CINTA

34 0 0
                                    

   Sudah resmi kami balikan, namun keakraban kami hanya berlangsung di ponsel. Mungkin karena agak canggung, tapi aku yakin nanti kami akan selalu bercerita dimanapun.

Aku dan Queen sudah terbiasa dengan keadaan. Setiap jam mandiri kami selalu pergi kekelas Kenneth dan Ervin untuk berpacaran (biasa anak muda), tapi tidak sering juga kami kesana, karena kami juga punya teman masing masing untuk dipentingkan.

Saat aku dan Queen ada di kelas, aku mendengar beberapa suara dari luar. Tidak asing, ya Kenneth, Ervin, Fahry..
Aku tidak sengaja melihat nya dari jendela kelas dan langsung memanggil Queen.

"Queen, noh Ervin!" ucapku kepada Queen yang sedang bersantai di lantai.

"Hah mana?" jawab Queen kebingungan.

"Hadu uda deh jangan caper itu liat di pintu!" Ucapku ke Queen dan meninggalkannya.

"Lah iya bentar mau sapa Doi!" Jawab Queen dengan muka mengejek.

Tak lama aku juga menghampiri mereka disana, duduk di lantai sedang membicarakan sesuatu.

"We, ngapain dah kagak ajak!" ucapku dengan menaikan dahi dan mengerutkan bibir.

"Oututu cini cini!" Jawab Queen memanjaku.

Aku langsung mengambil tempat duduk di sebelah Queen dan didepanku ada Kenneth.

"Ngomongin gue ya?!" Ucapku menggoda semua.

"Napa, najis banget ngomongin lo!" Jawab Queen dan tertawa.

Aku hanya cemberut dan,

Prut

Suara itu? Tiba tiba Kenneth membuang angin di depan kami semua. Nada nya begitu keras dan ya, bau.

"We kentut lo?" Tanyaku pada Kenneth di ikuti Ervin dan Queen.

"Ye goblok lu." Ucap Ervin dengan menutup hidung.

"Ah maap uda gatahan biasa." Jawab Kenneth santai.

"Au ah bau mau masuk kelas." Jawabku dan langsung meninggalkannya.

Ya memang seperti itulah Kenneth, aku sudah terbiasa dengan perilakunya yang konyol itu, semua tentang dia, aku sudah tahu. Jadi tidak bisa di tutupi lagi sebaliknya denganku.

Tiba tiba notif ponselku berbunyi, aku tidak asing dengan itu karena yang pasti adalah Kenneth Ahmad.

"Pengen keluar sama kamu"

"Yah Neth aku Sabtu sama temen mau ke cafe, ikut?"

"Dimana princes Key?"

"Cafe Van do itu!"

"Ikut Ikut!, sama Fahry sama Ervin ya!"

"Yup, ok!"

Tibalah hari itu, kami langsung pergi ke cafe. Queen membawa kameranya untuk berfoto disana karena lumayan bagus tempatnya.

"Lama elah Enneth ku ini" gumamku pada Queen dan lainya.

"Lah iya mana makanan uda mau abis pulak" jawab Ody dan Nadia.

Dan tak lama setelah itu, Kenneth, Ervin dan Fahry datang.

Mereka memesan makanan dan ikut makan bersama kami.

Ya setidaknya aku bersyukur memilikimu Neth, walau nanti suatu saat mungkin kita berpisah. Sungguh ini sangat menyenangkan jika bersamamu. {Keysya}

sebenarnya kamu ini sahabatku, atau cintaku? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang