[13]. Perasaan aneh

5 2 0
                                    

Setelah sampai seyna sudah tidak sabar ingin bertemu kalesa ,ia ingin menceritakan semua yang terjadi hari ini, bermain kartu uno dan berdandan bersama, terdengar seperti anak kecil memang, tapi itu yang membuat Kalesa merasa tidak pernah mempunyai penyakit dan seakan melupakan jika ia kini tengah sakit, dan itu juga bukan penyakit yang biasa.

"Ayok land, ih lelet sih" menarik tangan Erland setelah keluar dari mobil sedikit berlari karena tarikan tangan seyna yang lumayan kuat

Hingga seyna yang membuka pintu kamar inap Kalesa dengan berteriak lantangnya menggema di seluruh ruang inap Kalesa

"Kalesaaaaa" berlari dan memeluk erat sahabat barunya itu, seyna senang bertaman dengan Kalesa, ia tipe cewek yang mudah bergaul dengan siapa saja .

"Senaaa, akhirnya lo dateng gue tungguin dari tadi"

" maap telat, Sa "

Sedangkan Erland yang tersenyum manis ke arah Kalesa, ia bersyukur perkembangan Kalesa sedikit meningkat di bandingkan hari hari sebelum nya, semenjak kehadiran seyna yang mampu membuat Kalesa bersemangat untuk sembuh dari penyakit nya.

"Udah makan?" menatap Kalesa sembari mengelus rambut cewek itu sayang.

"Belum,susternya juga belum dateng kan belum jam makan land"

Seyna yang melihat adegan itu hanya menatapnya sendu, bagaimana bisa seorang yang entah apa hubungannya dengannya ini terlihat mesra dan sayang pada cewek di depannya saat ini, seyna tidak boleh egois, Erland milik Kalesa, Erland milik Kalesa, hanya kata itu yang mampu membuatnya tegar

"Seyna ,cerita dong tentang apa gitu"

"Hemm apa ya,?" seyna tampak berfikir dari mana ia akan cerita , ia memulai cerita bagaimana ia tertemu dengan Erland ,dari di hukum berdua, sampai ngebobol gerbang sekolah berdua, hingga seyna menceritakan tentang sahabat cerewetnya Nabela kepada Kalesa

Suara pintu terbuka, menampakkan lelaki dengan jas putih dan stetoskop yang di kalungkan di lehernya bak dokter yang biasa kita lihat, menghampiri Erland dan entah bicara apa ,Erland mengikuti sang dokter keluar dan memasuki ruangan khusus untuk dokter tersebut

"Bagaimana dok perkembangan Kalesa 2 hari belakangan ini?"

"Kondisinya cukup baik, ia wanita yang sangat kuat, ia masih biasa seperti anak muda seumurannya, saya kagum padanya,"

"Iya dok, Kalesa juga dua hari ini selalu tersenyum dan tertawa seakan dia lupa akan penyakit nya"

Dokter itu ikut tersenyum ke arah Erland

"Saya memutuskan untuk permintaan anda jika kalesa ingun di rawat di rumah, saya rasa dalam kondisinya sekarang yang baik ,ia bisa di rawat di rumah, asalkan rutin mengecek kesehatannya dan obatnya yang jangan sampai telat ,saya empat hari sekali akan mengontrolnya ke rumah" tutur sang dokter, terlihat eksoresi bahagia dari wajah Erland, sepertinya seyna berperan besar dalam perkembangan Kalesa. Ia segera keluar dari ruangan dan menemui Kalesa

Saat memasuki kamar Kalesa ,seyna dan Kalesa bingung, mengapa bahagia sekali Erland ? Ada apa ini

Erland segera memeluk Kalesa dan sayangnya seyna melihatnya menambah pilu hati seyna saja, tapi seyna tidak menghiraukan itu.

"Eh,ada apa land?"

"Kamu boleh di rawat di rumah Sa," jelas Erland ,kalesa tampak terkejud mendengar berita itu, ia bersorak gembira, seyna yang mendengarnya juga tersenyum ikut bahagia,kalesa kembali memeluk Erland erat, lalu beralih ke seyna,

"Seynaaa gue bakal pindah dari sini ,gue pulanggg seyy" sembaru memeluk seyna, kalesa sampai menitihkan air matanya karena haru.

"Yeayy" seyna ikut bersorak dan sekarang mereka bertiga bersorak bersama, astaga bagaimana mendefinisikan kebahagiaan mereka, sungguh hal yang sangat langka bagi seyna melihat Erland se bahagia itu sampai tersenyum lebar

Tapi tetap saja perasaan aneh itu tetap datang, mengapa disaat Kalesa memeluk Erland tadi hati seyna merasa tidak ikhlas, ada apa ini, apakah benar seyna mencintai Erland, secepat itukah cintanya untuk Erland tumbuh?

"Erland kapan kita keluar dari sini?"

"Nanti sore Sa, tapi aku harus ngehubungin mama kamu dulu, biar nggak khawatir anaknya udah di rawat dirumah"

Memang mama Kalesa jarang sekali menjenguk Kalesa, karena harus kerja dan mencukupi kebutuhan kalesa,biaya rumah sakit kalesa mama kalesa bekerja di luar kota ,maka dari itu mama kalesa memutuskan Erland sebagai orang terpercaya untuk menjaga Kalesa. Papa nya? Sudah meninggal ketika sebelum kalesa mengidap penyakit dan keluar masuk rumah sakit

Dan sore ini Erland dan seyna memiliki acara mengemasi barang barang kalesa di rumah sakit , tidak lepas dari candaan yang kalesa buat ,ia tetap berada di atas bangkar sedangkan seyna dan Erland yang kesana kemari mengambil barang kalesa, dengan senyum dan tawa yang terus mengembang.

"Yeayy selesaiii" sorak seyna kala menyelesaikan mengemasi barang barang kalesa, sedangkan Erland menyiapkan mobilnya di depan rumah sakit, dengan datang ke ruangan membawa kursi roda  kalesa, tetap saja kalesa tidak boleh lelah ataupun kecapean

Setelah sampai di depan rumah sakit dengan kursi roda yang di dorong  oleh Erland ,seyna? Membawa sebagian barang Kalesa, segiannya di bawa petugas rumah sakit

Mereka bertiga bersiap ke apertement milik Erland, ini pertama kalinya seyna menunjungi apertement Erland ,memang kalesa tidak punya siapa siapa kecuali mamanya ,lebih baik Kalesa tinggal di apertement nya saja jika harus di rumah sendirian karena ibu nya jarang pulang

        ⚫⚫⚫

Haula.. Author kok seneng ya Kalesa pulang, trus gimana seyna, ia masih bingung sendiri mengapa ia jatuh cinta ,haduhhh

Plis deh klo ada typo maklumin ya ,author masih amatir

Sehari 4 kali updet, warrr biasahhh
Don't forget to comment and vote

SEYLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang