3.30 PM
Sore ini sepasang kekasih yang selalu hidup bahagia sepanjang kisah percintaan mereka selama 3 tahun sedang menikmati acara komedi sore yang selalu di tayangkan tepat jam 3.00 PM. Setengah jam sudah mereka menonton acara itu.
Merasa bosan ditengah-tengah acara. Si pria akhirnya mengambil ponselnya yang tergeletak diatas meja kaca. Pergerakannya membuat si wanita yang tengah asik menyender dibahunya mendecak kesal sambil menatap tajam kekasihnya. Tak berlangsung lama. Setelah si pria anteng dengan ponselnya, si wanita akhirnya semakin mendusel dilengan pria itu. Kode minta dipeluk.
Setelah mendapat apa yang ia inginkan-pelukan-wanita itu, mari panggil dia Jisoo. Jisoo mengintip apa yang sedang kekasihnya baca. Pria itu terlihat serius dengan alis yang bertautan dan pipi bagian dalam yang digigit.
"Apa yang kau lihat, Namjoon?"
Jisoo ikut menautkan alisnya karena sangat penasaran dengan apa yang dilakukan pacarnya ini. Seperti tengah membaca berita, tapi seperti bukan."Hng? Cerita mitos"
Jawab Namjoon sedikit memiringkan layar ponselnya supaya Jisoo dapat melihatnya juga. Jisoo melihat gambar pohon dengan kabut disekitarnya dan dibawah gambar itu terdapat beberapa kalimat yang menerangkan sesuatu. Terlihat seram."Kau percaya cerita mitos seperti itu?"
Jisoo menatap Namjoon aneh. Pria keras kepala yang selalu berpikir dengan logikanya ini percaya hal seperti itu? Waw! Ini hal langka yang harus Jisoo abadikan."Tidak juga, tapi cerita ini sangat menarik perhatianku"
Namjoon menggaruk kepalanya. Bingung dengan dirinya sendiri. Ia merasa seperti ingin melakukan hal ini suatu hari nanti."Apa ceritanya? Ceritakan padaku!"
Jisoo bangun dari sandarannya. Ia duduk dengan kaki yang ditekuk dan dipeluk oleh kedua tangannya. Persis seperti anak kecil yang antusias dengan dongeng yang akan diceritakan oleh ibunya. Menggemaskan!"Hm... garis besarnya saja"
Namjoon melihat sekilas ponselnya lagi sebelum menceritakannya.
"Jadi.. disini diceritakan bahwa pada jam 5 sore pada bulan purnama akan muncul kabut di pemakaman, jika kau ingin bertemu dengan seseorang yang sudah meninggal kau bisa menunggu kabut itu lalu panggil namanya didalam hati, maka dia akan datang menemuimu""Ho?"
Jisoo memiringkan kepalanya. Masih mencoba mencerna apa yang Namjoon ceritakan.
"Bukankan itu mengerikan?""Rasanya iya juga"
Namjoon menganggukan kepalanya lalu melanjutkan ceritanya.
"Tepat jam 5.00 sore, kau bisa menemuinya lalu ia akan menghilang bersama kabut yang perlahan menghilang""Jadi? Saat kabut itu hilang, orang yang meninggal itu akan ikut hilang juga?"
Namjoon terkekeh melihat wajah bingung Jisoo. Lalu mengusak rambutnya dan beralih mengecup bibirnya."Iya, seperti itu"
"Lalu?"
Tanya Jisoo antusias."Durasinya sekitar 5-10 menit, ia akan datang menemuimu selayaknya orang yang masih hidup, lalu saat kabut hilang orang itu ikut hilang Puufff!"
Namjoon menepuk tangannya sekali dan berteriak diakhir kata. Berniat menyadarkan Jisoo yang sedang berimajinasi.Tentu saja wanita itu terlonjak kaget dan langsung berhambur di pelukan Namjoon. Jisoo wanita pemilik hati yang lembut, yang sama sekali tidak bisa dikageti. Jika dikageti tubuhnya akan bergetar seperti sekarang.
"Hey! Sudah.. aku hanya bercanda"
Namjoon mengusap punggung Jisoo yang bergetar hebat."K-kau membuatku takut"
"Iya, maafkan aku 'hm?"
Namjoon mengecupi pucuk kepala Jisoo. Yang dikecup hanya mengangguk lemah didekapan si pria.Setelah hening beberapa saat, Jisoo mendongakkan kepalanya. Menatap langsung mata sipit Namjoon. Dan ia bisa melihat refleksi dirinya yang begitu jelas di pupil mata Namjoon.
"Aku kepikiran sesuatu"
KAMU SEDANG MEMBACA
stammi piu vicino [Namjoon × Jisoo]
FanficStammi piu vicino (baca: Sta-me pyoo vee-chee-noh) Yang artinya, jangan pergi, tetap di sini dekatku. Rasanya memang selalu saja ingin dekat dengannya dan tak ingin berjauhan setiap bertemu. Melihatnya tertawa, berbicara, berjalan, membenarkan rambu...