Kamar yang biasa dia tempati bersama dua adik lelakinya, kali ini terasa pengap dan panas. Suara basah dari kegiatan yang dia lakukan dan aroma seksual yang ia hirup menambah naik libido yang berusaha ia tahan agar tak meledak hingga kehilangan kontrol.
Diatas futon tipis dibawahnya, terdapat si cantik yang tengah terengah. Matanya kadang terbuka, kadang tertutup. Tangan si cantik kadang menggenggam erat kaos yang ia pakai, bahkan mencakar punggungnya. Wajah cantiknya mengernyit menahan antara rasa sakit dan rasa nikmat.
Tapi bagi Tanjirou, yang ia rasakan hanyalah nikmat.
Peluh berjatuhan, membasahi wajah si cantik yang mengerang melepas klimaksnya, dan tak lama remaja 16 tahun itu pun segera menyusul.
Ahh... Dasar bodoh...
Harusnya ia mengeluarkannya diluar...
"Ta-Tanjirou—nggh... Jangan... pipis... didalam ku..."
Tanjirou membuka mata, memandang wajah cantik yang sepertinya merinding merasakan klimaks yang ia keluarkan didalam tubuhnya.
Butuh satu menit untuk Tanjirou sadari...
Jika ia melepas keperjakaannya dengan teman sekelasnya sendiri...
"I-Inosuke-kun?"
"Ngghh??"
Oke... Apa yang sebenarnya terjadi sampai begini?!
...
Pagi tadi, hari seperti biasanya bagi Tanjirou lalui. Ia bangun pada pukul tiga pagi, membantu kedua orangtuanya mengelola toko tahu, hingga ketika jam menunjukkan pukul tujuh, ia akhirnya berhenti membantu orangtuanya dan segera membangunkan adik-adiknya sekolah.
Tugas Tanjirou belum selesai disitu saja.
Adik-adiknya butuh sarapan, jadi ia buatkan sarapan. Adik-adiknya masih sering lupa dengan perlengkapan sekolah, jadi Tanjirou membantu mencari atau mengingatkan perlengkapan mereka.
Hingga jam hampir menunjukkan pukul setengah sembilan—Tanjirou segera berlari ke salah satu kamar yang masih terdapat adik perempuannya yang masih tertidur lelap.
"Nezuko! Bangun! Kita harus pergi ke sekolah! Kau akan terlambat! Ayo bangun!"
Seperti biasanya juga, ia harus mengantar adik-adiknya sekolah sebelum ia sendiri pergi sekolah.
Dan benar saja, secepat apapun ia berlari menuju ke sekolah, ia akan tetap terlambat.
Di gerbang yang hampir tertutup, anggota osis bagian kedisiplinan dan sang guru olahraga Tamioka Giyuu sudah bersiap menghalangi Tanjirou.
Dan bukan Kamado Tanjirou jika tidak bisa melewati mereka.
"Kamado-kun, kau terlambat—
"—dan kau masih menggunakan anting-anting aneh itu!"
"MAAFKAN SAYA, ZENITSU-SAN, TAMIOKA-SENSEI!!"
Tanjirou melakukan sleding seperti pemain bola profesional, menghindari halangan yang dilakukan dua orang yang selalu menjadikannya target untuk dibawa ke ruang kedisiplinan.
Setelah ia berhasil menghindari dua orang tersebut, Tanjirou langsung melenggang pergi menuju kelasnya yang akan segera dimulai.
Tanjirou sedikit tidak hati-hati, saat ia tengah berlari menuju kelasnya, seseorang tiba-tiba muncul dan ia pun tak bisa menghindar. Hingga akhirnya ia tak sengaja menabrak orang tersebut dan mereka jatuh bersama.
Yang protes duluan adalah orang itu.
"Kau! Sialan! Aduh..."
"Maaf! Maafkan aku—
KAMU SEDANG MEMBACA
CARA JADI DEWASA (Oneshot! TanjIno)
Hayran KurguTanjirou x Inosuke (Kimetsu no Yaiba/Demon Slayer © Koyoharu Gotōge) . Entah apa yang merasuki Mu...rata-san hingga meminjamkan DVD laknat yang ia bilang 'nyawanya' pada Inosuke. Dan kini, DVD itu sekarat ditangan Inosuke gara-gara Tanjirou. Dan ju...