Prolog.
Pernah mendengar kata 'gus?'.
Yang pernah menyantri pasti takkan asing dengan nama ini. Disinilah awal semua. Tentang cinta segitiga yang menjebaknya.
Tentang cinta kepada seorang anak hawa. Dan pengorbanan besarnya. Berujung bahagia? Atau malah sebaliknya.Gus Ahmad Fawaid, lebih dikenal dengan sapaan Gus Faid. Putra kedua, dari K.H. Ihsan. Pengasuh Ponpes 'Darul hikam'.
Seorang pemuda berparas campuran timur tengah ini. Dengan senyuman lesung pipit di pipi kirinya. Baru saja menyelesaikan studinya di belanda. Menyelesaikan kuliah S2 nya, dengan beasiswa yang didapatnya 3 tahun silam.
Hari ini, dia tiba di bandara international Halim Perdana Kusuma. Siap kembali ke kampung halamannya.
3 tahun lamanya, terpisah dengan abah, umi, dan Kakak laki lakinya. Hanya berkabar lewat video call. Kini, tak sabar hatinya untuk kembali. Menjumpai keluarga yang sangat di rindukannya.
"Assalamualaikum, Mas Hikam?" sapanya, menerima telpon dari kakak laki lakinya. Saudara sedarah satu satunya.
["Wa'alaikum salam, sudah sampai mana kamu, Id?"]
"Masih di bandara, Mas, 6 jam lagi Faid sampai," jawabnya. Dengan senyuman manisnya. Tersungging dari bibir berkumis tipis itu.
Menunggu maskapai penerbangan dari jakarta menuju jember.
😊😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Gus Jatuh Cinta
Fiksi UmumHikam dan Faid. Dua Gus kakak beradik yang mencintai satu gadis yang sama. Rumy. Siapakah yang akan mendapatkan santri cantik dan mungil itu?