Cinta

17 1 0
                                    

Aku tak paham dengan apa yang dinamakan cinta. Terkadang rasa penasaranku muncul, sebenarnya. seperti apa cinta? Yang aku tahu adalah cinta kepada Tuhan, orang tua, sahabat, dan lainnya tapi cinta kepada lawan jenis atau yang biasa disebut dengan jatuh cinta, aku tak paham. Sempat terlintas dalam fikiranku, aku ingin merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis, aku ingin merasakan jatuh cinta. Tuhan.. kapan aku jatuh cinta dan kepada siapa aku harus jatuh cinta?

Aku memang wanita yang tertutup, aku sangat membatasi jarakku dengan orang lain terutama laki-laki. Bukan berarti aku sama sekali tak memiliki teman laki-laki yang dekat. Aku memiliki beberapa teman laki-laki tapi tetap aku membatasi jarakku dengannya meskipun kami sangat akrab. Selain itu aku juga dikenal sebagai gadis pendiam di sekolah. Memang aku tak banyak bicara dan hanya dekat dengan beberapa teman saja, tapi bagiku itu bukanlah masalah yang besar dan tidak perlu dibicarakan panjang lebar.

Yang akan aku ceritakan adalah tentang cinta bukan kepribadianku. Saat aku mulai melupakan tentang apa itu cinta dan mulai memikirkan apa yang seharusnya aku pikirkan tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang sangat aneh menurutku, rasa yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Semua itu berawal dari suara yang aku dengar. Seorang laki-laki yang bersuara merdu melantunkan pujian-pujian di masjid sebelum sholat dhuhur dimulai.

Suaranya mampu melelehkan hatiku dan membuat hatiku menjadi sejuk dan tenang. Ketika aku melihat siapa pemilik suara itu, ternyata dia adalah temanku tapi aku tidak mengenalnya. Aku hanya sebatas tahu dia saja tanpa tahu namanya. Tapi aku langsung mengabaikan suaranya begitu saja dan tak peduli lagi dengan apa yang aku rasakan. Aku hanya berfikir bahwa apa yang aku rasakan hanyalah perasaan tanpa arti, karena sebelumnya aku selalu bertanya tentang cinta.

Berhari-hari dan berbulan-bulan aku mendengar suaranya dan perasaanku mulai menunjukkan tanda-tanda aneh yang tak bisa aku pahami, sampai akhirnya bulan ramadhanpun tiba. Di sekolah mengadakan pondok ramadhan dan harus menginap di sekolah selama 3 hari, aku menyiapkan semua perlengkapan yang aku butuhkan dan aku siap berangkat.

Sajak-sajak Cinta : Antara Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang