MHU Bagian 12

111K 1.6K 22
                                    

Happy Reading 😁

Bacanya pelan-pelan saja biar kerasa panjang.

Sinar matahari sudah mulai masuk kedalam celah sebuah kamarnya, gadis itu masih bergelut dengan selimutnya, lalu terbangun mendengar suara jam weker yang memekakan telingga. Tangannya bergerak merogoh jam weker yang berada di dekat nakas tempat tidur, berniat untuk mematikan suara yang mengganggu tidurnya.

Kedua bola matanya membesar seketika setelah melihat jarum jam yang tertera pada weker tersebut. Telat, itulah satu kata yang ada dalam pikirannya. Tanpa banyak berpikir lagi dia langsung berlari menuju kamar mandi.

25 menit berlalu kini dia sudah siap untuk berangkat. Hari ini adalah salah satu hari special dalam hidupnya, hari pertama masuk kerja. Di hari pertama masuk kerja gadis itu memakai rok hitam selutut yang dipadu padakan dengan kemeja soft pink, baju yang di beli bersama sahabatnya bebrapa hari lalu. Memakai sepatu yang senada dengan roknya, tak lupa memoles wajahnya agar terlihat segar dengan pelembab, bedak, lipstik dan sedikit blush on yang juga baru dibelinya kemarin.

Langkahnya tergesa menuruni tangga mansion tersebut. saat melewati ruang makan langkahnya terhenti ketika mbok Sari memanggilnya.

“Non Ayud” gadis itu menoleh kebelakang memastikan siapa yang memanggil namanya. Setelah menoleh ternyata mbok Sari sudah berdiri disana, akan membereskan meja makan.

“Gak sarapan dulu non? Nanti sakit lagi”.

“Gak usah mbok, Ayud udah telat. Makannya nanti aja di kantor” jawab Ayudia

Mbok sari mengangguk.

“Yaudah Ayud, pergi dulu. Do’akan hari ini lancar ya mbok”.

*
30 menit waktu yang Ayudia habiskan untuk sampai ke kantor barunya. Dia langsung bergegas masuk ke ruangannya.

“ Selamat pagi, Mr jo” sapa Ayudia.

“Hari pertamamu bekerja tapi kau terlambat Ayudia? Tuan sudah menunggu dari tadi”

“ Maaf Mr Jo, saya tidak akan mengulanginya lagi” ujar Ayudia.

“Ayo, ikut aku”

“Eh? Ikut kemana? Bukannya ini ruanganku?” tanya Ayudia.

“Bukankah kau melamar bekerja sebagai sekretaris di perusahaan ini dan ini ruang pelatihan bukan ruang sekertaris. Jadi, ayo ke ruanganmu.

Ayudia keluar mengikuti Jo naik lift menuju ruangannya. Ayudia sempat heran mengapa ia ia tidak memakai lift karyawan pada umumnya, lift ini terlihat lebih mewah dan canggih dari lift pada umumnya. Mr Jo memencet angka 100, lantai dimana dia akan mulai bekerja menjadi sekretaris CEO perusahaan ini.

“Tuan tidak pernah mengijinkan orang lain untuk memakai lift ini, Lift ini hanya digunakan oleh tuan sendiri, keluarga dan sahabat tuan, klien penting, aku sebagai asisten pribadinya dan terakhir kau Ayudia sebagai sekretaris barunya. selain lift ini khusus untuk orang-orang tertentu, lift ini juga disertai teknologi yang canggih untuk membukanya. Lift ini, hanya bisa dibuka oleh sidik jari saja tentunya itu sidik jari tuan sendiri, tuan dan nyonya besar, dan aku” ujar Mr jo memecahkan keheningan menuju lantai yang dituju.

Ayudia menganguk mengerti apa yang barusan Jo ucapakan. “Mr Jo sepertinya orang yang sangat penting bagi tuan yaa?” Tanya Ayudia

Tiing. Suara lift berbunyi lalu secara otomatis pintunya terbuka.

Belum sempat Jo menjawab pertanyaan Ayudia, suara lift tersebut menandakan tujuan mereka
sudah sampai. Ayudia dan Jo melangkah keluar dari lift secara bersamaan.

My Hot Uncle (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang