Chapter 04

189 11 0
                                    

Sakura menggigit apel merah yang ada ditangannya. Sebelumnya ia tadi memakan 1 nasi dengan lauk paket komplit beserta minumannya. Ia dengar-dengar jika manakan yang ia makan tadi adalah makanan termahal dikantin.

Sasuke menghisap sekali lagi kotak jus tomat miliknya. Yah, saat ini mereka sedang duduk direrumputan hanya berdua...

Sasuke menengok ke samping melihat Sakura memakan apel pemberiannya. Saat Sakura membuka mulutnya Sasuke dapat melihat gigi taring Sakura.

Ini memang wajar jika manusia juga memiliki gigi taring... Tapi, apakah ada gigi taring setajam milik Sakura?

"Apakah itu gigi taringmu?" Sakura menolehkan wajahnya ke arah Sasuke. Sasuke terus menatap Sakura seperti menunggu jawabannya.

"Gigimu terlihat sangat tajam" Sasuke mengalihkan pandangannya ke depan tanpa memperhatikan raut wajah Sakura.

Sakura menundukkan kepalanya. Tiba-tiba saja wajah Sakura menjadi berwarna hitam. Sakura meletakkan apel yang ia makan di atas napan dengan kasar.

Sakura berdiri dari tempatnya. Sasuke yang merasakan ada pergerakan disampingnya memandang langsung di sampingnya.

Ia bisa merasakan hawa aneh disekitarnya. Sakura berlari meninggalkan Sasuke. Sasuke sempat ingin menghentikan Sakura tapi, Sakura sudah keburu pergi sampai membuatnya tak bisa berkata.

.
.
.
.
.
.
.
.

(Kamar Mandi)

.
.
.

Sakura berlari memasuki kamar mandi. ia berhenti dengan tangan yang memegang ujung tempat untuk mencuci tangan.

Wajah yang terlihat menakutkan dari pandangan orang lain, sedangkan itu adalah kesedihan dan keputus asaan Sakura.

Sakura mengangkat wajahnya dengan mata yang begitu tajam. Ia melihat dirinya di depan cermin. Sungguh menyedihkan sekali hidupnya ini. Bahkan, orang yang mengertinya pun tidak ada... Apa yang harus Sakura lakukan?

Sakura membuka mulutnya dan mulai memaksa mencabut gigi taring menyeramkan itu. Sakura terus mencobanya tapi, tidak bisa... Sakura tidak ingin menyerah begitu saja. Ia terus menarik giginya agar terlepas.

.
.
.
.
.
.
.

* Kelas *

.
.
.
.

Sasuke terus saja memandang ke arah bangku Sakura. Ia masih memikirkan kenapa Sakura berlari meninggalkannya tadi? Apakah tadi dia salah mengatakan sesuatu? Atau mungkin ia tersinggung dengan ucapan Sasuke tentang gigi taring Sakura?

Sementara Neji sedang memikirkan sesuatu. Perasaan yang ia rasakan tadi... Itu sangatlah kuat bahkan, ia tadi sempat terkejut. Apakah benar jika Sakura adalah...

Kring...

Kring...

Kring...

"Mungkin aku harus memastikannya nanti" Batin Neji masih merasa penasaran tentang sesosok Sakura.

Ino menatap sebentar bangku Sakura. Tangannya mengepal menundukkan kepalanya dalam. Perasaan resah, khawatir, dan sedih bercampur aduk dihatinya. Seharusnya ia tadi terus memaksa Sakura agar ke kantin atau tidak seharusnya ia terus bersama Sakura.

°•Hanya Kita berdua•°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang