"Semua orang pernah patah
Semua orang pernah kehilangan arah
Semua orang pernah berada di titik terendah
Hanya saja.. tidak semua orang bersikap lemah"*
*
*"gue ga suka di liatin" tuturnya pelan bahkan nyaris tak terdengar, saat itu juga Leona langsung menegakan duduknya seperti semula, menimbulkan suara-suara yang kini berasal dari punggungnya
"abisnya lu cakep" sedetik setelah Leona meluncurkan kalimat tersebut membuat Libra berdehem demi membasahi tenggorokannya yang sedikit kering, dia terlalu frontal untuk ukuran gadis, entahlah mungkin harga dirinya tertinggal di rumah pikir lelaki itu
"Lib lu pindahan dari mana?" -Leona
"Bandung" sahutnya dengan mata yang tertuju pada kertas
"ohh orang Bandung ya kamu?" tanpa berkata iya atau tidak , ia masih tetap fokus pada hal yang dia kerjakan
"bisa bahasa sana dong" ucap Leona lagi seakan mulutnya tidak pernah letih sedetik-pun
"kenapa pindah ke Jakarta?" Libra menghela nafas pelan lalu menatap lurus ke arah bola mata gadis itu
"kalo mau ngomong di luar aja"-Libra
"sama lo?"-Leona
"sama tembok" sahutnya kesal, atmosfer terasa begitu panas ketika Leona berada di dekatnya, sama sekali tidak dapat menemukan ketenangan di dalam sana
Drttt....drtttt....
Libra merogoh handphonenya yang bergetar di dalam saku celana, namun baru saja ia ingin melihat pesan masuk tersebut Leona sudah lebih dulu mengambil alihnya
"widihh siapa nii" ucapnya dengan nada menyebalkan, Libra berusaha merebut kembali handphonenya namun dengan sigap Leona menyembunyikannya di daerah dimana lelaki itu akan berpikir dua kali untuk menggapainya, Leona memeluk benda itu.
"kembali'in" ia mengulurkan satu tangan seakan menjadi perintah bagi Leona untuk segera mengembalikan miliknya
"kenapa sih? Takut banget" Leona berniat mengintip layar handphonenya dan ketika Libra berniat merebut, gadis itu kembali memeluk benda persegi panjang tersebut
"itu privasi, dan lo ga berhak" -Libra
"gue punya ham, so..gue punyak hak" untuk urusan beradu mulut mungkin Leona orang yang tepat untuk memacu emosi
"kembali'in sini" -Libra
"sans aja kali sama gue" ketika Leona ingin mengintip pemberitahuan yang masuk, dan kali ini Libra berhasil mengambil alihnya
"urus idup lu sendiri" sarkasnya lalu kembali duduk seperti semula, menanggapi hal tersebut Leona hanya mencibir acuh dengan menepuk keras lengan Libra
"ga asik lu" -Leona
Lelaki itu tak lagi bergeming dengan earphone yang menutupi kedua lubang pendengarannya, dia harus cepat menuntaskan semua kesialannya hari ini demi lepas dari seorang Leona
"eh kamu kidal?" Leona memainkan rambutnya seiring menatap tangan kiri Libra yang dengan lihai menulis kata tanpa halangan
Gadis itu mendengus kesal sesaat setelah Libra yang tak lagi menghiraukannya, jari-jari tangannya sudah lelah seakan enggan untuk bersentuhan dengan benda yang akrab di sebut 'pulpen'
15 menit...
Libra berniat memberikan istirahat sebentar untuk tangannya yang sedari tadi memberontak ingin berhenti bergerak
KAMU SEDANG MEMBACA
Are you Libra?
Teen FictionSeperti lautan yang menyimpan berjuta kejutan Seperti daratan yang menyimpan berjuta kehidupan Seperti itulah galaksi menyimpan berjuta himpunan Yang salah satu himpunannya... Adalah salah satu faktor yang membuatnya terlihat berbeda Laki-laki yang...