🍒 CINTA TAK BERSYARAT🍦

81 5 1
                                    

(6)












..... Bayu terbangun. Dia tak menemukan Rani di sampingnya. Ruangan itu sudah tertata dengan rapi. Dimeja sudah ada segelas susu dan satu piring nasi goreng. Bayu melirik jam tangannya. Astaga, jam delapan pagi. Oh, beruntungnya dia berangkat kuliah jam sembilan nanti.

..... Dia berusaha mencari Rani. Namun dia tak menemukan perempuan cantik itu. Bayu melangkah ke ruang tamu di kamar itu. Dan dia menemukan sebuah surat. Dengan ragu-ragu Bayu melangkah, mengambil surat itu. Ternyata benar untuknya. Bayu kemudian membaca sebuah pesan....

..... Anggap Bayu sudah membacanya readers.... 🤗🤗🤗

..... Bayu tersenyum. Dia melangkah ke dalam lagi. Dia mendekati sepiring nasi goreng & segelas susu itu. Di sebelahnya terdapat dua buah sampul, besar dan kecil. Jelas yang besar itu berisi uang, dia membukanya. Astaga, uang itu sepuluh juta rupiah. Mengapa di tinggalkan untuknya?

..... Bayu menghempaskan nafasnya. Dia pun membuka sampul surat yang satu lagi. Dan membaca deretan tulisan yang rapi.





..... Setelah selesai membaca surat itu, Bayu menyantap sarapan pagi yang telah di sediakan Rani untuknya.

..... Seperti pesan Rani, dia bermaksud menggunakan uang itu untuk membeli sepeda motor. Namun dia berjanji, jika tabungannya telah mencukupi, dia akan mengembalikan uang itu kepada yang punya. Dia ingin meminjamnya saja. Setidaknya dia ingin kerja dan kuliahnya lancar.






*******





..... Bayu memarkirkan sepeda motornya yang baru satu Minggu ini. Dia telah mengurus STNK dan BPKB. Uang Rani di tambah sebagai tabungannya dia belikan sepeda motor yang masih baru. Dan kini, setelah semuanya beres, dia baru berani memakainya.
"Motormu baru, Bayu?" Sapa suci di pelataran parkiran itu. Bayu tersenyum malu.
"Seseorang membantuku membelinya...."
"Siapa orang itu?"
"Ada kalanya kita tak menyampaikan satu rahasia, bukan? Meski sebenarnya ini bukan rahasia. Hanya saja aku memang segan menyebutkan namanya, ci ?"
"Aku sudah cukup mengenalmu. Aku tahu, setiap kali yang terlontar dari bibirmu mengandung konsekwensi sikap. Aku tak berhak memaksakan pertayaanku. Aku harus menghormatimu, bukan?"
"Lebih baik kita bicara lain saja, oke?
"Yuk kita ke kantin saja....!"
"Kau yang mentraktir atau aku?"
"Kebetulan aku lagi ada uang. Biar aku yang traktir kau. Sekali-kali cewek traktir cowok, ngk apa-apa, kan?"
"Ayolah....."

..... Mereka duduk di kantin. Memesan minuman dan makanan kecil. Suci sering mencuri pandang. Dan Bayu bukannya tak mengerti itu. Dia hanya tak mengerti sejauh apa perasaan gadis itu. Yang jelas, sejak peristiwa beberapa hari lalu, dia sering bermimpi bertemu Rani. Dan memang wajah perempuan malang itu sulit sekali dia lupakan.



 Dan memang wajah perempuan malang itu sulit sekali dia lupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Bayu...."
"Ya?"
"Apa yang kau pikirkan?"
"Banyak...."
"Antara lain?"
"Kau...."
"Hei?"
"Aku iri dengan kehidupanmu...."
"Mengapa?"
"Kau tampak bebas, bahagia, dan memiliki masa depan yang cemerlang...."
"Bukankah kau juga begitu. Cerdas banyak di gandrungi cewek kampus, ganteng lagi.....!"
"Kau jangan macam-macam. Siapa yang mau jatuh cinta padaku?"
"Banyak...."
"Antara lain?"
"Aku....!"
"Eh...?"
"Lupakan itu. Jika memang kau sudah me.iliki seseorang di hatimu. Kita bicara lain saja."pipi suci memerah. Malu sendiri.
"Mengapa kau tatapi aku seperti itu?" Tanya suci. Dia mencoba mengalihkan pembicaraan. Bayu tersenyum. Begitu lembut. Senyuman lelaki pendiam yang begitu sempurna.
"Aku hanya ingin kau tahu, apakah kau cukup jujur dengan pengakuan mu atau tidak. Sebab, aku hanyalah seorang lelaki miskin. Tanpa orang tua. Tak punya saudara. Jika aku sakit, kau akan kerepotan sendiri...."
"Aku tahu semua tentang kau. Montir muda yang energik. Mahasiswa teladan, dan seorang seniman muda yang mengembangkan aliran religius. Banyak yang mengagumi kamu diam-diam...."
"Bagaimana kau tahu aku seorang montir?"
"Bukankah kau bekerja di Lunas Motor?"
"Ya...."
"Kau tahu siapa managernya?"
"Drs. Budi Setiawan....!"
"Dia kakakku...."
"Astaga?"
"Dia banyak cerita tentang kamu. Dia suka cara kerjamu....!
"Jadi, mas Budi itu kakakmu?"
"Ya..."
"Pantas mirip. Wah, kebetulan dong ..!"
"Kebetulan apa?"
"Bisa usul naik gaji lewat kamu?"
"Kamu ingin naik?"
"Bukan aku, hajiku..."
"Iya, kau serius?"
"Ah, lupakan itu. Biar saja mas Budi punya inisiatif sendiri. Tapi, kerjaku juga nggak menentu. Hei, mengapa kau tampak serius banget? Lupakan itu. Ayo kita ke perpustakaan.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



..... Suci tersenyum. Dan menghabiskan minumannya. Saat Bayu ingin melangkah suci memegang lengan Bayu. Dan Bayu menoleh kaget. Astaga, gadis sekarang apakah begini semuanya? Manja dan minta di perhatikan? Bayu tersenyum.

"Bayu...."
"Nanti malam kau ada acara?"
"Memangnya kenapa?"
"Temani aku ke pesta seorang teman, ya?"
"Pesta apa?"
"Ada seorang teman yang menikah..."
"Wah, pengawal nih?"
"Kamu nggak mau?" Suci cemberut.

..... Bayu menarik nafas panjang.

"Bagaimana?"
"Oke, asal tak malu saja. Aku hanya pakai motor!"
"Kita bisa bawa mobil, papa....
"Nggak usah pakai mobil, pakai motor saja!"
"Kan dandananku rusak, Bayu.....

..... Bayu hanya mengganguk. Tak berkata apa-apa. Bagi suci itu sudah merupakan jawaban kesediaan. Untuk pertama kalinya dia merasakan kebahagiaan yang sempurna.













_-_ sorry update nya lama 🙏 semoga kalian menyukainya... Happy reading all......

Cinta Tak Bersyarat ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang