Stammi piu vicino
(baca: Sta-me pyoo vee-chee-noh)
Yang artinya, jangan pergi, tetap di sini dekatku. Rasanya memang selalu saja ingin dekat dengannya dan tak ingin berjauhan setiap bertemu. Melihatnya tertawa, berbicara, berjalan, membenarkan rambu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Sweet ice cream for the sweetest person'
• • • • •
Sepasang tangan putih dengan cat kuku berwarna merah itu tak henti-hentinya memainkan rambut coklat milik seorang pria yang sedang tertidur pulas disampingnya.
Hampir 15 menit ia tak bosan melakukan hal yang sama, duduk, bergumam tak jelas sambil memainkan rambut coklat yang mulai memanjang itu.
Pemilik rambut itu bergerak gelisah saat merasakan rambutnya ditarik-tarik lembut oleh sesuatu. "Dalgom-ah.. hentikan"
Kekehan keluar dari mulut si pemilik tangan usil itu, tapi sebisa mungkin ia tahan.
"Dalgom-ah...turun dari kasur" Ucap pria itu dengan mata yang masih setia tertutup.
Bukannya berhenti mengganggu pria itu, wanita itu malah semakin menarik-narik rambut coklat pria itu, tak keras tapi mampu membuat alis pria itu bertautan.
"Ck, diam dalgom-ah!" Tangan pria itu menggenggam sesuatu yang sedari tadi menarik-narik rambutnya. Tapi sama sekali tidak memiliki niat untuk membuka matanya. "Huh? Dalgom? Tanganmu menjadi besar begini? Monie?"
Wanita itu berdecak malas sambil memutar bola matanya "Makannya, buka dulu matamu sebelum berbicara!" Wanita itu mengerucutkan bibirnya, enak saja dia disamakan dengan anjing nakal berwarna putih kesayangannya itu.
"Sooya" Bukannya bangun, menuruti perkataan Jisoo, pria itu malah menarik pinggul Jisoo untuk dipeluk mendekat. "Morning"
"Namjoon-ah, ayo bangun!"
"Jawab dulu" Namjoon semakin memeluk pinggul Jisoo posesif.
"Apanya yang dijawab?"
"Selamat pagi" Ulang Namjoon, ia sama sekali belum membuka matanya. Menyebalkan.
Ini masih pagi, tapi Jisoo sudah berdecak malas lebih dari 5 kali, bayangkan. "Selamat pagi juga Namjoon, sekarang ayo bangun dan tepati janjimu!"
"Janji apa?" Akhirnya Namjoon membuka matanya, mata sipit itu terlihat lebih sipit karena baru bangun tidur. Ia sedikit tak yakin kalau mata Namjoon sudah terbuka.
"Kau lupa?! Kau baru berjanji tadi malam sebelum kita tidur, dan sekarang kau lupa?!" Jisoo menjauh dari pelukan Namjoon, mengumpulkan tenaga untuk mengangkat badannya duduk dikasur.
"Memangnya janji apa sih?" Namjoon menatap wajah kesal Jisoo dengan tatapan tak bersalah.
"Pikir saja sendiri!" Jisoo kesal, Namjoon tak mengingat janjinya, lebih baik ia turun dari kasur dan berjalan masuk kekamar mandi. Meninggalkan Namjoon dengan sejuta pertanyan dibenaknya.