10.
Jam mata kuliah telah selesai beberapa menit yang lalu,namun Chelsea masih senantiasa berdiam diri tanpa membereskan peralatannya dan segera pulang dari kampusnya.
Dirinya sedang melamun. Jelas yang ada dipikiran Chelsea ini adalah kondisi Om Wirawan yang jatuh sakit serta hubungan dirinya dengan Bagas.
Mungkin saat ini, hubungan Chelsea dengan Bagas terlihat baik-baik saja. Namun semenjak ketidak setujuan Om Wirawan, rasanya mulai berbeda.
Dirinya senang, jika Bagas sudah meminang dirinya menjadi pasangan hidupnya, namun disisi lain Chelsea merasa tidak enak dengan sikap Om Wirawan, jika semua hal ini terus berlanjut.
" Chels? " Seru suara bariton terdengar di samping Chelsea.
Chelsea menoleh, Adit sudah berdiri sedikit membungkuk.
" Belum pulang ?" Tanya Adit. Sudah beberapa hari ini dirinya hanya bisa memantau Chelsea dari kejauhan saja. Mungkin karena dirinya belum bisa menerima kenyataan bahwa Chelsea sudah memiliki pasangan, dan itu membuat Adit berpikir keras untuk mengikhlaskan orang yang dirinya sukai untuk orang lain.
" Mau kok, ini lagi mau beres-beres. Kak Adit ada matkul dikelas ini juga?"
" Enggak,bukan. Ada yang mau gue tanyain. "
" Apa?"
" Lo kenal..." Belum sempat Adit melanjutkan perkataannya, Karen sudah lebih dulu memotong pembicaraan tersebut.
" Chelsea, ada yang nyariin lo. " Ujar Karen dibalik pintu ruang kelas.
" Siapa?" Tanya Chelsea.
Seseorang masuk ke ruangan kelas tersebut membuat Chelsea tercengang melihat orang tersebut.
Siapa lagi jika bukan Bagas, dirinya datang ke kampus dan menghampiri Chelsea yang masih tecengang dengan kehadiran Bagas.
" Kok ekspresinya gitu?" Tanya Bagas sambil mencubit pelan pipi kanan Chelsea.
Adit hanya menatap diam saat yang datang itu adalah Bagas, kekasih Chelsea.
" Enggak, aku cuman kaget aja kamu dateng heheh. Oh ya, Gas kenalin ini Kak Adit, Kak Adit ini Wakil Presiden Mahasiswa dikampus ini. Kak Adit, kenalin ini Bagas, dia.. "
" Udah tau" ujar Adit.
Bagas menatap lekat Adit, tinggi badan dan postur tubuhnya tidak beda jauh dengan dirinya. Tingginya pun sama jika dibandingkan.
" Gue pergi dulu yah. " Tanpa menunggu jawaban Adit pergi meninggalkan ruang kelas, dan Karen menatap tidak enak kepada Adit, dirinya merasa bersalah entah dalam hal apa itu.
" Dia ?" Tanya Bagas
" Nanti aku ceritain ke kamu, yu pulang, kamu kesini mau jemput aku kan? Yaudah yuk. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Line { Sequel Backstreet }
Teen Fiction... SEQUEL BACKSTREET ... "Hingga pada akhirnya antara mempertahankan dan melepaskan yang terjadi pada kita. Semua itu hanya angan jika kita meneruskan hubungan tanpa tahu kemana arahnya melangkah. Aku sesali akan keputusan ini? Namun apa daya kehil...