" everybody wants happiness
Nobody wants pain
But you cant have a rainbow
Without a little rain "*
*
*Pagi ini wilayah Ibu Kota Jakarta lebih hangat 4° dari sebelumnya, dapat di lihat dari pancaran cahaya matahari yang dengan sempurna menerangi sebagian dari planet bernuansa biru bernamakan bumi
Namun mungkin beberapa dari mereka sama sekali tidak mempermasalahkannya, seperti yang di lakukan oleh seorang gadis di kediamannya kini, ia lebih memilih mengabdi di atas kasur dengan mata yang tertutup pulas
"Leonaaa bangun..udah jam berapa ini? Anak gadis sukanya molor terus! heran bunda" Ungkap wanita tersebut seraya membuka lebar gorden kamar anaknya yang secara langsung di serbu cepat oleh pasukan cahaya
Garis wajah Leona sedikit mengkerut sesaat setelah sinar mentari menelusup masuk ke dalam retina matanya, gadis berzodiak Leo tersebut menguap malas dengan menggeliatkan badan layaknya seekor ulat
"Libur loh ini bun, aku masi ngantuk" dengan kesal ia menarik selimut hingga menutupi ujung kepala
"makanya libur itu loh harus banyak gerak, olahraga kek sana" Leona hanya mencibir nakal di balik tebalnya selimut, menurutnya sang ibu memang juara ketika sedang memarahinya, akan tetapi ketika wanita itu di beri nasehat maka ia akan menutup kedua kupingnya tanpa celah
Mungkin kata orang memang benar, buah jatuh tak jauh dari pohonnya
"bangun ga"
"engga" sahutnya cepat
"satu...dua... ti_"
Terdengar jelas bahwa gadis itu menghela nafasnya kasar, jika sang ibu sudah mulai menghitung maka ia tak lagi dapat berkutik, ia memilih menyerah.
"iya ini bangun ko bunda" dengan badan lemas Leona bangkit sembari mencium kedua pipi sang ibu dan beberapa saat kemudian langkah kecilnya perlahan masuk menuju kamar mandi
--11.57--
Kini gadis itu sudah siap di depan kaca dengan baju rajut berwarna coklat dan rambut panjang yang ia biarkan ter-urai bebas, seulas senyum tipis hadir sebagai respon spontan mengenai kepuasannya tersendiriUntuk sentuhan terakhir ia memercikan bodymist ber-aroma lavender di bagian leher dan pergelangan tangannya
"mau kemana?"
Leona menoleh ke arah dimana Kevin berdiri sekarang "ga kemana-mana" sahutnya
Kevin mengangguk paham dengan kebiasaan sang kakak yang selalu terlihat berlebihan, bahkan ketika ia minta temani untuk membeli makanan di luar saja harus menunggu kurang lebih satu jam karna Leona
"lo sendiri mau kemana?" -Leona
"mau jalan" sahutnya
"sama cewe?"
"yaiyalah kan gue ga jomblo kaya lo" tutur Kevin asal tanpa melihat wajah merah padam Leona yang siap menampar wajahnya 24 jam
"yang suka sama gue itu banyak ya"
"tetep aja kan jomblo" - Kevin
"lagian kurang-kurangin kali, gausah ribet jadi cewe, mana ada cowo mau sama lo kalo gitu mulu" tuturnya dengan nada acuh, namun meski begitu ia benar-benar serius dengan ucapannya, ia tahu betul bagaimana siklus pacaran sang kakak yang paling lama hanya bertahan 3 bulan
KAMU SEDANG MEMBACA
Are you Libra?
Teen FictionSeperti lautan yang menyimpan berjuta kejutan Seperti daratan yang menyimpan berjuta kehidupan Seperti itulah galaksi menyimpan berjuta himpunan Yang salah satu himpunannya... Adalah salah satu faktor yang membuatnya terlihat berbeda Laki-laki yang...