• Delapan •

598 43 4
                                    

Louis Harrison's Mansion, Seattle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Louis Harrison's Mansion, Seattle.

02:00 pm.

"Tentu tidak, Detektif. Aku bukan seorang pendendam. Aku hanya tidak mengerti dengan sikap Tuan Muda yang tiba-tiba berubah."

Itulah kalimat terakhir yang diucapkan Paul sebelum ia meminta izin untuk pergi ke toilet karena perutnya yang tiba-tiba merasa sakit.

Pria bertubuh kurus itu sudah meninggalkan ruang tamu selama lebih dari lima menit dan belum juga kembali sampai sekarang. Menyisakan Noel dan Smith berdua dengan ponsel Paul yang tak sengaja tertinggal di atas meja.

Benda berwarna hitam itu membangkitkan rasa penasaran di hati Noel. Ia harus memastikannya sendiri. Lalu detektif berkulit putih itu bangkit dan melompat ke sofa yang sebelumnya di duduki oleh Paul.

"Hey, apa yang kau lakukan?!" Smith terperanjat, tapi tetap berusaha merendahkan suaranya agar Paul tidak mendengarnya dari dalam kamar mandi.

Noel melirik pintu kamar mandi yang digunakan Paul beberapa detik sebelum berujar, "Awasi pria itu selagi aku memastikan sesuatu!" Noel pun segera memeriksa ponsel milik supir pribadi korban tanpa sepengetahuannya. Ia hanya menekan beberapa tombol dan layar ponsel tersebut sudah masuk ke tampilan menu. Paul tidak mengunci benda pintar itu dengan sebuah sandi, bukankah Noel sungguh beruntung?

Smith mengawasi pintu kamar mandi dengan gelisah. Sesekali melihat gerakan Noel di sebrangnya. "Bisakah kau sedikit lebih cepat, Noel?"

Tidak lama, suara kenop pintu yang diputar dari dalam terdengar oleh Smith. Ia pun buru-buru berseru, "Dia datang!"

Kemudian Noel meletakkan kembali ponsel Paul ke atas meja dan beranjak. Ia berjalan di belakang sofa dan berpura-pura memerhatikan beberapa piagam penghargaan yang terpampang di dinding.

Hanya sekitar tiga puluh detik saja untuk Noel menghindari Paul. Jika terlambat, ia pastilah sudah tertangkap basah. "Maaf membuat kalian menunggu," kata Paul begitu ia kembali. Noel pun melanjutkan kebohongannya dengan bersikap santai dan kembali duduk di tempatnya. Seolah tak ada apapun yang terjadi sebelumnya.

"Tidak apa, Mr. Paul," kata Smith. Suaranya sedikit bergetar, tapi Paul tak menyadari hal itu. Smith lalu bangkit dari sofa. "Terima kasih sudah bersikap kooperatif dalam penyelidikan ini. Kurasa kami akan pergi sekarang." Kemudian Noel ikut berdiri dan mengangguk setuju.

"Aku akan mengantar kalian untuk menemui Wayne," tawar Paul ramah.

"Tidak apa-apa, kami akan mencarinya sendiri." Noel tersenyum kecil. Namun sepertinya Paul tidak menyadarinya. "Sampai jumpa."

Kedua detektif itu kemudian berjalan menuju kebun yang dimiliki Louis di halaman depan. Aroma tanah basah menyeruak masuk dan menyambut penciuman keduanya begitu mereka menapakkan kaki di rerumputan yang luas. Pemandangan seperti mawar merah dan melati yang merekah sempurna juga langsung terlihat di hadapan mereka.

ANOTHER YOU #ODOC (TAMAT// Pindah ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang