Suasana kamar Nayla berubah horror nan mencekam karena semua tirai ditutup padahal masih sore sehingga gelap dan lampu dimatiin, belum lagi daritadi dia mendengar suara tangisan perempuan. Tapi Nayla tidak takut sama sekali. Tangannya ia jadikan sandaran untuk sebelah pipinya dan ekspresinya mengantuk.
“Cit.. udahan dong nangisnya… “ Nayla langsung beranjak membuka tirai dan jendela.
Citra langsung mengangkat mukanya “ishh.. jangan dibuka napa, nay..” sambil sesegukan.
“nanti aku dikira nyekap orang. Apalagi kalo ada yang dengar suara orang nangis dari dalam sini.”
Citra menghapus air matanya “abis aku butuh pelampiasan dan Cuma tempat ini yang aman”
“nangis aja dikamar kamu. Puas-puas. Sambil nyekap diri dalam karung sekalian”
“gak. Gila apa ? kamarku sama kamar Bintang kan nempel. Ntar dia dengar, gimana ?”
“Ya bilang aja kamu nangisin Kim shin yang berubah jadi abu dan ninggalin Ji Eun Tak”
“Ya masak abis nangis aku lapor ke dia ‘eh bintang. Tadi aku nangis loh karna nonton drama korea’ masak gitu….. dianya juga gak akan nanyak, Nay walau denger aku nangis”
“bener juga ya…. Masak gitu, terus masak nanti dia jawab ‘seharusnya saya yang nangis karna abis diospek, seniornya galak banget’ masak gitu kan cit ?”
“gak lucu, kampret !!”
Di sebuah kamar berukuran sedang bernuansa biru-putih, tepatnya kamar kos-an seorang cowok sedang asyik sendiri. Bintang sedang asyik berkencan dengan laptopnya mumpung kos-an nya free wifi, sebenarnya ndak free.. bayar sih tiap bulannya tapi demi mengisi kekosongan hidup ditanah perantauan, itu tidak mengapa. Sementara ada seorang cewek yang lagi berderai air mata karna dirinya, dia di kos-an malah asyik nonton anime narto mengejar saskeh. Sambil tetap menonton, mata bintang semakin menyipit dan menyipit menandakan ia akan tertidur dalam keadaan ganteng. Ketika kelopak matanya sudah tertutup sempurna, tiba-tiba ada notif WA yang masuk sehingga mengambil alih kembali kesadarannya. Karena mata uda telanjur melek lagi jadi diambilnya saja HP untuk segera dicek.
“gangguin orang aja…” gumamnya
Ternyata dari grub whatapp maba Angkatan 2019. Pemberitahuan kegiatan kerja bakti hari minggu pagi. Jadi para maba diharapkan membawa alat kebersihan berupa sapu lidi, lap kotor, arit, parang, dan bensin tiap kelompok. Pembagian kelompoknya akan diumumkan kembali setelah ada pemberitahuan dari HIMASI. Catatan : jangan coba-coba bolos, yang ngawas Kak Citra langsung. Itu isi pengumuman dadakan itu. Double kill. Udah tidur sore terganggu, eh tidur pagi minggu pun harus terganggu. Emang jadi maba tu maha dasyat cobaannya. Lagian ada yang aneh juga.. bensin termasuk alat kebersihan ? Ni mau bersih-bersih kampus atau bakar-bakar kampus ?
Gara-gara pesan penting tapi ndak penting tadi, Bintang jadi teringat dengan Citra. Ini benar-benar sebuah kebetulan. Awalnya dia kira Citra seumuran dengannya atau malah lebih muda darinya, masih SMA gitu. Siapa yang sangka ternyata Citra malah seniornya dikampus, PM lagi dan dia mabanya. Kalau dia tidak salah menebak sih keliatan kalau Citra naksir dia. Harusnya ini kesempatan bagus buat posisi dia biar gak sensara-sensara amat selama 1 semester kedepan. Memanfaatkan perasaan kakak seniornya. Tapi akan ia simpan dulu rencananya itu. Lagi pula menghadapi senior HIMASI gak begitu susah bagi Bintang. Ditambah lagi perasaannya masih untuk Airin, jadi buat apa mainin perasaan Citra. Berhubung Bintang udah gak ngantuk lagi akhirnya Bintang mematikan laptopnya dan memulai ritual mandi.
Di balik sisi kamar Bintang, seorang cewek yang tak lain adalah Citra ternyata baru pulang dari rumah Nayla. Tanpa mengganti pakaian si cewek langsung rebahan. Capek banget. Gila. Dari pagi-pagi buta mulai dari briefing pagi, ngospek, evaluasi, sampai nangis dirumah Nayla. Itu sangat-sangat menguras tenaganya terutama kegiatan yang paling akhir. Itu sangat menguras emosi. Dan masih dipikirin sampai sekarang. Gimana bisa orang yang baru ditaksirnya tiba-tiba jadi anak kos dirumahnya sekaligus jadi maba dikampusnya ?!? Apa Tuhan sedang memberi anugerah dan kutukan sekaligus kepadanya ? Ini benar-benar sebuah kebetulan yang tidak betul !
‘Tuhan, tolong cabut kutukannya, tapi biarkan anugerahnya tetap di hamba. ‘ batin Citra. Setelahnya ia tertidur dalam posisi telentang.
Dua jam kemudian…
Mami mengetok pintu kamar Citra. Karna tidak mendapat sautan akhirnya mami mencoba memanggil dari balik pintu.
“Cit.. kamu lagi ngapain ???”
“tidur, mi…” manusia dari dalam kamar merespon.
“mana ada orang tidur yang bisa jawab pertanyaan.. keluar kamu dari kamar. Makan dulu, udah malam.”
“iya…iya… aku nyusul…”
Terdengar suara langkah kaki mami yang menjauh dari kamar Citra. Citra pun bangun dari posisi baring sambil menguap. Dia tidak bohong. Dia memang lagi tidur tadi, Cuma terbangun oleh suara ketukan pintu. Kalau gak dibangunin mungkin ia udah tidur sampai pagi tanpa makan malam. Ya, kalo dipikir-pikir wajar sih kalo body anak-anak kos pada kutilang.. kurus, tinggi, tinggal tulang. Pada kekurangan asupan karbohidrat, kebanyakan pemasokan kafein yang ada.
Citra duduk dimeja makan usai mandi. Matanya terpejam.
“ya ampun.. baru mandi. Daritadi ngapain aja sih ? nonton korea ya” indera penciuman mami begitu tajam. Dia bisa mengetahui aroma orang yang baru mandi.
“endak mi.. kan uda aku bilang ak tidur..” citra langsung menjatuhkan kepalanya keatas meja. Lanjut tidur diatas meja.
“eh malah lanjut tidur disini. Makan, bukan tidur.”
Daripada omelan mami berlanjut sampe azan subuh Citra cepat-cepat mengangkat kepalanya dan mulai mengambil piring. Kebetulan selain kengantukan, dia kelaparan juga. Mami melanjutkan kegiatan mencuci piringnya.
“nanti selesai makan piring langsung cuci ya. Salah sendiri siapa suruh makannya telat.”
“iyaaaa mamiiiii..”

KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
Ficção Adolescente'Falling in love' itu mudah bagi kaum cewek walaupun mereka punya 1.234 kriteria. TAPI !!! satu yang dominan... GANTENG. kalo udah punya kriteria satu itu, uda gak perlu ribuan kriteria lain. Lalu bagaimana dengan Citra Amanda? Sama, penggemar cogan...