8.
" Sudahlah Yah, nanti Bagas pulang. Ayah gak usah kesel gitu, inget jantung Ayah sekarang lemah, kalau mau marah tau diri soal kesehatan dong. " Ucap Lita.
Kini dirinya bersama sang suami dan juga Bintang, putra kedua nya telah tiba di Indonesia, tepatnya dikediaman dulunya.
Jika bukan keinginan yang keukeuh dari Wirawan, sang suami pasti dirinya tak mau mengikuti apa kemauannya tersebut.
Pasalnya dirinya kembali atas kabar perusahaan yang di Australia semakin tidak kondusif lagi, dan niat Wirawan adalah menyusul putra sulungnya untuk memperbaiki keadaan perusahaan seperti sedia kala dan Bagas tidak mencoba untuk memperbaiki keadaan.
Bagaimana Wirawan tidak murka terhadap sikap Putra Sulungnya tersebut, pergi meninggalkan tugas begitu saja dan tidak ada permintaan izin untuk pergi kepadanya.
" Anak kamu tuh, terlalu dimanja, begini nih jadinya kalau dari lahir sudah dimanja, tidak tau aturan! Semaunya!" Geram Wirawan.
Lita menatap tajam kearah Wirawan, namun dirinya tak dapat marah dihadapannya, takut dirinya kelewat batas emosi dan membuat penyakit jantung Wirawan kambuh.
" Itupun anak kamu juga " gumam Lita
Pintu utama rumah terbuka dan menampakkan Bagas yang ditemani Chelsea.
Sorot mata Wirawan tertuju kepada tangan kiri Bagas yang tengah menggandeng tangan Chelsea.
" Assalamu'alakum " ucap Bagas dan Chelsea bersamaan.
Mereka berdua menghampiri Wirawan dan Lita, tak lupa menyalaminya pula.
Bagas sudah tahu jika kedua orang tuanya akan tiba hari ini ke Indonesia. Tapi Bagas tidak tahu mengapa mereka datang ke Indonesia.
Baginya itu urusan belakangan, yang utama Bagas akan menceritakan langsung bahwa dirinya telah melamar Chelsea tepat diulang tahun Chelsea kemarin.
" Yah, Bun. Bagas mau bicara ini penting." Ucap Bagas yang sudah duduk bersama Chelsea disofa ruang tamu.
" Ada yang lebih penting !" Ucap Wirawan tak mau kalah.
" Bentar yah, kali ini Bagas dulu yang mau cerita, setelah itu baru Ayah. Dengar baik-baik ya ayah, bun. " Gantung Bagas, dirinya menatap senyum sekilas kepada Chelsea.
" Bagas udah lamar Chelsea, dan Chelsea nerima lamaran Bagas. Itu terjadi kemarin. Gimana Yah? Bun?" Ucap Bagas merasa senang.
" AYAH TIDAK SETUJU !" Jawab Wirawan secara spontan langsung berdiri dihadapan semuanya.
" Maksud Ayah ?" Tanya Bagas merasa terheran-heran dengan penentangan Ayahnya tersebut.
" Yah ?" Lerai Lita mencoba untuk berdamai dengan situasi suaminya saat ini.
Bagaimana dengan Chelsea ? Chelsea menatap heran pula kepada Ayah Bagas. Dirinya tak bisa berkata-kata selain menunggu penjelasan dari Ayah Bagas tersebut.
" Ayah bilang Ayah tidak setuju Bagas. Kamu taukan Yang membuat perusahaan kita bangkrut adalah perusahaan Erwin ayahnya Chelsea memutuskan untuk tidak kerjasama lagi dengan perusahaan kita, dia egois, ingin perusahaannya berkembang pesat menyaingi kita, dan pada akhirnya apa? Dia berhasilkan membuat kita bangkrut, semua developer memutuskan kerjasama sama perusahaan kita dan malah kerjasama dengan perusahaan Erwin. Dan yang membuat Ayah tidak setuju adalah, usia kalian masih sangat muda, Bagas ingat! Sebentar lagi kamu akan menggantikan posisi Ayah, fokus sama perusahaan jangan fokus sana sini, lihat perusahaan di Australia malah semakin hancur tapi kamu malah mementingkan dia, dia gak akan paham soal masa depan kamu!"
" Ayah Cukup !" Gertak Bagas, dirinya emosi saat Ayahnya membeberkan keburukan ayahnya Chelsea, dan dirinya semakin emosi lagi saat Ayahnya menentang dirinya untuk bersama dengan Chelsea.
" Kamu berani melawan ayah mu ini hah? Anak macam apa kamu yang membela orang lain dibanding ayah nya sendiri ?"
Chelsea semakin merasa bersalah, pertengkaran antara Bagas dengan Om Wirawan terjadi akibat dirinya.
Chelsea menundukkan kepalanya terisak, dan Lita membantu untuk menenangkannya.
" Ayah gak berhak ngatur pendamping Bagas, karena yang menjalankan itu Bagas bukan Ayah. Dan soal perusahaan, Bagas tau mana yang harus Bagas lakukan, tapi menurut Bagas ini lebih penting alih-alih mengembalikan situasi perusahaan, Ayah gak perlu cemburu sosial soal melonjaknya perusahaan Om Erwin dan jangan sangkut pautkan perusahaan ini dengan Chelsea dia gak tau apa-apa Yah ! Jadi Bagas mohon Ayah jangan bersikap seperti ini."
Plak
Suara tamparan keras mengenai pipi mulus Bagas yang berasal dari tangan Wirawan.
Semua tercengang saat melihat Wirawan menampar Bagas dengan begitu kerasnya, sampai-sampai Bintang pun turun dari tangga mendengar tamparan tersebut.
" Kamu tinggal pilih, pilih keluarga kamu atau Chelsea. "
Bagas terdiam, dirinya mengepalkan tangannya. Dirinya menoleh kearah belakang dan menatap sendu Chelsea yang sudah berlinang air mata dengan ditenangi Lita disampingnya.
Chelsea menggelengkan kepalanya meminta untuk Bagas meminta maaf kepada Ayahnya.
Bagas menarik tangan Chelsea untuk ikut berdiri dan menggenggam erat tangannya.
" Bagas istigfar na, kamu jangan buat Ayah kamu drop lagi. " Ucap Lita mencoba menenangkan pikiran Bagas.
" Bagas pilih Chelsea Yah !"
Bagas menarik Chelsea untuk pergi dari rumah tersebut.
Namun...
Brakk
Wirawan terjatuh pingsan sambil memegangi dada kanannya, sepertinya penyakit jantungnya kembali akut.
Bagas dan Chelsea menoleh kebelakang secara bersamaan dan langsung menghampiri Wirawan yang terjatuh lemah tak berdaya.
•••••
Bersambung
Gimana? Seru atau B aja? Tegang atau gimana??
Jangan lupa vote dan commentnnya yah .. jangan lupa follow
RizkyatmikaUtami2
@mikautami16_See You
KAMU SEDANG MEMBACA
Line { Sequel Backstreet }
Teen Fiction... SEQUEL BACKSTREET ... "Hingga pada akhirnya antara mempertahankan dan melepaskan yang terjadi pada kita. Semua itu hanya angan jika kita meneruskan hubungan tanpa tahu kemana arahnya melangkah. Aku sesali akan keputusan ini? Namun apa daya kehil...