Part 5

633 35 0
                                    

Pagi ini Taehyung sudah siap untuk berangkat ke kantor, sedangkan Ji Yi masih setia dengan bantal dan gulingnya di kasur. Taehyung sengaja tidak membangunkan Ji Yi karna kasihan melihat istrinya yang nampak sangat kelelahan. Tapi tiba tiba saja Ji Yi tersadar dari tidurnya, dan mendapati Taehyung sudah siap dengan kemeja dan jas  miliknya.

"Kau sudah mau berangkat? Jam berapa ini?" tanyamu ketika melihat Taehyung berdiri membenarkan dasi nya yang kusut sedari tadi.

"Oh, kau sudah bangun, ini sudah jam 7 pagi Ji Yi" jawab Taehyung yang masih sibuk dengan dasinya.

"Kenapa tidak membangunkan aku, aku kan bisa menyiapkan sarapan untuk mu" kataku sambil berjalan ke arah Taehyung dan membantunya membenarkan dasi.

"Hmm tidak perlu, aku bisa sarapan di kantor nanti" balas Taehyung dengan senyum box nya itu.

Setelah selesai bersiap Taehyung pamit untuk pergi ke kantor papanya, karna hari ini Taehyung di angkat menjadi CEO di perusahaan papanya.

"Aku berangkat dulu, hati hati dirumah jika terjadi sesuatu cepat hubungi aku, kau mengerti?" tutur Taehyung lalu mencium keningmu sekilas.

Melihat perlakuan Taehyung kau hanya bisa terdiam mematung, tanpa merespon ucapannya yang berpamitan denganmu.

"Kenapa dia menciumku" gumam mu sesaat setelah Taehyung pergi.

Tanpa sadar kau pun memegang kembali keningmu yang terdapat bekas kecupan Taehyung, lalu tersenyum dan menunduk.

***
14.00 WKS

Kau sedang duduk menonton TV dengan sedikit cemilan di tanganmu dan sebotol cola, di tengah tengah aktifitasmu ponsel mu berdering singkat pertanda ada sebuah pesan masuk.

"Namjoon" gumammu saat kau lihat siapa yang mengirimimu pesan, dan segera kamu membuka pesan itu.

Pesan ~

"Ada yang ingin ku bicarakan dengamu, pergilah ke taman tempat dimana aku menyatakan cinta padamu, ku mohon sekali saja, mungkin ini pertemuan terakhir kita" isi pesan dari Namjoon.

"Baiklah, aku akan datang sebentar lagi, ini yang terakhir aku tidak mau Suamiku salah paham denganku" balasku singkat.

Pesan end ~

Ji Yi pun bersiap untuk pergi menemui Namjoon di taman, tempat dimana keduanya merajut kasih untuk pertama kali.

***

Ji Yi melihat seorang namja yang sedang berdiri menghadap ke arah depan dengan wajah sendunya.

"Ada apa?" ucapku sesaat aku sampai di hadapan Namjoon membuat dia berbalik menatap ke arahku.

"Ah, kau sudah datang?" tanya Namjoon memulai pembicaraan.

"Ya, seperti yang kau lihat, aku sudah disini" jawabku datar tanpa memandang wajah Namjoon.

Namjoon hanya membuang nafas kasarnya, dan langsung memulai percakapan di antara kami.

"Ji Yi, apa kau tahu sebelumnya bahwa Taehyung adalah adiku?" tanya Namjoon dengan wajah sendu.

"Tidak" jawabku singkat, mataku tetap mengarah kedepan dan belum menatap wajah Namjoon.

"Kami berbeda ibu dan ayah, mamaku menikah dengan papanya Taehyung karna itulah aku dan Taehyung menjadi saudara" jelas Namjoon dengan singkat dan mudah untuk ku pahami.

"Lalu?" tanyaku dan kini mulai menatap wajah Namjoon.

"Dia membenciku, karna kesalah pahaman yang sebenarnya tidak pernah terjadi" tutur Namjoon dengan mata yang berkaca kaca.

"Bagaimana bisa? Kesalah pahaman apa yang terjadi di antara kalian?" tanyaku penasaran.

"Karna dulu waktu sekolah Taehyung pernah menyukai satu gadis, tapi anehnya gadis itu malah mencintaiku, padahal aku tidak pernah membalas perasaanya, berulang kali Taehyung mengutarakan cintanya pada Yeri, berulang kali juga Yeri menolaknya dan bersikeras untuk tetap menyukaiku, semenjak itulah Taehyung membenci ku yang dia anggap adalah perebut kekasihnya, bahkan dia bilang bahwa aku dan ibuku sama sama suka mengambil milik orang lain" jelas Namjoon panjang lebar dengan diiringi isakan kecil.

Aku hanya bisa diam mematung mendengar penjelasan Namjoon, bahwa Taehyung mempunyai dendam pada Namjoon kakak tirinya.

"Apakah kau pernah bertanya padanya Ji Yi, apa alasannya ingin menikah denganmu, apakah dia serius atau hanya menjadikanmu alat untuk balas dendam denganku? Mungkin saja kan kalau dia tahu kau adalah kekasihku, jadi dia menggunakanmu untuk balas dendam" ucap Namjoon lagi.

Deg! Jantungku rasanya berhenti berdetak mendengar ucapan Namjoon, terlintas di fikiranku tentang apa yang terjadi seminggu sebelumnya, yang dengan secara tiba tiba Taehyung ingin menikah denganku.

"Apa benar yang di katakan Namjoon, aku harus pulang dan segera bicara dengan Taehyung" gumamku dalam hati dengan gejolak yang memburu.

"Baiklah, aku mau pulang. Nanti Taehyung mencariku" ucapku pamit pada Namjoon.

Saat hendak berlalu tiba tiba saja Namjoon memegang lenganku membuat langkahku terhenti.

"Apa kau takut dia marah? Atau kau sudah jatuh cinta padanya? Secepat itukah Ji Yi?" pertanyaan beruntun dari Namjoon.

"Aku tidak takut padanya, aku juga tidak mencintainya, hanya saja aku memahami posisi ku sebagai seorang istri, dan juga aku harus menghormati suamiku bukan? Aku bukan dirimu Namjoon, bahkan aku belum melakukan apapun setelah menikah, tapi kau? Kau sudah melupakan aku dan sudah berani mencium wanita lain di tempat umum, mungkin ini memang takdir kita, kumohon berhenti sebelum ini semakin jauh, kumohon berhenti" jawabku dengan lirih karna bagaimana pun Namjoon pernah hadir dihidupku.

Akupun berlalu dari hadapan Namjoon, pulang dengan rasa sesak yang semakin menjadi, baru saja aku harus menghadapi kenyataan bahwa suamiku adalah adik tiri dari mantan kekasihku, lalu sekarang apa lagi? Apakah benar kalau aku hanya sebagai alat balas dendam antara kakak dan adik ini.

***

Aku gelisah menunggu Taehyung pulang dari kantor, di otakku sudah banyak sekali pertanyaan yang ingin ku sampaikan pada Taehyung.

"Aku pulang" ucap Taehyung saat sampai dirumah.

Akupun menyambut Taehyung dan mengambil alih tas yang dibawanya.

"Mandilah, habis itu kita makan malam" ucapku saat Taehyung hendak ingin memelukku.

"Baiklah" Taehyung pun beranjak ke kamar, dan Taehyung memaklumi sikap ku yang masih saja dingin padanya, padahal dia sudah berusaha untuk selalu bersikap lembut padaku.

Setelah makan malam selesai akupun mengajak Taehyung duduk di ruang tengah, karna ada sesuatu yang ingin ku tanyakan dengannya.

"Tae, aku mau tanya sesuatu sama kamu" ucapku tanpa ragu untuk memastikan sesuatu yang sedari tadi mengganggu fikiranku.

"Apa? Hmm" jawab Taehyung lembut.

"Apa sebelum kita menikah kau tau bahwa Namjoon adalah kekasihku?" tanyaku yang sukses membuat Taehyung membulatkan matanya.

"A-ap-ap-apa yang kau katakan, tentu aku tidak tahu kalau Namjoon adalah kekasihmu" ucap Taehyung gugup dengan ekspresi kagetnya.

"Apa kau yakin?" tanyaku lagi dengan tatapan tajamku.

"Yakin sayang, aku tidak tau kalau kau itu kekasihnya Namjoon hyung" jawab Taehyung dengan wajah tenang berusaha membuatku percaya.

"Apakah kau benar benar menyukaiku, atau ada alasan lain yang membuatmu ingin menikah denganku? Jawab aku Tae!" tanyaku lagi masih dengan rasa penasaran.

Taehyung sekali lagi kaget dengan ucapanku barusan, tapi dia tetap berusaha tenang untuk menjawab semua pertanyaanku.

"Apapun alasannya yang perlu kau tau sekarang AKU MENCINTAIMU KIM JI YI" ucap Taehyung penuh penekanan di akhir kalimatnya yang sukses membuatku tercengang.

Kini dihatiku semakin bergejolak, antara percaya atau tidak dengan kata kata yang diucapkan Taehyung. Jika benar aku akan juga mulai belajar mencintainya, tapi jika tidak maka aku akan melepaskannya.

Bersambung..

Forced Love (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang