Seperti lautan yang menyimpan berjuta kejutan
Seperti daratan yang menyimpan berjuta kehidupan
Seperti itulah galaksi menyimpan berjuta himpunan
Yang salah satu himpunannya...
Adalah salah satu faktor yang membuatnya terlihat berbeda
Laki-laki yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- Alezy Leona Chloe -
* * *
" kau dan aku terlalu asing untuk menjadi kita"
-08.14 pagi-
Halo para Libra di luar sana, minggu-minggu ini mungkin adalah hari-hari terberatmu, terlihat dari ramalan kali ini kamu akan bertemu dengan orang baru yang akan membuatmu jengkel, namun di balik itu keuanganmu cukup stabil, pergi-lah ke tempat-tempat yang membuatmu tenang agar emosimu lebih terkendali
Libra menutup handphonenya lalu melanjutkan makan yang sempat tertunda sebelumnya, di sebrang meja terdapat sang ibu dan Zeze yang juga tengah menikmati sarapan bersama dengan tenang
"mana om?" tanya Libra yang tak lagi melihat tanda-tanda ayah tirinya setelah kejadian pertengkaran mereka semalam
Namun wanita di sebrangnya itu seakan enggan untuk menjawab dan Libra sendiri memakluminya, mungkin pertanyaannya terlalu menyakiti perasaan ibunya, pikirnya.
"hari ini Libra mau kesekolah" ucapnya pelan
"bukannya kamu masuknya besok?"
"sekedar liat-liat tempatnya bun, Libra ga tau mau ngapain kalo di rumah terus, lagi pula Libra belum tau kelas Libra yang mana, biar besok ga susah nyari-nya"
Wanita itu mengangguk paham "yasudah bunda hubungin tante Indy dulu ya" tante Indy adalah teman akrab ibunya dan tentu saja Libra juga mengenal sosok wanita itu yang sekarang menjabat sebagai kepala sekolah dari Sma yang akan di tempatinya
Pria itu mengangguk dengan senyum tipisnya lalu kembali melanjutkan sarapan hingga tak tersisa sebiji nasi-pun
~~~
"WOY ANJING LU PADA LIAT BIDADARA GA TADI LAGI NGOBROL SAMA BU INDY!" teriak Suci yang notabenenya adalah ketua kelas dari xii 3 bahasa
"YANG PAKE KAOS ITEM TADI KAN?! SUMPAH DEMI APA GUE TERTAMPAR VISUAL" sahut Dito dengan bibir lenturnya
"diem lu waria!" sahut Leona kesal karna telinganya hampir saja menuli akibat suara bak lucinta luna yang keluar dari mulut wanita jadi-jadian itu
"Nge-elpiji aja nih toge layu" ejek Dito tak kalah sinis
"EH EH EH! DIEMM PENTING INI!" teriak Putra yang berlari dari luar sehingga membuat kelas itu pun senyap tanpa suara, setelah melihat wajah panik yang di tunjukan lelaki berkulit hitam pekat dengan setetes panu di keningnya
