[6]. Dekat?

8 3 0
                                    

Pagi yang cerah suara kicauan burung terdengar dari balik jendela kamar seyna, hari ini ia tidak bangun kesiangan , entah, apa karena ia tidak menonton drakor lagi

Ia kini keluar dari kamar dengan setelan seragam nya dan segera turun ke bawah ,ia yakin mama dan papanya pasti menunggunya di bawah dengan sarapan yang terhidang di maja makan dengan sempurna

"Pagi mom, pagi dad" sapa seyna pada kedua orang tuanya ditambah kecupan singkat di kedua pipi adrian dan kintan

" tumben bangun pagi see " kintan yang heran dengan anaknya yang bangun sepagi ini

" yee anakny bangun pagi bukanya Alhamdulillah malah di tanyain " seyna mencibikan bibirnya kesal

" yaudah deh, cepet sarapan"

Di saat tengah menikmati sarapannya ponsel seyna yang tedketak tak jauh dari piring makannya bergetar bertanda ada pesan masu kedalam ponselnya

Ternyata dari Bela

Nabeladinda
Sey.. Nnti gw jmpt ya sekalian nntn basket ,biasa,jangan telat!!

Tumben, Bela menjemputnya berangkat sekolah ,biasanya ia ngacir duluan

SeynaFransiska
Tmbn nggak lagi kejedotkan, oke gw tunggu gw jga udh bangn kok

Entah salah makan atau kejedot papan,  Bela menjemputnya, ia kembali meletakan ponselnya ketika mengirimkan pesan untuk Bela

" mom,dad nanti Bela jemput berangkat bareng"

"Bagua deh ,mama jadi ngga nganter, lagi males"

" tapi nanti pulang jemput ya ma ,oke "

Kintan hanya berdeham mengiyakan

Suara klakson dari depan rumah seyna menandakan jika itu pasti Bela, segera ia pamitan dan ngacir keluar rumah

" Nabolaaa" teriak seyna sambil melambaikan tangan pada bela di balik pagar rumahnya

" tumben jemput giliran soal Galen aja gercep lo"

" ya dong ,nanti pasti juga ada Erland kok tenang" mencolek dagu sayna berniat menggodanya

" ihh! Nggak ya, apa hubungannya gue sama Erland "

" alah lo pasti suka kan sama dia, ngaku lo"

" ah udah udah ayok berangkat"

  Setelah sampai di tempat parkiran ia turun dari mobil Bela , masih jam 06.12 tapi sekolahnya sudah ramai seperti ini

" ayokk seyy" Bela yang tak sabar menarik tangan bela masuk ke dalam lapangan basket,seyna hanya bisa pasrah kala tangannya di aeret Bela

" seyy rame banget sumpa"

Seyna hanya mengendikkan bahu acuh dan memilih tempat tutuk yang pas untuk menonton untung saja pertandingannya belum dimulai

Teelihat tim basket sekolahnya memasuki lapangan basket dan di susul dari tim sekolah lain

Beberapa siswi yang berteriak histeris kala melihat idolanya siapa lagi kalau bukan Erland

"Go Erland go"

" kakk semangat"

" semangat Erland "

" Erlandddd"

Begitulah kira kira keriuhannya,haduhh

Saat akan memulai pertandingan Erland memimpin nya, karena memang Erland yang menjadi kapten

Saat tengah menonton entah mata seyna fokus pada Erland yang kini memimpin bola basket dan memasukannya ke dalam ring

Jika dilihat lihat memang Erland itu ganteng juga, ua memiliki hidung mancung, alis tebal,rambut yang selalu memakai pomade,dan badannya yang lumayan pelukable ,membuat seyna tidak berkedip sesaat

Tak sadar jika pertandingan telah usah tim basket sekolah nya memimpin skor, dan para siswa yang berbondong bondong menghampiri Erland sekedar memberi minum atau mengelap keringatnya

Ia menoleh samping kirinya ia tak sangka ternyata Bela ikut terjun ke kerumunan siswa tapi ia menghampiri Galen

Ia menghela nafas kasar,hingga saat ia ngin balik seseorang memanggilnya dengan nama. Ia menoleh pada sumber suara ternyata itu ,Erland

" seyna"

Melihat Erland yang berlari kecil menghampiri nya cepat cepat ia membuang gugupnya

" i-iya"

" itu minuman buat gue?"

Bela melirik botol minum yang ia bawa , memang sebelum ia ke lapangan ia dan bela mampir ke kantin membeli minum 2 botol yang satu untuk galen dan yang satu Bela berikan pada seyna

" oh, i-iya nih buat lo"

" thanks" menerima air pemberian dari seyna

" lo tadi nonton gue tanding?"

" i-iya"

Hingga suara perempuan daru arah belakang Erland menyapa ciwok itu

" Erland, aku cariin,nih tas kamu"sembari memberikan tas Erland

" oh makasih Sa, yaudah yuk"

" sey makasih minumnya" mekihat Erland yang merangkul cewek itu dan berlalu pergi dari hadapanya ,seyna hanya menatap punggung keduanya dengan sendu

Siapa perempuan tadi,mengaoa begitu dekat dengan Erland, dan hal yang paling tidak ia sangka ,Erland tersenyum manis oada perempuan itu, yang ia tau Erland orang yang tidak mudah tersenyum

Entah perasaan apa yang menyelimuti hatinya, segera ia tepis jauh jauh perasaan aneh itu dan pergi meninggalkan lapangan dan Bela yang masih mengobrol dengan Galen

Hari ini pelajaran telah usah pukul 14.10 panasnya lagi ia harus menunggu mamanya

" seyy bareng gue yuk ,mao gak?"  Bela yang melewati seyna menyaoanya di depan gerbang sekolah

" nggak bel,gur udah bilang sama mama tadi pagi suru jemput, duluan aja ngga papa kok" sembari tersenyum manis pada Bela

"Oh okee gue duluan ya sey sey dada" Bela segera melajukan mobilnya meninggalkan tempat seyna berdiri

Dari pada berdiri lebih baik seyna duduk di halte depan sekolahnya, sembari menunggu mamanya

Tak berselang waktu lama notifikasi pesan masuk ke ponsel seyna

popaa
Senaa, kmu udh plng blm?
Klo udh kmu naik angkot aj ya mama kmu di tugaskan ke kuar kota tdi,jdi gk bsa jmpt
Mau nunggu papa plng dulu?

Sial mamanya tudak bisa menjemputnya ,apalagi papanya yang biasa pulang sore apa ia harus menunggu, tidak! Bisa bisa ia  mati lumutan.

        ⚫⚫⚫

Cie yang nunggu, di gantungin,catit ya buat seynaa ya^^

Lebih seru kok kedepannya ,tunggu aja

Author

Don't forget to comment

SEYLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang