Chapter 05

175 4 3
                                    

Sakura melangkahkan kakinya diantara tanah dan daun berjatuhan karena sudah kering. Ia cukup menderita hari ini. Hari ini adalah pemeriksaan untuk dirinya.

Sakura beserta keluarganya saat ini berada dihutan yang tidak akan diketahui oleh siapapun. Mebuki selalu memperhatikan putri kesayangannya itu, Ia tau bahwa Sakura tidak akan menyukai hal ini tapi, ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk Sakura.

Kizashi menghentikan langkahnya. Terlihat cahaya berwarna hitam dan putih bergelombang membentuk sebuah lingkaran.

Kizashi menyampingkan kepalanya dan melihat Sakura, "Mari kita masuk Sakura..."

Dengan wajah yang datarnya itu Sakura melangkah maju dan memasuki pintu itu. Pintu itu disebut dengan Pintu penghubung.

Sasori dan kedua orang tuanya membututi Sakura dari belakang. Ekspresi wajah Sakura terlihat sangat susah untuk diartikan.

Pancaran cahaya menutupi seluruh tubuh Sakura dengan silauan yang sangat terang tak lebih seperti Matahari.

.
.
.
.

[ Dimensi Lain]

.
.
.

Pancaran mulai menghilang. Sakura melangkahkan kakinya turun dari pintu Penghubung. Seseorang dengan jubah berwarna hitam dan memakai topeng berjajar di depan pintu penghubung.

Sakura dan keluarganya tidak akan terkejut melihat itu. Hari ini adalah hari yang sudah pernah Sakura lakukan berhari - hari.

Mereka yang memakai jubah berwarna hitam disebut sebagai Anbu. Anbu memiliki tugas untuk melindungi desanya dan siap untuk menjalankan tugas dari seorang pemimpin desa dengan mengorbankan hidupnya.

Keempat Anbu berjalan mendekati Sakura, Lalu mereka berpencar mencari tempat mereka masing - masing. Dibelakang Sakura, di depan Sakura, dan disamping Kanan kiri Sakura.

Mereka menyatukan kedua tangan mereka. Lalu pergerakan tangan mereka menjadi lebih cepat. Sasori dan kedua orang tua Sakura hanya bisa menyaksikan saja.

Terlihat sebuah rantai kecil berjalan ke arah tangan dan Kaki Sakura. Dalam seketika kaki dan tangan Sakura terjerat. Dari Rantai itu keluar pancaran berwarna hijau menutupi Sakura.

Itu adalah sebuah segel untuk Sakura semua orang masih berpikir bahwa Sakura masih sangat berbahaya.

Sakura dapat merasakan seperti sebuah cairan memasuki tubuhnya dan mulai berpusar ke arah penjuru perut Sakura. Cairan itu melekat ke arah kekuatan Sakura dan menyegelnya.

Huk... Huk...

Di tanah terlihat darah mengalir terhisap oleh tanah. Sakura merasakan rasa sakit yang luar biasa. Ia merasa seperti sedang ditusuk tusuk oleh beribu pedang dan ia hanya bisa berdiri dan merasakannya.

Mebuki menatap sendu putri satu-satunya. Ia ingin sekali menggantikan posisi Sakura yang merasakan rasa sakit sekarang. Sasori menutup matanya miris dan Kizashi hanya bisa memandang walaupun hatinya bisa merasakan hal yang dirasakan oleh Sasori dan Mebuki.

Para Anbu mulai menarik Sakura secara kasar untuk berjalan. Sakura berjalan dengan langkah terhuyung-huyung. Para Anbu yang lainnya juga mulai mengikuti Sakura dari belakang.

.
.
.
.

Semua orang yang tinggal di konoha memandang rendah Sakura. Bahkan, anak-anak disana melempari Sakura dengan batu... Tidak... Bukan mereka saja tetapi, para orang dewasa juga melemparinya dengan berbagai benda yang keras.

°•Hanya Kita berdua•°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang