Bintang membuka kedua matanya saat samar-samar didengarnya pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Ia mengerjapkan matanya, duduk ditempat tidur. Sambil memikirkan Airin, mantan pacarnya yang sudah beberapa bulan lalu berpisah dengannya, dia rupanya tertidur. Lamunannya membuyar kala itu didengarnya lagi suara ketukan didepan kamarnya. Kali ini suaranya semakin jelas. Tanpa mengatakan sepatah kata pun kepada 'si pelaku' yang mengganggu tidurnya, ia pun beranjak menuju pintu.
Ketika pintu sudah terbuka ia baru mengetahui orang yang tadi mengetuk pintu kamarnya.
"Hai.. aku ganggu gak ?" sapa Citra
"Oh. Citra"
"Loh, ternyata kamu tau namaku."
"kan, waktu pertama kita ketemu kamu kasitau nama kamu"
"kamu ingat namaku ?!" Citra semakin melebarkan senyumnya. Nampak sekali gadis ini bersemangat. Bintang hanya mengangguk.
"kamu kenapa malam-malam kesini, Cit ?" tanya Bintang, sekaligus menyadarkan Citra yang sempat speechless entah karna apa Bintang tidak paham.
"Oh. Ya. Aku bawain makan malam." Citra menyodorkan rantang
"Ya ampun, Citra. Gak perlu repot kali." Jawab Bintang. Tapi tetap diambilnya rantang itu. Lumayan, rezeki anak kos.
"tadinya mau ajak kamu makan sama-sama kita. Tapi pasti kamu capek habis perjalanan jauh. Jadi aku inisiatif bawain kamu makanan."
"oh gitu. Oke makasih ya."
"itu aku loh yang masak"
"Iya, makasih."
"Ya udah aku balik lagi ya, teman sama adek-adek aku uda nungguin." Bintang hanya mengangguk. Padahal gak ada yang nungguin Citra. Nayla, Indra, dan Gilang makan duluan.
Setelah Citra pergi dari hadapan Bintang, barulah Bintang menutup pintu kamarnya, seulas senyum terukir diwajahnya "manis juga anak gadisnya ibu kos" gumamnya.
Nayla sedang mengetik tugas dilaptopnya sambil nyemil kerupuk udang sisa makan malam tadi. Sementara Citra melahap makan malamnya. Berhubung tadi ditinggal makan sendirian, jadinya Citra membawa serta piring yang sudah berisi nasi dan lauk pauk ke dalam kamar. Kalo tau bakal ditinggal pas tadi anterin rantang buat Bintang Citra sekalian bawa piring dengan sendok, biar candle light dinner sama Bintang. Biar samaan dengan Mami-Papi.
Oh ya. Kenapa hanya Nayla yang mengetik sementara Citra asyik musyawarah dengan piring, sendok, nasi, sayur sop, kerupuk udang, dan omlet ? karena pembagian tugasnya, Nayla yang buat makalah, bahannya diringkas dari modul sama ditambah dikit-dikit dari internet, bagian Citra membuat power point, lalu Aldi yang presentase minggu depan. Aldi salah satu personel kelompok mereka. Karena Pak Yono membagi tugas dalam kelompok. Satu kelompok, tiga orang.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00.Kedua cewek itu segera bersiap tidur. Kalo mahasiswa lain besok libur, mereka besok ada jadwal Ospek Maba, yang diadakan setiap minggunya dihari sabtu.
Pukul 04.00 Citra sudah bangun dari tidurnya dan segera membangunkan Nayla yang sedikit tidak ikhlas hari liburnya dipakai buat ngurusin anak-anak orang. Mending udah diurusin tu anak-anak orang makasih. Ini pasti dibelakang ngehina senior pelaksana OSPEK. Mereka gak tau, secapek-capeknya mereka, senior lebih capek lagi. Dan ini juga buat kepentingan mereka. Kegiatan ini nanti bakal nentuin mereka layak tidaknya ikut PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat). Kalo belum ngabdi ke masyarakat gak bisa sidang, gak lulus-lulus tu bocah. Biar uda rajin ke kampus, gak pernah absen kelas, rajin buat tugas, ikut ujian, sopan dan nurut sama dosen, sampe nyemir sepatu dosen pake lidah, tapi !! tetap aja kalo gak menjalankan masa Orientasi Pengenalan Kampus atau OSPEK sama kagak ngabdi ke masyarakat kagak bisa lulus tu bocah-bocah. Jadi, kesimpulannya MABA TETAP BUTUH SENIOR! TITIK.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
Teen Fiction'Falling in love' itu mudah bagi kaum cewek walaupun mereka punya 1.234 kriteria. TAPI !!! satu yang dominan... GANTENG. kalo udah punya kriteria satu itu, uda gak perlu ribuan kriteria lain. Lalu bagaimana dengan Citra Amanda? Sama, penggemar cogan...