16#

1.4K 100 0
                                    

"Hal yang membuatku sedih adalah,ketika aku bangun di pagi hari aku melihat diriku di kaca menangis sendirian."

Kini kesedihanku bertambah keras saat melihat ibuku yang tertutup oleh tanah-tanah yang kotor,dan disaat itu semua orang pergi meninggalkan pemakaman.

Di mana tempat aku curhat sekarang,dia mana tempat sedih sekarang,dimana tempatku bersandar nanti saat semuanya telah pergi dari ku.

"Ibu,mengapa secepat ini hiks... Hiks.... Aku tidak rela ibu meninggalkan ku."ucapku dengan desakan sedih yang tak dapat ku sembunyikan.

Dia,sedari dari tadi hanya mengelus lembut punggungku mungkin untuk membuatku lebih tenang,ditariknya pelan tubuhku agar jatuh ke pelukannya.

"Sudahlah sayang,ini ada lah takdir kita sebaiknya pulang saja,kamu juga belum makan sayang."ucapnya benar,dari kemarin malam aku tidak makan karena mendapatkan telepon kematian ibu.

"Lalu,bagaimana ibu hiks..."tanyaku

"Ibumu sudah di alam yang lebih tenang,ayo kita pulang."ucapnya lalu kami beranjak berdiri.

****

Huuhft...... Sungguh menyakitkan rasanya mengingat kematian ibuku yang begitu menyayat hatiku.

Aku rindu ibu,nanti jika salah siapa yang akan menasehati ku?,lalu jika aku sakit siapa yang akan merawat ku?

Ya walaupun baru sesaat ibu meninggalkan diriku,bersama dengannya,aku mengingat kata-katanya.

Dia begitu mencintaiku tulus dalam hatinya,aku melihat pandangan matanya yang menghangat.

Aku lupa jika dua hari lagi akan kelulusan sekolah,dan aku akan melanjutkan hidup baru yang memiliki resiko tinggi,mencari pekerjaan sekarang ini sangatlah sulit.

Biarkan lah aku tak mempedulikan pekerjaan,itu kepentingan nanti saja,yang saat ini aku harus bersemangat,berjuang menjadi orang sukses apa kata ibu dulu.

"Sayang... Bukankah dua hari lagi kamu akan ada acara kelulusan."ucap dia padaku yang duduk di ranjang dengan menyangga bantal di pangkuanku.

"Iya aku sudah tahu."

"Lalu apa yang kamu lakukan? sekarang bagaimana jika....."

"Tidak!aku tidak mau seluruh tubuhku sakit,dan ya,ini adalah hari kematian ibuku mengapa kau masih tetap sama,dan mengapa tak sedih sama sekali?"ucapku sedikit membentak.

"Maafkan aku sayang ku tzuyu,aku tidak bisa jika berhenti untuk memakan dirimu,aku begitu menginginkan dirimu sayang."

Ucapnya yang membuatku bergidik ngeri lalu air mata ku tiba-tiba kembali jatuh lagi.

"Sayang kumohon jangan menangis,ada aku di sini."ucapnya yang menghampiriku lalu merik ku ke dalam pelukannya.

"Kumohon jika kamu begini terus,kamu akan sakit sayang."ucapnya lagi yang berusaha membuatku tenang,tetapi idaman itu malah terdengar sedikit keras.

"Aku tak bisa tae hiks... Ibu sudah pergi lalu siapa yang akan menasehati ku,siapa yang akan merawat ku,siapa yang akan menjadi sandaran ku di kala aku memiliki masalah."

Ucapku ya membuat tangisanku semakin keras.

"Cup cup sayang jangan menangis,baiklah sekarang apa yang kamu inginkan,jawab aku?"ucapnya yang membuatku tangisan ku mulai berhenti.

"Karena kamu sudah melakukan itu padaku,aku ingin setelah ini kamu harus menikah denganku."ucapku yang membuatnya biasa - biasa saja.

"Baiklah jika itu yang kamu mau,dan ya setelah hari pernikahan kita,aku akan mengungkapkan semua rahasia ini perlahan."ucapnya yang membuatku kening ku berkerut kebingungan.

Oh.... Apa yang dimaksud adalah rahasia yang selama ini dia tutup-tutupi diriku,yang ada di dalam ruangan gelap itu kah?

Baiklah,aku percaya padanya,aku ingin tahu rahasia apa yang dia sembunyikan.

Queen🐨
29/11/2019

тaeтzυ|°ι'м yoυrѕ° (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang