Bertemu

73 6 0
                                    

"aduh !" Citra meringis saat tanpa sengaja dirinya ditabrak oleh seorang pria tidak bertanggung jawab yang seperti habis bertengkar dan parahnya si pria hanya menoleh Citra dengan tatapan sinis dan berlalu begitu saja padahal jelas-jelas dia yang salah.

"gak papa ?" tiba-tiba suara itu terdengar tepat dihadapan Citra. Suara baritone khas milik cowok disertai sodoran sebuah tissue.

Reflex Citra langsung mengangkat kepalanya untuk menatap si pemilik suara berhubung perbedaan tinggi badan keduanya. Bukannya segera mengambil tissue, Citra malah terpana. Dihadapannya berdiri seorang pria tinggi berbadan tegap berkulit putih dan jelas dia orang baik. Beda dengan si pria yang tidak bertanggung jawab tadi.

"kamu gak apa kan ?" merasa tidak mendengar jawaban dari si gadis, si cowok kembali mengulang pertanyaannya.

"iya, gak papa kok.. hehe" Citra spontan langsung mengambil tissue yang disodorkan padanya karna ia memang membutuhkannya untuk membersihkan tumpahan minuman di tangan hingga lengannya dan sedikit mengenai gaunnya.

"Makasih.. aku Citra"

Cowok itu mengangguk mendengar perkenalan diri Citra.

"Kamu ?"

"Bintang"

Setelah menyebutkan namanya, cowok itu berlalu begitu saja meninggalkan Citra yang masih terpana.

"Sepertinya aku jatuh cinta sama dia.."

Citra berkumpul kembali dengan Mami, Papi, dan kedua adiknya. Saat ini dia sedang menghadiri pesta pernikahan kakak sepupunya. Anak dari kakaknya Papi.

"Ya ampun ni anak kayak anak kecil aja.. baju sampe kena tumpahan gitu.." Mami langsung mengomeli Citra ketika melihat ada sedikit noda digaun Citra. Mami memang paling jeli, satu debu di lantai aja nampak.

"Mi, dikit aja.. gak bakal keliatan kok, lagian ini bukan salah Citra"

"kamu ini ya..."

"udah.. udah... ini kita udah mau pulang, udah malem. Ayo salaman dulu sama penganten" Papi langsung menengahi adu argument antar ibu dan anak yang tidak penting itu. Sementara Indra, adik kembarnya Citra dan Gilang, anak bungsu dikeluarga itu hanya acuh sambil sibuk dengan handphone masing-masing. Mau gaunnya Citra compang camping mereka juga bakalan bodo amat.

Sepulangnya dari pesta pernikahan tadi, Citra segera masuk kamar. Mandi, ganti baju, dan menuju Kasur. Biasanya sebelum tidur ada dua benda yang akan dipegang Citra. Kalo gak laptop untuk nonton drama korea, ya HP untuk chattingan, ngestalk someone, nonton konten youtube, dan kegiatan un-faedah lainnya kayak makhluk gak ada kerjaan. Padahal tugas kuliahnya dan progja HIMASInya bukan lagi segudang, udah bergudang-gudang.

Seperti pada umumnya anak muda zaman kini kalo udah nempel dikasur pasti temennya si Kasur ya HP. Citra langsung menekan aplikasi whatapp dengan posisi terlentang. Dia gak kapok mukanya pernah ketimpuk HP. Ia mulai dengan membalas pesan-pesan WA yang sempat terabaikan karna ingat pesan mami-Papi "kalo lagi ada acara keluarga kalo bisa dibiasain jangan main HP. Gak sopan" dan sepertinya nasehat itu Cuma sampai ke Putri pertama pasangan suami-istri itu, tapi gak nyampe ke Putra kedua dan ketiganya. Mereka masih sibuk dengan HP sepanjang acara. Ini membuktikan bahwa anak perempuan lebih penurut daripada anak laki-laki. Bener kan ?

Citra membalas satu per satu pesan yang kebanyakan dari anak-anak HIMASI (Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia). Berhubung dalam organisasi kampus ini, posisi Citra lumayan penting. Bendahara HIMASI. Jadi secara otomatis Citra bakal selalu dicari-cari sama mereka. Diminta duit. Tapi giliran Citra yang menagih denda SOP, satu HIMASI langsung menjelma jadi jin, teleportasi kemana aja yang gak ada Citranya.

Usai dengan ritual balas-balasan chat WA, Citra mulai kepo dengan story WA. Ketemu satu update-an status yang membuat Citra geleng-geleng. Nayla. Sahabatnya itu telah ditemukan sedang meng-upload status "Pengen nikah muda, tapi udah tua" dalam keadaan waras-mungkin. Langsung Citra sentuh tulisan balas dibawah statusnya.

eh. Biji salak. Ganjen amat sih uda pengen nikah. Lagian kalo umur 20 kamu bilang tua, apakabar dengan para jomblo yang uda 25 keatas oi.

hahahahahaha biar banyak yang komen lah.. jadi hp aku gak sepi

terus berhasil strategimu ?

iya dong.

Siapa korban jebakan batmanmu ?

Kamu. Hahahaha

Ihhh... pede amat sih

Gak usah buat status alay juga aku emang niat chat kamu.. Mau curhat

Monggo... curhat apa ?

Aku suka sama cowok. Jatuh cintahhh. Fallin' in love

Idih. Sekarang siapa yang ganjen ? Sama siapa, mbak ?

Bintang

Bintang kecil dilangit yang biru ?

Bukanlah. Nama dia Bintang . Maksudku itu, wahai kulit durian

Gak konsisten banget sih.

Apaan ? aku kan uda putus sama bang Rama, Sah dong kalo aku pacaran lagi...! Masak aku harus nunggu sampe Dilan sama Milea nikah baru boleh move on

Bukaaan... Gak konsisten maksudnya tadi kan kamu bilang aku biji salak, sekarang kulit durian. Jadi biji salak atau kulit durian nih ?

Sarap lo !! udah ah aku tidur aja. Bye !

Citra segera menonaktifkan data seluler dan meletakkan handphone nya sebelum ia khilaf menonton acara stand up comedy sampe menjelang subuh. Ia ingat betul besok ada mata kuliah jam 7.30 sampai jam 14.00 disambung rapat HIMASI jam 14.30 - selesai. Membahas tentang ospek maba. Esok akan sangat melelahkan jadi Citra harus isi energi malam ini dengan tidur yang cukup. Ia pun segera membaca doa sebelum tidur, tak lupa juga ia selipkan doa untuk kesehatan jiwa Nayla agar kuat menghadapi kenyataan esok hari. Sepertinya Nayla mulai menggila setelah hampir 2 bulanan bergabung di HIMASI. Semoga besok pagi Nayla kembali waras Ya Allah.

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang