Chapter 2 | Saling Merindu

17.9K 1.1K 218
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








2.

Chelsea menatapi bingkai photo dirinya dengan Bagas, sudah hampir 2 pekan Bagas tidak memberinya kabar. Ragu bagi Chelsea untuk menghubungi Bagas, Chelsea tahu saat ini Bagas tengah disibukkan dengan perusahaan milik keluarganya yang sedang surut, keadaan sang Ayah Bagas pun sedang tidak baik-baik saja.

Yang Chelsea dengar dari Bagas, Ayah Bagas sedang sakit. Itu sebabnya Bagas dipindahkan ke Australia untuk menghandle perusahaan milik Keluarganya hingga keadaan sang ayah memulih.

Alih-alih Bagas pun tak menerima tawaran beasiswa, dirinya takut kuliahnya tidak berjalan dengan benar hanya karena kesibukkan kerja. Untuk pulang kerumah pun Bagas jarang karena banyak sekali pekerjaan yang benar-benar dirinya selesaikan.

Mengingat kesibukan Bagas, justru hal itu yang membuat Chelsea khawatir. Khawatir jika Bagas jatuh sakit akibat terlalu fokus ke pekerjaannya dan lupa untuk istirahat serta makan.

Bagas memang tinggal bersama kedua orang tuanya, jadi Chelsea tidak perlu begitu khawatir. Tetapi Chelsea sangat tahu Bagas. Jika dia sedang fokus pada pekerjaannya , seperti lupa untuk istirahat sebelum pekerjaannya itu selesai.

Chelsea menaruh bingkai Photo tersebut diatas mejanya. Dirinya mengambil ponsel, berharap jika Bagas memberikan kabar pada dirinya walau hanya ucapan " Selamat tidur " .

Namun tetap saja ponselnya tidak menampakan sebuah pesan atau panggilan masuk.

Chelsea menatap langit malam, dirinya benar-benar dibuat rindu kepada Bagas. Dan inilah yang ia merasa ketakutan pada sebuah hubungan jarak jauh.

Tapi satu prinsip yang dikatakan Bagas, Suatu hubungan kuat akan mengalahkan semuanya. Sekalipun jarak yang menjadi rintangannya.

Chelsea hanya bisa pasrah, menunggu waktu yang tepat hingga ia bisa kembali bertemu, bercengkram erat dengan Bagas tanpa adanya lagi batasan diantara mereka.

Tring

Satu pesan masuk, membuat Chelsea otomatis melihat pesan itu. Namun bukan dari Bagas, melainkan seseorang tanpa nama memberikannya pesan singkat.

(+62) 877 xxxx

Hallo cantik, gue Adit.

Chelsea membelakkan matanya, pesan singkat yang ia terima berasal dari Kak Adit. Dirinya baru sadar jika ia telah memberikan nomor ponselnya kepada Adit.

Sebenarnya ragu untuk Chelse memberikan nomor kepada orang lain, namun entah mengapa dirinya langsung memberikan nomornya kepada Adit, niat Chelsea hanya menghormati Adit sebagai kakak tingkatnya.

Line { Sequel Backstreet }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang