[7]. Kalesa?

7 3 0
                                    

Lelah menunggu seyna merasa bosan rasanya ia ingin oergi dari situ sekarang juga tapi ia haus, ia cape

Hingga sesuatu benda dingin mempel di pipi kirinya, ia oerlahan menoleh dan ia menyadari jika ada es krim di pipinya,tunggu? Tapi siapa yang memberinya,seyna menfongakkan kepalanya melihat Erland dengan senyumannya ,astaga manisnya jika senyum,seyna baru mengetahuinya

" hai. Buat lo" seyna mengerjap berkali kali , berharap ini bukan mimpi, siapa yang ada di depannya Erland muka datar kah atau Erland yang tengah tersenyum penuh arti padanya

" eh , buat gue?"  Erland hanya mengangguk, melihat erskrim yang begiru menggiurkan di tangan Erland dan terlihat  menyegarkan , dengan cepat cepat seyna mengambilalih eskrim itu dan membukanya

" makasii tau deh lagi aus" dengan santaynya ia memakan eskrim itu di depan Erland, Erland hanya tersenyum simpul melihat kekonyolan seyna yang makan eskrim, terlihat lucu

"Habis inu jalan jalan mau?" apa? Ia rak salah dengar, siapa yang bicara barusan, itu Erland.

Melihat tidak ada jawaban dari seyna ,karena seyna tidak mau kegeeran dulu ,atas apa yang dia dengar tadi jika Erland mengajaknya jalan jalan

" sey"

" eh, iya napa land ,sorry sorry ngga denger " dengan cengiran polos seyna

Tau gitu nggak gue beliin es krim

"Habis ini mau gak jalan jalan?"

" kemana"

" kemana aja ,gue traktir"

Mendengar tawaran Erland yang akan menraktirnya,tidak salahnya seyna menerima tawaranya

"Beli donat!!, ya, nanti gue tunjukin jalannya" terlihat antusiasme seyna mengatakan donat pada Erland,Erland hanya tersenyum mendengarnya

"Oke yok,habisin dulu es krimnya"

Setelah menghabiskan 1buah eskrim seynasegera berdiri dan mengajak Erland menraktirnya donat

" okee yukk" mereka memasuki mobil Erland yang terletak tak jauh dari halte tempat seyna duduk tadi

Kecanggungan menggiasi suasana mobil Erland kali ini,tidak ada yang mau bersuara terlebih dahulu

Seyna sedikit melirik dari ekor matanya terlihat Erland yang memfokuskan kendaraannya pada jalan

Mimpi apa gue semalem jalan ma dia

Disaat itu juga mata hitam milik Erland bertubrukan dengan iris coklat milik seyna, aneh rasanya ,Erland langsung memutuskan kontak matanya

"Emm ini belok mana" bersuara, kini Erland yang pertama bersuara,untung kecanggungan tadi tidak berangsur lama

" nanti belok kiri, tempatnya kiri jalan kok" saat mengetahui ucapan seyna Erland menganggukinya

Setelah sampai ia segera turun dari mobil Erland, nerjalan beriringan memasuki kedai donat yang minimalis tapi terkesan instagramable

"Eh mbak sena ,lama banget nggak ke sini" sqpa seorang pegawai yang sepertinya cukup akrap dengan seyna

" iya La, lagi pengen aja, kangen sama donatnya" senyum manis mengembang di wajah cantik seyna

" tumben bawa pacar, buasanya sendiri, pjnya mana" bisik Lala ,sedqngkan Erland yang masih melihat lihat sekitar kedai itu

" itu bukan pacar gue La ,temen kok,tumen aja ngajak nraktir"

" ohh traktiran ,pantes mau"

Seyna mengambil nomor meja makan ia dan Erland, ia menggenggam tangan Erland dan menyeretnya menuju meja tersebut

Erland terkesiap nelihat seyna yang tiba tiba menggandengnya, mereka duduk dengan posisi berhadapan

"Lo mau pesen rasa apa?" sambil membuka buka buku menu yang ada di meja itu

" samain aja sama lo"

" okeee" seyna memanggil pegawai dan menyebutkan pesanannya

"Tumben lo ngajak gue jalan "

"Ya ngga papa ,sebagai tanda makasih karna lo udah nonton gue tadi" alasan yang cukup maauk akal bagi seorang seyna

Ingin rasanya seyna menanyakan siapa perempuan yang menemui Erland tadu setelelah tanding basket dan membawakan tas milik Erland, rasanya tudak mungkin jika ia tanyakan sekarang, ia menunggu waktu yang tepat

Entah mengapa di pikiran seyna ,memikirkan siapa cewek itu, dan apa hubungannya dengan Erland, sedekat itukah?

"Emm btw,keren juga main lo tadi "seuna yang berusaha membuka suara agar tudak terlalu canggung saat bersama Erland

" makasi, tumben juga lo tadi nonton basket"

" hem, si Bela yang ngajak,biasa,Bela kan suka sama Galen "

" oh ya, kok gue baru tau Bela suka Galen, emang Galen nya tau?"

Mengapa malah membahas topik seputar Bela dan Galen seperti ini.tapi tak apalah setidaknya ia dan Erland bisa bertukar cerita

Bela hanya menggendikkan bahu sebagai tanda ia tak tau.

" Bela nya aja yang ngejar ngejar, gue juga gak tau sih"

Hingga deeing ponsel milik Erland yang di letakkan di atas meja berbunyi menandakan jika ada panggilan masuk  ,terpampang jelas si penelefon ' Kalesa' siapa kalesa ,mamanya,tidak mungkin,temannya, tau saudaranya? Seyna juga tidak tau, buru buru Erland mengangkat panggilan itu dan sedikit menjauh dari tempat seyna duduk

" bentar ya sey"

Seyna tudak tau pembicaraan apa yang di bahas Erland dengan penelefon itu, sepertinya sangat penting,tapi mengapa harus menjauh seperti itu, dan Kalesa? Apa dia itu cewek tau jangan jangan cewek yang menemui Erland tadi?

"Tapi kamu ngga papa kan Sa?"

"..."

" yaudah aku kesana sekarang,jangan kemana mana dulu sebelum aku dateng"

"..."

Saat Erland kembali ke mejanya ,entah seyna hanya mendengar sedikir pembicaraan Erland ,terlihat gelisah dari raut wajah Erland, ada apa ,apa dia baik baik saja?

" em sey , gue ada urusan gue tinggal ngga papa, atau mau gue anter pulang aja?"

" eh tapi donatnya belum dateng ,gimana?"

" emm gimana ya sey ,nggak papakan gue tinggal ,gue bayar kok donatnya"

Ingin mencegah Erland yang hendak meninggalkannya,tapi apa daya, tidak mungkin bagi seyna ,mungkin entah siapa yang menelefon Erland tadi memanglah sangat penting.

"Oh okee, makasih donatnya"

Erland hanya mengangguk seraya tersenyum ,dan pergi dari hadapan seyna ,seyna hanya memandangi punggung Erland yang semakin lama semakin benar benar hilang dari hadapannya

           ⚫⚫⚫

Hayoo siapa kalesa? Ada yang nebak pacarnya Erland nggak? Hahaha

Plis ,jangan kaget,gw ni nulisnya pake hp,karena btw leptopku rusak yy mau bagemana lage😖

Author

Don't forget to comment

SEYLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang