MHU Bagian 10

113K 1.7K 23
                                    

Happy reading 😁

Seorang gadis yang duduk di sudut restoran tengah mengaduk-aduk makannya yang sudah dia pesan, pesanannya sudah datang dari 5 menit lalu tapi dia bingung antara memakannya terlebih dahulu atau tidak padahal sedari tadi cacing-cacing di perutnya sudah menagih untuk di isi nutrisi.

Kepalanya sedari tadi menengok kearah orang-orang yang keluar dari toilet, berharap seseoranng yang dia tunggu segera keluar dari toilet tersebut. Hampir lelah memperhatikan orang-orang yang keluar masuk toilet akhirnya datang dengan senyum tanpa dosanya.

Di sisi lain, seorang gadis berambut panjang berwarna coklat melangkahkan kakinya dengan cepat setelah insiden dia menabrak seseorang toilet. Dia tahu, kali ini dia terlalu lama menghabiskan waktu di toilet di tambah dengan insiden menabrak seseorang bertambahlah estimasi waktu yang digunakan di toilet, dia yakin ketika di keluar akan ada yang memarahinya.

Benar saja, ketika gadis berrambut panjang itu keluar dari toilet menuju tempat makannya, dia melihat orang yang sedang menunggunya tengah mengaduk-aduk makanan dan sesekali kepalanya menengok kearah lalu beralih kembali melihat aktivitas pengunjung lainnya.

Tak mau menambah kadar emosi orang yang sedang menunggunya dia langsung berjalan lebih mempercepat langkanya dengan menampilkan senyum polosnya.

“Semedi nyari wangsit ya lo di toilet, lama bener? Gue udah laper tau”.

“Loh kok makananya diaduk-aduk doang, gak di makan?”.

“Ayudia Noora Widjaja pertanyaan tuh harusnya dijawab dengan jawaban bukan di jawab pake pertanyaan lagi, dan tadi gue nanya lo yaa bukan ngasih semangat buat lo” ujar Rissa.

“Iya, sorry Rissa cantiik. Tadi gue ada insiden sedikit”

“Insiden? Insiden apaan?” Tanya Risa, kepo.

“Udah, makan aja dulu ntar gue cerita. Tadi katanya laper yaudah ayo makan”

“Iya gue laper, nungguin lo lama banget ampe pegel leher gue noleh ke arah toilet mulu terus cacing-cacing di peurut gue juga udah pada demo massal nih minta di isi. Lo tahukan ue gak bisa makan kalau sendiri”

“Iya sekali lagi sorry yaa Rissa cantik, yuk makan”

“iyaa, lo makan sambil cerita yaa tapi” ucap Rissa

Ayudia mengangguk sebagai jawabannya, lalu dia mulai menyantap pesannya bukan Cuma cacing-cacing Rissa saja yang minta makan tapi cacing-cacing diperutnya juga sudah kelaparan.

Disela-sela mereka makan Ayudia menceritakan kronologis insiden dia menabrak seseorang. Dia yang sedang berjalan keluar dari toilet tak sengaja menabrak seseorang karena tengah fokus mengoperasikan gadgetnya mengabari pada tante Laura dan mbok Sari bahwa dia akan terlambat pulang. Ayudai dan Rissa juga merencanakan toko mana saja yang akan dijajahnya setelah acara makan siang ini.

*
“Haduuh, capek sama pegel-pegel banget guee”

“Lo sih gue suruh pulang juga, malah lo yang gak mau pulang rasain emang enak”

“Iyaa..iya Ayudku mulai bawel ihh... udah sana mandi dulu, bau ih” ujar Rissa

“Lo lupa siapa yang bikin gue bau keringet kaya gini hah?” tanya Ayudia menatap Rissa.

Rissa lalu terrsenyum lebar dengan mengangkat jari telunjuk dan tengahnya mendekat ke wajah tanda damai. Tanpa melihat ke arah Rissa lagi Ayudia langsung pergi menuju kamar mandi.

Setelah berkeliling mall setengah hari mereka sepakat untuk menginap di tempatnya Rissa, karena jarak salon dan kampus yang mereka sewa untuk acara graduationnya lebih dekat dengan tempat Rissa.

My Hot Uncle (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang