[14]. Gila

13 3 1
                                    

Pagi yang cerah dengan kicauan burung membuat seyna bersemangat untuk sekolah kali ini, semalam Bela juga berjanji menjemput nya. Setelah sarapan dengan kintan dan Adrian seyna melangkahkan kakinya menuju pekarangan rumahnya terlihat Bela sudah stay menunggunya di dalam mobil

"Lama lo nyet.." melihat seyna yang berjalan ke arah Bela,di tambah seyna yang masih belum mengenakan sepatu,justru nalah ia jinjing di tangan kanannya

"Eh lo mau nyeker apa, pake lag sepatunya sey"

"Yee,bentar napa di mobil kan bisa"

Bela hanya mendengus sebal oleh kelakuan seyna.

Setelah setengah perjalanan menuju sekolah, mobil seyna berpapasan dengan mobil milik Galen. Dan sialnya Bela malah menepikan mobilnya dan berbincang bincang dengan Galen di luar.

"Woii bel, pacaran mulo lo, kita telat dugong!" teriak seyna dari dalam mobil ,iya iya lah masa iya ikut keluar, bisa bisa seyna jadi kambing congean di sana

"Bentar!!"

Sial. Setelah sampai di sekolah Bela dan seyna telat karena jam dudah menunjukan pukul 07.15 ,yang benar saja bu lis pasti sudah muter muter sekolah cari anak telat

"Lo sih bel telat kan tu gerbang udah kekonci" dengus seyna ,Bela hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Yaa maap sey... Yaudah yuk masuk aja, di hukum paling cuma muterin lapangan"

Setelah meminta izin masuk oleh pak anto Bela segera memakirkan mobilnya

"Seyy kok bu Lis ngga ada ya?"

"Heh.. Lo tu ya kalo ada aja ngga mau ketemu lah ini, malah nyariin ,dasar kutu beras"

"Santuy dong.. Mumpung sepi langsung ke kelas aj deh sey"

Saat baru aaja lima langkah Bela dan seyna tiba tiba terkejud dengan teriakan seorang yang mereka yakini adalah guru

" bela.. Seyna!!"

Mati !! Kegep guru!!! Bela dan seyna memutuskan untuk langsung berlari tapi naasnya tas merea langsung di tarik oleh pak kepala botak ,siapa lagi kalo bukan oak dibyo.

"Eh. Bapak, udah di sini aja pak, udah sarapan belom pak? Soto bu sri kayakknya enak pak"

"Kenapa mau maj menraktir bapak ?iya seyna?"

"Emang bapak mau?"

"Mau saja ,penting bapak kenyang"

Gila sudah pak dibyo ini, di sogok dengan semangkuk soto dan es teh ,luluh sudah hati seorang bapak Sudibyo ,author ikut ngakak bacanya

"Ettt ,tapi biarin saya sama bela ke kelas ya pak, janji deh nanti saya yang bayar soto sama es nya" dengan mengacungkan jarinya membentuk huruf 'V' pada pak dibyo

"Ya sudah sana , jangan lupa ya"

Dengan perasaan gembira seyna dan bela jingkrak jingkat bak orang gila juga

"Okee pak.. Tambah ganteng deh Bapak"

Lalu seyna dan Bela berjalan melangkah menuju kelasnya masing

"Gila sey ,tu guru nurut amat ya cuma di kasi soto ama es aja bisa luluh gitu, hahaha" di tengah tengah jalan saat ia berbincang dengan Bela mata seyna tak sengaja bertubrukan dengan mata elang milik Erland, buru buru seyna balik badan dan menuju toilet.

Bela yang melihat temannya bergelagat aneh ,menaikan sebelah alisnya

"Lah lah kenapa ke toilet sih sey"

"Ada anu apa itu emm-"

"Siapa, Erland ya, tadi sekilas pas lo tarik gue liat-"

"Nggak"

"Udah ah ayok ke kelas" dengan berat hati seyna melangkah kan kakinya menuju kelasnya,untung, tadi Erland keluar kelas ,ia jadi bisa tenang masuk kelas di tambah gurunya juga sedang tidak mengajar

Seyna mendudukkan dirinya di kursi miliknya

"Hahhh lega.. Untung orang nya keluar, kok gue jadi gerogi ya gak jelas banget si gue,haha" seyna berbicara sendiri memang benar benar anak gila ini

"Pas banget nih buat tidur, ya ampun " merentangkan tangan lalu melipatnya di atas meja sebagai bantal kepala nya saat tidur

Menit demi menit seyna tertidur hingga dering ponsel di sakunya bergetar membuatnya harus bangun

Momma
Is calling

Mata seyna membulat lebar, mamanya menelefon ,ada apa ?

" iya ma , ada ap-"

" seeena kamu liat bedak mama ngga kok ngga ada ,kamu kan yang tadi ke kamar mama" belum selesai seyna mengatakan ada apa ,mamanya sudah ngacir saja

"Ya nggak lah ma , sena ma kapan pake begituan"

"Yauda deh ,sana gih lanjut tidurnya" terkejud bagaimana bisa mamanya mengetahui jika seyna tengah tertidur, apakah sekarang kintan canayang, tidak tidak ,setelah memutuskan panggilan telfonnya dan memasukan kembali ponselnya di dalam saku seyna terkejud kala melihat sosok yang tengah duduk dan memandangnya dengan tatapan aneh

" ASTAGA AYAMMM!!" seyna segera menutup mulutnya yang berkoar itu, astaga kenapa bisa Erland ada di sampingnya ,sejak kapan lelaki itu kembali ke kelas mengapa seyna tidak tau

" berisik ogeb"

"Yaa abisnya lo tiba tiba aja di sini kan jad-"

"Kenapa?"

"Ha? Kenapa apanya?"

"Kenapa kabur "

Astaga!! Erland mengingatnya saat kegep di koridor tadi dan malah kabur ke toilet,bodohnya seyna,

"Anuuu emm kebelet lah " seyna mencoba membuat alasan yang logis dan masuk akal tentunya ,agar Erland percaya padanya

"Oh iya nanti gue mau jenguk Kalesa sekalian ngasi novel yang dia mau pinjem ke apart lo,lo ikut?"

"Kayaknya ngga sey, gue ada ekskul musik dulu"

"Oh oke oke.."

"Ntar gue susul ,tnang aja"

Seyna hanya mangut mangut mengiyakan, ahh bearti seyna nanti harus naik taksi,, tapi tak apalah setidaknya is bisa kesana

Idih apaan dah gue berharap bat deh di anter Erland kesana,haha batin seyna yang ngakak sendiri dalam hatinya

     ⚫⚫⚫

Wayy gimana gimana readers kuhh. Makin gak jelas ya ama ni cerita ,jan nyerah dong buat baca

Nanti nyesel gak bsa liat anaknya on Gio loh

Don't forget to comment and vote

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEYLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang