6%

526 30 5
                                    

" Memandang mu adalah kebahagiaan yang ku nikmati "

*
*
*

Seluruh murid melangkah cepat keluar dari penjara akademik bernamakan sekolah, mereka rela ber-jejalan hanya demi menghirup udara luar yang penuh akan polusi mobil dan kendaraan, sangat terlihat bukan betapa mereka membenci yang namanya belajar

"Jadi nebeng ga?" tanya Suci sembari menyalakan motornya

"jadi_" mata Leona membulat tak lama ketika matanya berhasil menemukan sosok Libra yang kini memasang helm hitamnya "Eh gajadi deh! Dadahhh" dengan cukup terbirit-birit ia berlari meninggalkan Suci yang kini kebingungan melihat tingkah anehnya

Entah kekuatan dari mana Leona dapat berlari dengan kekuatan kilat bahkan ia merasa dapat mengalahkan tokoh Ceking dalam sinetron Ronaldowati yang dulunya sempat menjadi salah satu tontonan favoritnya

Bukh!

Dengan sekali hentakan gadis tersebut sudah terduduk rapi di belakang Libra, merasa ada seseorang yang berada di jok belakangnya, sontak membuat Libra menoleh ke arah kaca spion dan terpampanglah wajah Leona dengan cengiran yang memperlihatkan deretan gigi rapinya

"tunggu apa lagi? Jalan dong" ucapnya sembari melingkarkan kedua tangannya di perut lelaki itu

"turun" sahutnya sembari melepas tangan Leona dari badannya

"gamau!"

Lelaki itu mendengus kesal, di pikirannya hanyalah sebuah kamar yang tak sabar ingin ia kunjungi untuk melepas lelah, tapi niatnya untuk cepat datang kerumah lagi-lagi tertunda karna kehadiran sosok di belakangnya

"Leona" ucap Libra mencoba lebih sabar untuk menghadapi wanita seperti Leona

"Libra" sahut gadis tersebut sembari mengikuti nada bicara Libra

"ayo dong cepet gue mo boker" suruh Leona seenaknya dengan menepuk-nepuk helm lelaki itu

"yang bilang gue mau nganterin lo siapa? Turun!" Nadanya cukup menusuk bahkan terkesan tidak bersahabat

"HUAAA SAKITTT DEMI KERAJAAN KIJANG INI SAKITNYA SAMPE KE UNIT SEL TERKECIL TAU GA SII!!" teriak Leona dramatis bahkan sekarang murid-murid yang berada di parkiran memperhatikan mereka

Gadis itu memegang perutnya, ia tidak berbohong perihal apa yang ia katakan barusan, untuk sekarang Leona memang memerlukan toilet namun tidak se-dramatis dengan apa yang ia lontarkan

Libra memejamkan matanya geram, lagi-lagi mereka menjadi pusat perhatian anak-anak sekolah, ingin sekali rasanya ia membuang gadis tersebut ke tempat dimana Leona tidak lagi dapat menghantui kehidupannya

Beberapa saat Libra terdiam seraya menimbang-nimbang apakah ia harus mengantar titisan empedu tokek ini atau memaksa gadis itu turun dengan resiko ia di permalukan,lagi.

"Libra" ucap gadis itu pelan, Libra memutar kepalanya sedikit seakan merespon perkataan Leona

"kayanya gue kecirit deh ehehe" cengiran bodoh dari Leona membuat Libra tercengang beberapa detik

"sumpah?" -Libra

"iya dikit waktu gue teriak tadi" sahutnya frontal

astagfirullahalazim ya allah ya rasullah -batin Libra

"TUNGGU APA LAGI?! TUHKAN KELUAR LAGI EEK NYA!" lelaki itu meringis mendengar ucapan Leona yang benar-benar tidak memiliki rasa sungkan di dalam dirinya

Are you Libra?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang