Bab 3 : Cerita dari Elco

65 5 0
                                    

  Akhirnya, hari aabtu yang kami tunggu tunggu telah tiba. Dan, apakah aku sudah menceritakan kak Renee kepada Elco, Vanya, dan Andre? Sudah dong. Bagaimana? Oke. Ini dia.

Flashback on

  "Oh iya. Aku ada temen baru. Mau tau nggak?" tanyaku pada mereka.

  "Boleh! Mana? Siapa? Cantik nggak? Kelas berapa?" tanya Vanya bertubi tubi.

  "Nih. Ayo masuk kak!"
 
  "Hai. Namaku Renee Buitenzorg. Panggil saja Renee"

  "Waahh... Cantik banget, Kei!" jawab mereka serempak.

  "Mereka ber tiga bisa melihatku? Akhirnya. Semoga mereka mau menjadi temanku" gumam kak Renee.

Flashback end

  "Nah, aku mau cerita yang tentang lantai empat. Ada yang mau denger?" tawar Elco.

  "Aku!" jawab kami ber empat serempak( ber empat sama kak Renee).
 
  "Jadi, katanya, dulu sekolah ini adalah sekolah zaman Belanda yang belum dirobohkan sama sekali. Dan, katanya, ada yang mengatakan bahwa hampir seluruh orang yang ada di sekolah ini mati karena nippon itu. Dan, cerita demi cerita, konon katanya, ada seorang noni Belanda yang ingin balas dendam terhadap kematiannya. Dan noni Belanda itu menyalahkan para nippon keparat itu. Noni Belanda itu selalu mencari anak kecil pada malam hari. Tepatnya pukul tiga pagi setiap tanggal 20. Kenapa tanggal 20? Karena itu adalah hari ulang tahunnya. Sehingga, dia ingin dirayakan oleh banyak orang. Dan dia menganggap kalau kita itu adiknya yang harus dijaga dari para nippon keparat itu. Dan dia tidak ingin ada nippon yang mengganggu adik adiknya alias kita" cerita Elco panjang lebar.

  "Terus, apa hubungannya sama nippon nya, Co?" tanya Vanya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

  "Nippon itu masih bergentayangan! Dia akan mencelakakan kita" yah, kata kata Elco membuat kami semua bergidik ngeri. Walaupun bukan malam jum'at, kami merasakan aura yang aneh itu. "Ya nggak mungkin lah. Nippon kan udah mati. Mana mungkin hidup lagi. Toh Jepang kalah pas perang sama Indonesia" tawanya.

  "Yaelah jangan bikin kita takut juga kale" ujar Andre dengan nada geram. Kemudian memukul tangan Elco.

  "Aww..." ringis Elco. "Kenapa kamu mukul aku? Kan aku bercanda, Dre"

  "Maaf, aku orangnya refleks. Jadi gitu. Hehe..." ujar Andre sambil cengengesan.

  "Ya sudah. Ini kan sudah malam, bagaimana kalau kalian tidur saja? Kakak khawatir kalian kenapa kenapa nanti." ujar kak Renee dengan lembut.

  "Oke kak!" ucap kami dengan semangat sembari memberi hormat kepada kak Renee, layaknya sedang upacara.

  "Selamat malam..." ujar kak Renee.

  "Selamat malam juga kak"

To be continued

  Maaf ya kalo ceritanya pendek. Soalnya, aku lagi mau PAS😁(besok lagi). Wajar lah anak kelas 6. Nanti kalo ada waktu aku ubah jadi lebih panjang ya kakak kakak yang udah baca. Komentarnya dong kak... Biar semangat lagi nulis ceritanya 😇💙💙💙 buat yang dah baca dan vote nya juga jangan lupa ya kak... Kalo ada typo kasih tau kak di komentar. Nanti aku ralat😊

*Sebenernya imajinasi nya udah nempel di otak semua. Tapi, gara gara lagi PAS, jadi ketunda deh imajinasinya. Bay the way, good night sis and my brother in other place who read this story 🌃🌌🌉

Ghost DormitoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang