar dari dalam mobil. "Dari suhu dan kekakuan tubuh pada bagian ekstremitas, sepertinya korban meninggal sekitar dua puluh menit yang lalu."
Smith mengangguk dan ikut memerhatikan tubuh korban di dalam mobil. "Lihatlah! Kedua kaki hingga perutnya terjepit di dalam sana." Smith bergidik ngeri. "Dia pasti sangat menderita pada detik terakhir kematiannya." Lalu ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan mulai memotret.
Noel merasa setuju dengan pemikiran rekannya, Smith. Ia lalu menambahkan, "Bagaimana saksi pergi begitu saja saat melihat kecelakaan alih-alih memberinya pertolongan darurat?" Ia mendecak kasar dan melipat kedua tangannya di dada. "Kita harus segera menemukan identitas pelapor dan menghubungi keluarga korban."