Akhirnya up.
Jadi gini, tadi jimin dibawa kesalah satu caffe yang dia sendiri belum pernah sekalipun ketempat hits seperti itu. Alasannya hanya karena harga sih, walaupun belum pernah masuk tapi dia yakin pasti harganya sangat tinggi, melihat tempatnya dari luar saja membuatnya kagum.
Sebenarnya caffe ini milik tuan jeon alias bapak Namjoon yang nantinya bakal dikelola sama anak sulungnya ini, Jeon jungkook. Tapi, jimin bahka tidak tau menau karena saking tidak update mengenai tempat makanan sekitar rumahnya.
Sampe disana jungkook cuma diem aja duduk, kelamaan ngeliatin jimin padahal jimin udah laper. Masa iya sih caffe sebesar ini gaada makanan nya, terus sepi banget juga.
"B-boss apa kita engga makan?" Percayalah jimin ngumpulin keberaniannya penuh buat nanya ini, karena demi apapun dia udah gakuat nyium bau makanan mahal.
Jungkook sadar dari acara ngeliatin makhluk kecil nan indah didepannya.
"Eh iya pesen apa saja yang kau mau" Jungkook memanggil salah satu pelayan.
"Aku pesan ini saja satu" jimin menunjuk salah satu menu kimbap yang ada dicaffe itu.
Jungkook hanya sibuk melihati bagaimana lucunya saat jimin sedang binggung memilih satu diantara banyaknya menu makanan.
"Minumnya nyonya?" Tanya pelayanan wanita muda itu.
Jimin kaget dong dia disini adalah pembelian, apakah seharusnya panggilan nyonya terlalu berlebihan untuknya. Dan tunggu dulu, apa itu nyonya? Dia ini laki laki loh, iya emang laki.
"Maaf sebelumnya aku ini laki-laki" jawab jimin mencoba seramah mungkin. "Ohiya untuk minumnya aku mau air putih hangat saja, hehe maklum tanggal tua" jawab jimin dengan tidak malunya.
"Pffftㅡ" jungkook sedikit tertawa. "Bawaka n saja minuman best seller disini" perintah jungkook yang lagsung diangguki pelayan cewek.
"Baik tuan, nyonya. Permisi" pelayan itu pergi, sebelumnya sempat menundukan badan cukup lama. Jimin jadi semakin binggung.
"Sebenarnya kenapa pelayan disini sebegitu hormat pada pembelinya, apa karena bossnya mengancam? Atau karena hanya ada kita disini jadi harus dispesialin?" Tanya jimin.
Jungkook jelas gampang dong jawab begini doang. "Ya karena nantinya kamu akan jadi nyonya jeon pemilik caffe ini"
"Hah apa? Gimana boss?" Sesungguhnya jimin denger jelas apa yang jungkook omongin, tapi mikirnya mungkin minuman yang tadi dipesen jungkook ada mengandung alkoholnya jadi dia omgongannya ngawur.
Mereka hening sampai akhirnya pesanan mereka datang. Jimin langsung menyantap dengan lahap kimbap miliknya.
Lagi asik makan yang ada dipikiran jimin hanya uang disakunya cukup atau tidak membayar satu menu kimbap dan coffe americano.
"Memikirkan apa?" Tebak jungkook jimin lagi mikirin sesuatu, terlihat dari raut mukanya.
"Tidakㅡ ini hanya harga. Lagian kan kubilang air putih hangat saja yang bisa kubayar" jimin nyoba nahan kesel sama jungkook.
"Kuberitahu ya park jimin, yang nantinya akan menjadi jeon jiminㅡ
Pipi jimin memanas mendengar marganya berubah menjadi jeon. Membayangkan bagaimana bila benar ia menjadi salah satu keluarga jeon. 'sadar chim sadar'
"Kuberitahu dulu jim! Ingat, kau disini bisa memesan apapun yang kau mau tanpa membayar"
"Loh emangnya kenapa boss" jimin yang lugu lagi-lagi nanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS☃️[KOOKMIN] END
AcakJeon Jungkook, pria muda dan tampan yang suka mengahambur-hamburkan uang milik ayahnya untuk kesenangan dunia semata. Karena sikap nya yang brutal dan semena-mena membuat Jeon namjoon selaku ayahnya turun tangan membiarkan anaknya menggantikan posis...