[1]. cowok gila

31 2 2
                                    

Hari yang menyebalkan mungkin bagi seyna yang harus duduk sendiri kala meliat semua kursi di kelasnya sudah di penuhi ,hanya tinggal kursi di sebelahnya saja yang masih kosong.

Seorang wanita setengah baya memasuki ruangan dengan wajah yang, cukup ceria tampaknya. Tapi tidak, ada seorang lelaki di brlakang guru tersebut dengan nafas yang memburu.

"Maaf bu, saya telat " ucap lelaki itu ,seketika para siswa di kelasnya memusatkan perhatian pada seseorang yang tadi di bicarakan Bela tadi di chatnya.

" kamu lagi Erland, sudah berapa kali kamu telat, baru masuk hari pertama kelas sebelas kamu sudah urakan seperti ini, mau jadi apa kamu ha? " ,memang benar,tampilannya yang bisa di bilang urakan, rambut acak acakan, baju yang fi biarkan di luar dan tidak di masukan sebagai mana mestinya, tas hitan yang hanya tersampir di pundak kirinya, pas seperti cowok bad boy .

Namun tidak bagi sebagian siswa di kelas ini yang malah meneriaki ralat seperti memuji katampanan lelaki yang bernama Erland tersebut, seperti tidak ada cogan lain saja,batin seyna.

" yah.. Bu ya gimana ya bu ya, saya tu senernya ngga mau telat si bu tap-"

" sudah ,itu saja alasan kamu bilang bangun kesiangan lagi, ibu sudah bosan, sekarang kamu berdiri di lapanfan hormat pada bendera sampai jam ibu habis"

"Yah yah.. Erland di hukum deh"

" haduuu kasian deh elan kuu"

" temenin ah"

Begitulah crlotehan paris siswi di kelasnya, yang menurutnya menggrlikan bagi seyna di telinganya.

" buu.. Duduk aja ya,udah damai aja deh buu" denagn wajah yang memelas lelaki itu memohon pada bu saly, guru matematika ditambah sekarang ia adalah wali kelasnya.

" mau ngebantah kamu Erland, cepat kelapangan sekarang juga,arau ibu tambah hukumanya?"

" eh?.. Iya deh bu bediri aja di lapangan" sambil berbalik badan dan menuju ke lapangan.

"Baiklah.. Selamat pagi" salam bu saly pada seluruh siswa kelas XI ipa 2

" pagii buuu" jawab serentak para murid

           ⚫⚫⚫

Dengan berjalan gontai cowok itu berdiri di tengah lapangan dan meletakan tas nya di sembarang tempat dan segera hormat pada bendera, agar lebih cepat selesai hukumanya ,lebih baik ia melakukannya dengan segera.

" shit, malah gue di hukum si " umpatan demi umpatan ia lontarkan

"Haduhh itu kak Erland di hukumm ituu"

" yah item deh nantii"

" beliin minum ah sapa tau cape"

Kurang lebih seperti itulah teriakan para siswa yang berlalu lalang tenagh menghentikan langkahnya demi melihat tontonan gratis di lapangan ,tapi trnrunya tak di hiraukan oleh Erland karena menurutnya itu sudah biasa sebagai seorang the most wanted .

Sedangkan di dalam kelas ,di tengah kesibukan bu saly yang sedang mengabsen nama tang ada di daftar kertas yang ia bawa, rasa bisan sudah mulai menjalari tubuh seyna.

Hingga tak terasa bu saky sudah sesesai mengabsen nama nama teman baru nya .

" emm.. Seyna Fransiska Adriani " sebut bu saly pada sang pemikik nama, merasa namanya di panggil secara lengkap oleh bu saly, seyna langsung menegakkan badannya lalu berkata " iya ,bu?"

" kesini sebentar nak" menuruti kata bu saly,seyna berjalan menuju meja guru di depan

" ada apa ya bu" merasa ada yang tidak beres seyna tampak was was saat berada di dekat bu saly, apa lagi bu saly selaku guru matematika yang terkenal killer di sekolahnya

" tolong kamh ambilkan buku paket matematika di perpus ya nak, ini daftar nomornya, tadi ibu sudah bilang sama penjaganya kok" lega rasanaya tidak terjadi apa apa, hanya di suduh ke perpus dan mengambil buku paket, seyna segera mengangguk dan meraih kertas daftar nomor.

Tapi ia baru mrnyadari jika ketak perpus hanya di depan lapangan ,dan itu artinya , ia harud bertemu siapa tadi? Erland? Si cowok datar itu .

Dengan hati hati ia berjalan menuju pintu perpus, suara bariton yang cukup keras memekakan telinganya.

"Ehh!! Woii! ... Lo yang di depan perpus" panggil Erland, merasa tidak ada siapa siapa selain dirinya di depan perpus ia menoleh pada lelaki itu.

"Gue?" sambil menunjuk dirinya sendiri

"Iya eloo, lo mau balik ke kelas kan? Tolong bawain sekalian tas gue ke kelas ,gue mau ke kantin" jawab Erland dengan santainya

" eh.. Kalo manggil itu pake nama S E Y N A, seyna nama gue bukan eh! Atau woii! " jawab tak enak seyna

" bodoamat, gue ngga tanya nama lo, gue cape, bawain tas gue ke kelas cepet"

"Eh! Lo punya mata kan, tangan gue penuh bawa buku dan lo nyuruh gue bawain tas lo?"

" ya taruh dulu kek bukunya ,tas gue bisa lo gendong trus tangan lo bisa bwa buku, ngotak dikit udah SMA juga"

"Apa lo bilang!!!" gertak seyna tidak terima

"Udah bawa aja napa"

Entah dapat hidayah atau kuasa tuhan ,seyna menuruti kata Erland untuk membawakan tasnya dengan tak henti hentinya ita mengumpati cowok itu, entah bagaimana cewek cewek di sini suka padanya padahal kelakuannya yang naujubilah nyebelin.

Sesampainya di kelas ia malah menjadi perhatian oleh teman temannya pasalnya ia pergi tak membawa tas dan kembali membawa tas,

" kok lama seyna, dan itu yang kamu bawa tas siapa?

" anu buu tadi , ada kendala di jalan ini tas tadi bu emm Erland bu" dengan gugup ia berusaha tetap tenang di depan bu saly

" ya sudah kamu taruh dulu bukunya trus kamu taruh tasnya Erland di bangku kosong,habis itu kamu bagikan bukunya"

Sialnya dan sialnya.. Bangku kosong itu adalah bangku di sebelah sayna, dimana lagi kalau bukam di situ yang hanya satu satunya bangku kosong. Entah ini hari sial seyna atau bukan karena cowok gila itu.. Dan sekarang ia harus menjadi teman sebangku.

"Dua meja satu buku ya" instruksi bu saly pada anak XI ipa 2

                 ⚫⚫⚫

Waluu, maap ya kali ini aku buat pendek buat semua part, soalnya aku lagi pengen buat FS gitu cerpen cerpen tapi bukan cerpen, au ah!

Author comel
Don't forget to commen

SEYLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang