Chapter 12

125 9 0
                                    

Pria bersurai klimis itu terlihat sangat frustasi dengan apa yang terjadi. Sudah berungkali kejadian hal sama terjadi kepada dirinya dan Naruto.  Tapi, tetap saja itu membuatnya tersakiti. Ia tidak mau mengatakan apapun yang ia rasakan kepada orang lain, ia hanya ingin menyimpan hal ini sendiri. Naruto selalu saja hampir membuat dirinya mengingat bagaimana kehidupannya berjalan.

TAK!!!

Sasuke tanpa ragu memukul keras pohon yang ada di hadapannya dengan rasa amarah yang ia luapkan disana. Darah segar mulai mengalir dari siku jari-jari tangan Sasuke.

TAK!! TAK!! TAK!! TAK!!

Kali Sasuke memukul pohon itu dengan kedua kepalanan tangannya. Rasa amarah menyelimuti hatinya yang tak kunjung tenang.

TAK!!!

Pukulan yang sangat keras kali ini menyebabkan luka ditangan Sasuke semakin memperparah lukanya meninggalkan bekas darah di batang pohon itu.

"Arrgh!!!!" Teriak Sasuke sambil menjambak rambut emonya frustasi. Sasuke membalikkan tubuhnya. Mata tajamnya menangkap sesosok Sakura yang terlihat memiliki masalah dengan siswa cowok dan siswi cewek yang tak henti-hentinya mendorong Sakura.

Sara begitu sangat kesal dengan Sakura yang tiba-tiba saja melakukan sesuatu kepada pacarnya yang tak lain adalah Shi. Shi adalah salah satu cowok terkenal dengan ketampanannya dan kecerdasannya, tapi semenjak Sasuke dan kawan-kawannya pindah ke THS Fansgirlnya mulai menghilang sedikit demi sedikit dan ia cukup iri dengan ketenaran mereka terutama kepada Uchiha Sasuke dan Hyuga Neji yang memiliki lebih banyak gadis dibelakangnya.

Ia memilih berpacaran dengan Sara karena Sara adalah gadis yang cantik dan lumayan terkenal. Ia berasal dari keluarga kaya walaupun tak sekaya selingkuhannya. Jika kalian pikir aku Playboy sekarang, ya aku memang Playboy. Aku tak bisa tahan jika ada seorang gadis cantik yang menyukaiku. Asalkan kalian tau saja aku berpacaran dengan Sara bukan karena aku yang menginnginkannya, tapi Saralah yang ingin berpacaran denganku.

Sara memiliki seorang sahabat bernama Kaya. Gadis berambut coklat panjang memiliki wajah yang polos dan bulu mata lentik sebagai pelengkapnya sehingga membuatnya seperti gadis yang sempurna. Kaya dan dirinya sudah memiliki hubungan sesudah ia menerima cinta Sara selama 2 hari.

Saat mereka sedang duduk santai sambil melihat ke arah anak basket yang sedang bermain dengan semanagatnya. Kaya melihat ke arah Shi yang sedang menunjuk sesuatu ke arah lapangan dengan senyuman di bibirnya, tapi senyuman itu bukan untuk dirinya kali ini. Sara tidur di dada bidang Shi yang nyaman sambil tertawa karena Shi yang menunjuk sesuatu dan menceritakan hal bodoh tentangnya. Ia begitu sangat mencintai pria ini, ia tak pernah menyangka jika suatu hari nanti ia bisa sedekat ini dengan Shi.

Kaya menatap kesal Shi dan Sara yang sedang bermesraan. Ia membuang wajahnya ke depan dengan rasa cemburu. Ia bingung kepada Shi karena mau saja menerima cinta Sara yang jelas tak sesempurna cintanya kepada dirinya. Shi mencium kepala Sara, tapi dengan pandangan yang melihat ke arah Kaya.

Shi meletakkan tangannya di atas tangan Kaya yang berada dibelakang Sara. Wajah Kaya terlihat berubah. Kaya beralih menggenggam tangan Shi, tapi tetap dengan pandangan ke depan dengan senyuman yang ia tahan.

"Argh" Kaya menarik tangan dengan meringis. Shi dan Sara terkejut dengan suara ringisan Kaya yang terdengar sangat keras. Kaya mengelus telapak tangannya yang memerah.

Sara menatap bingung Kaya, "Ada apa dengan tanganmu Kaya?" Kaya melihat ke belakang dan mendapati 1 botol air minum, yang ia yakini botol itu penyebab tangannya memerah.

Kaya berdiri dengan tegas sambil memegang erat botol minum itu, "SIAPAPUN YANG MELEMPARKAN BOTOL INI KELUARLAH!! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN SIAPAPUN KAMU!!" Teriakan Kaya membuat semua orang disekitarnya memperhentikan aktivitas mereka.

°•Hanya Kita berdua•°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang