"Hai kev! Nama aku Vanya de Luxo. Panggil aja Vanya" ujar seorang anak perempuan yang berambut pirang, bermata hijau, berkulit putih dan cukup ceriwis, alias cerewet.
"Aku Elco Emmanuel!" ujar seorang anak laki laki yang berambut pirang kecokelatan, bermata biru, berkulit putih dan cukup memesona.
"Aku Keandre Raden Cakradara. Panggil aja Andre" ujar seorang anak laki laki yang bersama Elco. Dan, dia memiliki mata yang berwarna hijau, dan berambut cokelat serta kulit putih menghiasi karisma nya.
"Kamu cantik sekali! Berkulit putih, bermata biru, dan berambut cokelat kehitaman. Aku ingin seperti kamu" kata Vanya dengan sangat serius.
"Kalian bisa aja. Oh iya, kita tandanya satu kelompok, ya?" tanyaku.
"Yoi" ucap mereka dengan serempak.
"Nah, yang satu kelompok kalian teman satu kamar, ya! Nggak boleh ganti tempat. Jadi, nggak usah ngeyel, oke?" kak Fitri pun memberitahu kami.
Tiba tiba..... Kriiinnggg..... Bel pulang sudah berbunyi. Wajarlah kalo pulangnya cepat. Kan hari pertama. Hehehe...
*****
"Akhirnya... Kita dapet kamer yang nggak jauh dari tangga. Kalo jauh dari tangga, udah ketakutan setengah mati aku" seru Vanya.
"Halah, paling koe (kamu) bak dulu di celana, toh? Hahahak" tawa Andre dengan sangat pecah.
"Tapi, aku kasihan sama yang deket lift tua itu" Elco berbicara dengan serius saat ini.
"Loh, memangnya, kenapa sama lift tua itu, Co?" tanyaku khawatir.
"Lift itu langsung menuju ke lantai empat! Dan, katanya, lantai empat itu adalah tempat yang sangat mengerikan!" seru Elco bertubi tubi.
"Memangnya pernah ada kejadian apa? Sampe takut aku dengernya" gidikku dengan ngeri.
"Nanti aja. Malem minggu aku ceritanya. Kan mumpung libur. Hehe..." tawa Elco.
"Ayo beresin! Habis itu kita kan makan siang" ujar Andre mengingatkan.
"Oh iya! Napa gak bilang dari tadi sih, Dreee!" teriak kami ber tiga.
*****
"Huft, untung kita sempet makan siang" keluh Vanya.
"Iya ya" timpal Andre.
"Mau ikut nggak, ke perpustakaan?" tanya Elco.
"Boleh. Tapi, kalian duluan aja. Aku mau ke kamer dulu" tambahku."Okeh!" jawab mereka ber tiga.
Di kamar...
"Haah... Capek!" ujarku. Saat aku keluar dari kamar, tiba-tiba...
"Kevira..." panggil seseorang.
Siapa itu? Masa kamar sebelah? Nggak mungkin. Terus, siapa? Oh iya. Aku inget kata kata kakak kakak saat beberapa hari yang lalu. Kalau di sekolah ini ada penghuni lain. Apakah si penghuni itu yang memanggil namaku? Terus siapa? Ah tau ah!
Perlahan, suara itu semakin dekat. Lalu, kuputuskan untuk berlari sejauh mungkin. Dan, tiba-tiba...
Bruk! Aku tak sengaja menabrak kakak kakak.
"Ah... Maaf kak! Aku tidak sengaja. Maaf kak"
"Kamu nggak apa apa?" tanya kakak itu.
"I.. Iya kak" jawabku.
"Nama kamu siapa? Nama kakak Renee Buitenzorg. Panggil saja Renee" ujar kak Renee memperkenalkan diri.
"Namaku Kevira Alexander kak. Panggilanku Kevira"
"Boleh ku panggil Rara?"
"Tentu saja kak"
"Oh iya, satu lagi. Apa kau ingin jadi temanku?" tanya kak Renee lagi.
"Tentu saja!" ujarku sambil tersenyum.
Dan, sampai sekarang, aku tidak tahu kalau sebenarnya kak Renee itu hantu, atau salah satu penghuni di sekolah asramaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Dormitory
HorrorIngin tahu tentang cerita cerita horor di sekolah asramaku? Namaku Kevira. Aku adalah anak indigo yang penasaran dengan para hantu dan cerita mitos. Dan, aku yakin, kalian tidak akan bisa tidur kalau membacanya sendirian. Cerita mistis terus berguli...