🍒 CINTA TAK BERSYARAT🍦

89 5 0
                                    

(4)








"Kita rayakan pertemuan kita. Suasananya sudah banyak yang berubah bukan? Kita tak perlu bertengkar lagi seperti dulu, Iyya kan?
..... Bayu tersenyum. Rani me.buka pintu mobil dan mengajak Bayu turun. Lelaki itu menjadi canggung sendiri.
"Mengapa diam....?"
"Kau tak malu mengajakku masuk?"
"Lhoe, jaman kan telah berubah bayu ? Kalau dulu tentu, aku tak berani mengajakmu. Bukan saja malu di perokok teman-teman sekolah, tetapi karena aku tahu kau tak punya cukup keberanian untuk mendekati seorang gadis. Tapi sekarang, aku yakin kau cukup berani untuk berdampingan dengan seorang perempuan, bukan? Atau kau takut ada yang cemburu?"
"Maksudmu?"
"Pacarmu...."
Bayu tertawa.
"Mengapa tertawa?"
"Kau lucu, mana ada yang cemburu? Pacar juga nggak punya. Mungkin aku tipe lelaki yang tak laku,ya?"
"Yang bener,ah?"
"Aku tak pernah berbohong. Sejak aku di panti asuhan, telah tertanam dalam jiwaku untuk tidak membohongi siapapun...."
"Kau....?"
"Aku yatim piatu...."
"Ah.....?"
"Aku di besarkan di panti asuhan hanya sampai aku lulus SMP. Setelah aku di SMA, aku belajar kerja. Itulah sebabnya, aku seperti kehilangan waktu untuk belajar bersama teman-teman yang lain. Tapi Alhamdulillah, aku masih kuliah sampai detik ini....."
"Kau bekerja?"



""Kau bekerja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



..... Rani memilih tempat duduk di sudut ruangan itu. Dia menatap bayu  seperti menanti jawaban. Sementara seorang pelayan datang mengantarkan pesanan mereka.
..... Setelah pelayan restaurant itu pergi, Rani mengulang pertanyaannya. Bayu hanya menarik nafas panjang.
"Kau dengar pertayaanku, Bayu?"
"Ya, jelas sekali...."
"Kau bekerja?"
"Ya, kuliah sambil kerja...."
"Di mana?"
"Bengkel....."
"Seganteng kamu, hanya bekerja di bengkel?"
"Apa salahnya? Sampai sekarang aku masih bisa hidup. Masih bisa makan. Masih bisa beli buku perkembangan lainnya. Aku masih bisa bayar uang kuliahku....."
"Kau gigih sekali...."
"Kalau tidak begitu, siapa yang akan mengangkat derajatku ? Bukankah tanganku sendiri? Aku sudah terlalu kenyang dengan kemiskinan. Aku sudah terlalu kenyang dengan segala yang ada. Hanya ada satu tujuan hidupku,  sukses di masa depan! Itu saja....."
"Pantas kau selalu bintang kelas....."
"Belajar hanya merupakan selingan sehari-hari. Aku sebetulnya ingin seperti anak muda yang lain. Nonton di hari Minggu bersama pacar. Shopping, berdiskoria tapi modal tak ada....!"
"Kau bahagia dengan kehidupanmu sekarang?"
"Itu relatif , manusia tidak pernah puas dengan apa yang di capai. Selalu menginginkan lebih dari apa yang di dapat.
"Kau tak seperti anak muda yang lain." Ucap Rani.
"Kalau aku sama, kau tak akan pernah bertengkar denganku Rani. Kalau sama, tak ada yang mau jadi bengkel, kotor, penuh oli.
"Aku mulai kagum padamu!"
"Jangan tergesa-gesa, kau akan kecewa di kemudian hari.
"Benarkah kau selama ini tak pernah pacaran?,"
Mengapa itu kau tanyakan?"
"Sejak dulu, kau tampak dingin-dingin saja...."



"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Aku ingin seperti kalian, bebas mencintai & di cintai. Aku juga anak muda yang normal. Sudah ku katakan tak ada modal untuk itu. Di samping itu aku takut terjerumus fatamorgana...."
"Maksudmu?"
"Dunia anak muda umumnya dunia mimpi. Mereka jarang yang berfikir realistis. Sehingga sering terjadi pernikahan dini. Kecelakaan kata orang. Kau tahu sebab utamanya?"
"Karena umumnya iman anak muda masih sering terlalu rapuh. Mereka masih mudah terseret arus mimpi...."
"Kau benar," Rani mendesah.
"Ayo diminum Bayu, nikmati.....
"Apa yang mendorongmu mengajakku ke sini?"
"Aku tak berani membayar keahlianmu tadi. Nah, apa salahnya aku traktir kamu.
"Kau tampak menyenangkan Bayu...."
"Oh, ya? Mudah-mudahan kau tak salah lihat. Sebab, apa yang kadang terlihat dengan mata itu, lain kenyataannya....."
..... Rani tersenyum lembut.
"Mau kah kau menemaniku malam nanti?"
"Kemana?"
"Ada pertunjukan di sebuah hotel. Kebetulan aku dapat undangannya. Rasanya kalau tak ada pasangan , aku jadi malu. Di hotel, banyak lelaki berduit datang sendiri. Mereka akan menyangka yang bukan-bukan . Maukah kau menemaniku?"
"Kalau aku menolak....?"
"Aku tak akan datang dalam undangan itu. Dan aku akan kembali ke Jakarta. Percuma saja, pembuatan film iklan itupun sudah selesai!
"Baiklah, asal kau jemput ...!"
"Benarkah?" Kata Rani tampak gembira.
Bayu mengangguk.











_-_next......

Cinta Tak Bersyarat ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang